Monster

2.2K 181 11
                                    

by: Parkie

"Mengucapkan selamat tinggal padamu memang menyakitkan, tapi saat aku tak bisa mengucapkan aku pulang, itu adalah hal yang paling menyakitkan."

"Hei, hei, aku ada ide bagus!" seru Mina mengumumkan di kelas saat kami sudah siap untuk pulang. "Bagaimana kalau kita menjenguk Aizawa-sensei di rumah sakit!? Ide yang bagus, bukan!?"

"Yah, boleh juga," ucap Asui pelan. "Bagaimanapun, kita berhutang banyak pada Aizawa-sensei waktu di USJ kemarin, ribbit."

Murid lainnya pun bergumam setuju dan mulai menyusun rencana, sementara salah satu murid hanya duduk di bangkunya sambil menunduk dalam-dalam dan tidak merespon teman-temannya. "(Name)-san! Kau ikut, bukan!?" seru Kaminari memanggil murid yang menunduk itu. "Hari Sabtu besok—"

"Ah, maaf, kayaknya aku ada urusan besok," ucap gadis yang ditanya sambil membereskan barang-barangnya dan langsung cabut dari kelas. "Sampai jumpa!"

Semua murid langsung saja terdiam melihat tingkah laku gadis bernama (Name) itu. "Apa yang sebenarnya terjadi pada (Name)-chan?" tanya Asui heran. "Kenapa setiap topiknya soal Aizawa-sensei di jadi sensitif, ribbit?"

"Iya, aku juga jadi khawatir, apa dia punya masalah sengan sensei?" Uraraka ikut berpendapat.

"Ditanya pun, kalian gak akan dapat jawaban dari si kutu buku itu!" cetus Bakugou ikutan kesal dengan tingkah (Name).

"... masa kita menjenguk sensei hanya berdua puluh saja?"

***

Kriing! Kriing! Krii

"Halo?" ucapku sembari mengangkat telpon. "(Name) (Surname), ini dengan siapa?"

"Ha-Halo, (Name)-chan," suara Midoriya terdengar dan membalas panggilanku. "Anu... sebenarnya aku hanya mau bertanya, sebenarnya besok kau sibuk apa sampai gak bia datang menjenguk Aizawa-sensei?"

Aku diam sejenak, "Sebenarnya sih, hanya latihan saja. Soalnya aku dengar gosip kalau dalam waktu dekat akan diadakan festival olahraga Yuuei."

"Hah!? Beneran!?" ujar Midoriya kaget. "Tahu dari mana!?"

"Ahaha, itu hanya gosip saja kok, aku cuman ingin bisa siap kapanpun..."

"... kalau cuman berlatih, kenapa tidak setelah menjenguk Aizawa-sensei saja?" tanya Midoriya ulang, membuatku makin membeku.

"... ah, sepertinya ibu mengetuk pintu kamarku. Maaf, Deku-san, sampai jumpa nanti!" aku langsung saja mematikan telpon dan ngacir ke pintu, tepat saat ibu baru hendak mengetuk.

Ibu mendengus pelan dan langsung masuk ke kamarku, "Kau menyuruh ibu mengetuk, tapi sebelum bisa mengetuk kau sudah keburu membukakannya..."

Aku tertawa kecil, "Ada apa malam-malam begini?"

"Kudengar Aizawa sakit karena terkena serangan waktu sedang kunjungan sekolah, apa itu benar?" tanya ibu, membuatku makin menunduk. Kenapa semua orang membicarakan Aizawa terus? "... dari wajahmu, itu benar, yah? Lalu kenapa kau tidak menjenguknya!?"

Aku masih saja diam, "... ibu, ini sudah malam. Keluarlah, aku mau tidur."

"Hei, apa kau mengusir—"

"Tolong, Ibu," ucapku memotong. "Aku butuh waktu sendirian..."

Berikan aku waktu... untuk melupakan lelaki itu...

***

"... maaf sudah membuatmu khawatir, Midoriya," ucapan Iida pada Midoriya tidak sengaja memasuki telingaku. Setelah mengatakan itu, Iida pun berjalan pergi meninggalkan Midoriya sendiri.

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang