How To Do It—adeknya Idia Shroud:
"Wah, pantesan nolep, ternyata selama ini kamu adeknya Idia, toh," gumam Hawks sambil menatapku yang menatapnya balik dengan bingung. "Btw kenapa juga anaknya dinamain Ortho, sih? Itu nama diambil dari mana, coba-_-?"
"... soalnya, kita yang membuat dia," ucapku sambil menatap datar bocah yang lagi dengan asiknya nyedot botol minuman berisi po*piip* sweat. "Makanya kunamakan Ortho... Ortho Takami."
"Eeeh... emang bener sih, kita yang membuatnya. Tapi kalau kau yang mengatakannya kata-kata itu jadi ambigu banget."
"Kalau begitu, kau maunya apa?"
"Mauku?" ulng Hawks sambil mengulas senyum tipis dan melingkarkan lengannya di sekitar pinggangku. "... kau sudah menghabiskan banyak waktu dengannya. Sepertimu, dia akan tumbuh besar dengan cepat dan kau gak akan perlu menjaganya lagi. Jadi... ayo maksimalkan waktu kita bersama dan bersenang-senang, (Name)~"
"O-Oi! Kau tahu aku lupa caranya dan kau harus mengajariku lagi, tapi kalau gak salah ingat kata Rei-san salah satu cara merawat bayi adalah dengan tidak melakukan *** di depannya, tahu!"
"Makanya di belakangnya aja, Begokku Sayang 😊."
"Lagian memangnya selama aku mengawasi dia, kau jadi kurang perhatianku, yah...?"
"Tidak juga, sih... maksudnya, tiap malam aku memang mengajarimu cara melakukan itu dan melakukannya tiap malam saja sudah cukup bagiku, tapi... caranya memperlakukan Ortho beda dengan bagaimana kau memperlakukanku. Aku jadi cemburu."
"Alasanmu sungguh bodoh dan kekanak-kanakan, Burung Gagak Dakian," ucapku sinis, kemudian mengalihkan wajahku dan menoleh ke belakang pada burung yang sedang asik lendotan gak jelas di punggungku. "Tapi, Hawks..."
"Hm?" Hawks berucap sambil mengangkat wajah sedikit, aku pun menempelkan bibir kami sejenak. "... eh, huh?"
"... karena Ortho akan tumbuh dengan cepat karena Quirk-nya, maka aku ingin memberikan yang terbaik untuknya... tapi aku masih harus banyak belajar, itulah sebabnya aku butuh kau di sisiku sehingga aku bisa menjadi ibu yang terbaik buat Ortho karena aku akan lupa dengan cepat soal segala Hawks. Ortho memang penting dalam hidupku, tapi yang paling penting dan utama di hatiku adalah kau, Hawks... aku ingin kau tahu itu."
"... (Name)... kau mau coba membujukku dengan kata-kata manis? Gak akan berhasil, aku lebih suka aksi daripada kata-kata."
Aku mendesah pelan, "Setelah aku menidurkn Ortho, baru kita lanjutkan yang semalam, soalnya aku lupa lagi cara melakukannya! Tapi, yang tadi aku serius lho, Hawks."
"Heh, aku juga tahu itu..." Hawks mengusap pelan dan mengecup kepalaku. "... kau juga sama. Ortho dan kau... adalah harta paling berharga yang pernah dan bisa aku miliki dalam hidup ini, (Name)..."
Coward—Solemn Promise:
"Tamaki-senpai! Aku tahu kau bisa melakukannya! Ayo semangat!" ucapku menyemangati sambil mengepalkan kedua tanganku. "Ayo ucapkan, Tamaki!"
"Ya, Tamaki! Berjuanglah!" Mirio yang ada di antara para saksi pun berucap. "Kau pasti bisa, Tamakii!! Ayo berjuang!"
"A-A-A-A-A-Aku..." gumam Tamaki udah siap lompat ke pojokan saking gugupnya andaikan saat itu aku gak mengaitkan lengan kami bersama. "A-Aku... ber-ber-ber—aah! Maafkan aku, (Name)! Aku gak bisa melakukannya! Aku ini memang penegcut!"
Semua tamu-tamu dan saksi yang hadir cuman bisa diem saja melihat Tamaki yang jongkok di depan altar, aku pun tertawa kecil melihatnya. "Tidak apa-apa, kau tenang saja dan jangan tegang, Tamaki!" ucapku masih sambil tertawa. "Ini janji yang suci dan harus diucapkan, tapi gak perlu keras-keras, kok! Tanpa kata-katamu saja aku sudah tahu bahwa kau bersedia akan terus ada di sisiku apapun yang terjadi. Ehehe, aku tahu kau sangat mencintaiku, Tamaki!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong
Romance"Selama ini semuanya selalu begini. Tapi mendadak... aku merasa seperti ada yang berubah. Apa yang salah?" FF oneshoot BNHA tentang keanehan, perubahan, dan sesuatu yang disembunyikan BNHA X You WARNING: ~3 admin mencari jati diri//bacot ~Typo berse...