Pretend

1K 67 1
                                    

Mbaknya yang request —> Swugarpeach <—
Kemaren Aira ketiduran makanya gak updet. salahin Aira aja :) ~Ma

Ya maap, Kak, lagi bikin The Flavour ini :") ~A

Gausah ngiklan, book-nya aja baru selesai dan keluar September nanti-_- ~P
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"... Kacchan! Kau sudah sampai duluan, yah!?" sapaku sambil tersenyum lebar. "Hei, hei! Kenapa kau memanggilku kemari hari ini!? Apakah ada hal yang penting!?"

"Tch, kalo gak penting aku juga males menghubungi dan memanggilmu kemari, Sialan!" seru Bakugou kesal, membuatku tertawa dan menusuk-nusuk pipi lelaki itu sambil tertawa. "Apaan, sih!?"

"Tidak, tidak! Aku cuman berpikir, kau ini kerjanya marah-marah terus! Padahal kalau senyum pasti ganteng banget!"

"Mati saja kau, Sialan!" Bakugou dengan kesal menepis tanganku, dia lalu menunduk sedikit dengan kesal. "... kubunuh kau kalau terus-terusan bersikap sok akrab denganku!"

Aku tertawa lagi saat melihat warna merah yang muncul di telinga Bakugou, "Tapi aku serius, lho! Aku ingin melihatmu senyum, sekali saja dong, Bakugou!"

"Diam! Dia sudah di sini, tuh!" seru Bakugou sebelum tanganku kembali menusuk-nusuk wajahnya. "Aah! Si sialan itu merepotkanku saja dengan memintaku membawamu kemari!"

"Ahaha, yah, mungkin memang merepotkan... tapi aku mesti berterimakasih pada temanmu itu, lho! Berkat dia, kita jadi bisa ketemu lagi! Kau jadi jarang menghubungiku sejak kau lulus ujian masuk Yuuei, lho! Aku sangat rindu denganmu, Kacchan!"

Bakugou diam sejenak, kemudian mengalihkan pandangannya. "... diam," gumamnya kesal. "... mati saja sana!"

Sekali lagi aku hanya tertawa kecil dan menatap lelaki itu, sebelum aku sempat buka mulut lagi, mendadak sesosok lelaki datang dari kejauhan. "Bakugou!" panggil lelaki itu sambil lari dan akhirnya tiba di depan kami dalam keadaan ngos-ngosan. "... haaah, terimakasih banyak sudah menghubunginya untukku! Kau memang yang terbaik!"

"Kau merepotkan saja," geram lelaki itu kesal. "... memang kau mau apa sih, sampai menyuruhku repot-repot begini!?"

"... Kirishima...?" panggilku pelan, membuat lelaki berambut merah itu menoleh padaku dan tersenyum. "... Kirishima, ini betulan kau!?"

Kirishima tersenyum lebar, "Tentu saja! Sudah lama gak ketemu, (Name)!"

Bakugou hanya diam menatap kami, "... haah!? Kalian kenal satu sama lain!?"

"Yah, begitulah!" Kirishima mengangguk masih dengan senyum lebarnya. "... dulu kami sudah pernah saling kenal dan pokoknya temenan, deh! Sayangnya... dia pindah dan akhirnya kami malah kepisah!"

"Ahaha! Iya, entah kenapa aku jadi inget betapa cengengnya Kirishima dulu!" seruku sambil tertawa, membuat Kirishima menabok belakang kepalaku. "... ahaha, tapi kau betulan cengeng, sih!"

"Dari dulu dia berisik dan emang mulut ember, huh-_-?" Bakugou berucap dengan muka 'sudah kuduga dia memang amnjinc'. "... lalu pas kau melihat namanya di buku tahunanku kau langsung minta nomornya padaku, gitu!?"

"Ya, semacam itulah! Aku sudah ingin sekali bertemu lagi dengan nih cewek satu yang ngeselinnya minta ampun!" Kirishima tertawa pelan, lelaki itu kemudian mengacak rambutku dan aku pun protes. Akhirnya aku dan Kirishima sibuk mengobrol.

Ketika kami sibuk itulah aku sekilas melihat tatapan Bakugou... entah kenapa tatapannya terkesan gelap, bukannya marah karena dikacangi. Apa ada sesuatu yang mengganjalnya, yah...?

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang