Loyal

1.3K 81 27
                                    

by: Parkie

"Perkenalkan, ini adalah Tomura, (Name)," ucap All For One pada sang gadis. "Dia akan menjadi salah satu dari kita mulai sekarang... baik-baiklah padanya."

Gadis itu diam menatap lelaki di hadapannya, seluruh wajah lelaki itu nampak agak keriput. Aku sudah paham sekarang... ucap sang gadis dalam hati. Otou-sama sudah menemukan penerusnya... aku hanya akan menjadi anjing mereka.

"Apa ada sesuatu, (Name)?"

Walau begitu... (Name) menggeleng sambil tersenyum, kemudian mengulurkan tangannya pada lelaki itu. "Senang bertemu denganmu, Tomura! (Name), namaku (Name)!"

Tapi walau gadis itu sudah mengulurkan tangannya pada sang lelaki, dia hanya diam saja di tempatnya. "... se-sensei," gumam lelaki itu pelan pada All For One, membuat (Name) terdiam di tempatku. "A-Aku..."

"Masalah Quirk," ucap All For One di telinga sang gadis. "Baik-baiklah padanya, (Name)... yah, tidak apa-apa, Tomura. Kau gak mesti memulainya."

Gadis itu mengangguk sambil tersenyum pada lelaki itu, "Tenang saja... sensei..."

... aku akan menjadi anjing yang setia.

***

"... nee, Tomura," panggil (Name) pada sosok yang sedang duduk diam itu. "Galau, yah? Kelihatan banget galau. Jangan galau dong, aku yakin ini adalah yang terbaik."

Mendengar ucapan sang gadis, Shigaraki hanya bisa menunduk dengan kesal. Memang, dia gak bisa menyalahkan sang gadis, tapi tidak bisakah (Name) memberikannya waktu untuk berpikir sendiri!?

"... soalnya," lanjut (Name) sambil meletakan tangannya di atas kepala Shigaraki. "Sensei juga melakukan ini semua untukmu. Dia adalah gurumu, dan tugasnya untuk membuatmu jadi mandiri, bukan jadi orang yang suka galau... aku paham kok, maksud sensei meninggalkanmu begini."

Shigaraki masih saja diam. Dia memang ada benarnya, tapi... Shigaraki menggemertakan giginya dan memegang kepala (Name) yang ada di atas kepalanya dengan lima jari, membuat pergelangan tangan gadis itu membusuk sehingga telapak tangannya terlepas.

"Berisik! Aku juga tahu itu!" ucap Shigaraki. "Lagipula kau membuatku kesal! Aku hanya butuh waktu sendiri!"

"Hmph, kalau sudah bisa marah, artinya sudah lebih baik, kan?" gumam (Name), gadis itu kemudian hanya tersenyum dan berjalan pergi. "... baiklah, sampai nanti, Tomura."

Shigaraki hanya memperhatikan saat (Name) berjalan pergi dan tangan gadis itu perlahan membentuk kembali. Shigaraki kemudian kembali menunduk sambil mendengus, ... si bodoh menyebalkan itu selalu saja mengganggu... dan selalu menanggapi masalah dengan ringan...

Shigaraki menatap tangan putus (Name) yang perlahan berubah jadi tanah dan meleleh ke lantai, kemudian tersenyum kecil, ... bodoh.

***

"... bodoh," ucap Shigaraki, membuatku tertawa pelan. "Kenapa juga kau malah menyarankan untuk mengorbankan diri!? Kau benar-benar payah..."

"Ahaha, maaf, maaf!" ucapku sambil menggaruk belakang kepalaku. "... tapi itu adalah satu-satunya cara memastikan mereka tidak mengkhianati kita. Aku mesti mengawasi mereka dari dalam juga..."

Shigaraki diam, selama beberapa saat kami berdua hanya terdidm. Kemudian mendadak menyentil dahiku, membuatku meringis dan memegangi dahiku.

"A-Aduuh..." gumamku kesakitan karena tenaga Shigaraki gak main-main. "K-Kenapa sih, Tomura...?"

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang