by: Parkie
"Kupikir diriku adalah pemberani yang gak memiliki ketakutan. Tapi setelah bertemu denganmu, aku sadar aku memiliki satu ketakutan: kehilangan dirimu selamanya..."
Bucin, bucin!! :v ~Ma
Kacanya murah, bos. Mau? :"D ~Mi
Mikkun, besok jual golok aja, yuk-_- ~P
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"... ah, se-selamat pagi, Shoji-san!" seru (Name) saat melihat Shoji yang—kebetulan saja—baru turun ke lantai satu asrama. "... e-eh, maksudnya selamat malam! Ma-Maksudku, ini masih malam... a-ada apa sampai kau terbangun?"
"Aku mau ambil minum," jawab Shoji. "Kau sendiri ngapain?"
Sang gadis langsung menunduk saat Shoji membalikan pertanyaannya, "A-Aku ambil minum!"
Mendengar nada bicara (Name) yang agak gelagapan dan tubuh sang gadis agak bergetar, Shoji paham situasinya. "... tidak apa-apa," ucapnya sambil berbalik dan naik ke lantai atas lagi. "... maafkan aku, lanjut saja minumnya... maaf menakutimu."
Setelah langkah kaki Shoji sudah gak terdengar lagi, sang gadis mendesah lega campur kesal pada diri sendiri, jantungnya berdetak sangat kencang dan itu gawat. Gadis itu gak pernah menyangka akan bisa satu asrama dengan lelaki yang ia suka.
Memang benar mereka makin dekat, tapi... (Name) sama sekali belum bisa bicara normal dengan Shoji. Dan yang paling gawat, lelaki itu nampaknya salah paham dan menganggap (Name) takut padanya.
Bagaimana aku mau menjelaskan ini pada Shoji, coba...!?
***
"... ini tidak akan berhasil..." aku bergumam sambil menempelkan wajahku ke meja. "Ura-chan, bagaimana cara bertarung itu, sih? Aku masih belum bisa... bahkan setelah magang di tempat Gunhead, aku masih belum bisa juga... payah..."
"Ah? Kurasa cara bertarung yang kupelajari juga hanya muncul kalau refleks saja, sih..." ucap Uraraka mengakui. "Tapi untuk memulai, ada baiknya kau juga latihan fisik deh, (Name)-san, walau Quirk-mu sebenarnya sudah meningkatkan tenaga dan kekuatanmu. Yah, tapi gak ada salahnya mencoba hal baru! Contohnya seperti Deku, aku yakin pasti kemampuanmu akan lebih meningkat!"
Aku terdiam mendengar Uraraka membicarakan Midoriya, "... aah... enak yah, Ura-chan punya pacar yang bisa diandalkan..."
"Pa-Pa-Pacar!?" ucap Uraraka panik. "Ti-Tidak, bukan begitu! Aku dan Deku—"
"Uraraka," panggil sebuah suara yang sudah gak asing di telingaku, membuatku makin menempelkan wajahku ke meja. "... boleh bicara sebentar dengan (Surname)?"
"I-Iya, Shoji-san. Tapi ada apa?" tanya Uraraka heran, apalagi karena dia tahu bagaimana perasaanku pada lelaki itu. "Ada perlu apaan dengan (Name)-chan?"
"... ti-tidak apa-apa, Ura-chan..." ucapku kelewat pelan, perlahan aku mengangkat wajahku yang agak memerah. "Terimakasih... aku tidak apa."
Uraraka mengangguk paham, kemudian berjalan pergi meninggalkan kami berdua... dan kumpul sama Midoriya-_-. Mereka pacaran beneran, apa?"
"... (Surname)?" panggil Shoji saat sadar pandanganku malah terfokus pada Uraraka. "Apa tadi kau sedang ada urusan penting?"
"E-Eh, ti-tidak, kok!" ucapku sambil buru-buru menatapnya, tapi wajahku langsung memerah dan aku buru-buru menunduk. "... la-lagipula apa yang mau kau katakan, Shoji-san?"
"Ah... sebenarnya," ucap Shoji pelan sambil menggaruk belakang kepalanya dengan salah satu tangannya. "Aku ingin minta maaf. Sepertinya... selama ini aku sangat menakutimu, yah? Aku memang agak... menyeramkan, jadi maaf kalau kau sampai takut karena itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong
Romance"Selama ini semuanya selalu begini. Tapi mendadak... aku merasa seperti ada yang berubah. Apa yang salah?" FF oneshoot BNHA tentang keanehan, perubahan, dan sesuatu yang disembunyikan BNHA X You WARNING: ~3 admin mencari jati diri//bacot ~Typo berse...