Mem-Frozen

792 60 12
                                    

Mayang, belajar bahasa Inggris dulu sono-_- ~P

Frozen=beku. Mem-beku=mem-frozen
Ejaanku beneran kan, yah? :'D ~Ma

Temen siapa sih, ini? :) ~Mi
~~~~~~~~~~~

"... teretetet, teretet. Teretetet, tereret..." Todoroki menyenandungkan nada awal sebuah lagu OST Projen. "... teretetet, terengteng... teretetet, terereng... the snow—"

"Jangan nyanyi, oi, masih belom mulai bagian itunya-_-" gumam (Name) sambil nabok kepala Todoroki. "... ehem! Bang, bangun, bang! Udah malem! Ayo kita main salju, bang!"

Todoroki nampak berpikir sejenak, kemudian menatap ke arah sang gadis, "Kamu ngapain ke kamar abang malem-malem?"

"Tadi kan, gue udah bilang mo ngajak main, dasar abang gedeng-_-. Makanya kuping tuh dipake!"

"Durhakanya punya adek-_-" Todoroki berucap, dan baru saja dia hendak bangun dan main salju dengan sang adik, mendadak pintu kamar Todoroki tebuka lebar.

"Eh, copot!" seru sang lelaki pelayan yang dobrak pintu kamar Todoroki sampe ngejeblak. "Maap, maap! Saya gatau Pangeran Todoroki lagi melihara tuyul! Saya tutup pintunya biar lilinnya gak mati, yah!"

"Lu kata babi ngesot, pake lilin segala-_-?" ucap (Name) sinis. "Lagian gak sopan amat kau, sama putri satu-satunya kerajaan Amandelle! Gue (Name), bukan tuyuul! Lagian ngapain malem-malem dateng kesini, sih!?"

"Ih, kalian juga ngapain malem-malem berduaan? Zina itu gabaik tau :<"

"Astagfirullah..." ucap ustadz Todoroki. "Siapa yang zina? Tadi kita tuh mau main salju, eh mendadak kamu dateng. Cepetan, ada apaan, sih?"

"U-Uh, begini!" ucap prajurit yang didiagnosis bernama Kaminari Tenki Nokol. "Kami baru menerima kabar... bahwa kapal yang ditunggangi Yang Mulia Ratu Rei dan Yang—tidak—Mulia Raja Endeavor telah mengalami kecelakan!"

"Apah!? Bagaimana keadaan ibunda?!" seru (Name) dan Todoroki kembaran.

Kaminari diam sejenak, kemudian menunduk, "... maaf... Yang Mulia Ratu tidak selamat..."

"TIDAAAAAAAAKKKKKKK!!!" seru Todoroki pakai suara yang bagaikan badai salju yang CEETAR membwahana.

Todoroki kemudian menunduk dalam-dalam dengan syok, (Name) yang ada di sebelahnya pun memeluk sang kaki sambil mengusap-ngusap pelan babi ngesotnya yang kebetulan ikutan masuk ke dalem kamar Todoroki.

"Satu lagi..." ucap Kaminari, membuat (Name) dan Todoroki kembali menoleh padanya. "... selain ratu... kami menerima kabar bahwa Raja Endeavor juga... tiada."

Ada jeda sejenak sebelum akhirnya dua makhluk beda kelamin tapi sama ibu sama bapak itu kembali berseru, "TIDAAAAAKK!!! Apa-apa! Tidak apa-apa! Tidak apa-apa!"

"Ini dua anak durhaka banget, sumpah-_-"

***

"Todoroki! Udah empat belas tahun kamu gak keluar dari kamarmu ini! Dasar wibu bau bawang hikikomori!" caciku sambil menendang-nendang pintu kamarnya Todoroki. "Todorokii!! Keluar, pokoknya! Aku mesti ketemu sama kamu!"

"Tidak bisa!" bentak Todoroki membantah, aku pun menggemertakan gigiku. "Aku gak mau menyakiti siapapun lagi!"

"Tapi kamu berubah, Todoroki!" seruku lagi. "Selama empat belas tahun nolep, kamu udah berubah! Kau tak lagi sama! Engkau bukan engkau! Membuatku... jadi ragu untuk bicara denganmu! Tak tahukah kamu!? Aku rindu kamu!"

"Gausah pake prank lirik Dengan Caraku, deh," gumam Todoroki dingin dai dalam kamarnya. "... dan lagi, kenapa juga kau sok peduli padaku!? Tidak perlu pura-pura berteman deh, dari awal juga aku gak berniat berteman denganmu!"

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang