Will Do Anything

967 51 1
                                    

... lho, kok...? Gambarnya nge-bug apa gimana...? ~P

... eh? Eh? Eh? ~Mi

Ini Toma Haiko X Reader, yah? :'D ~A

Maaf aing udah gada ide
entah muncul dari mana cerita ini :v ~Ma
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"... wah, wah, apa ini~?" ucap lelaki yang ada di depan (Name) sambil tertawa kecil. "... kenapa kau malah mundur, Hero~? Kau tidak mau menangkapku!?"

Aku mengepalkan tanganku dan termundur sekali lagi, "Salah satu anggota Aliansi Villain... Haiko Toma (ini sapa yang ngasih nama, sih-_-?)... benar, kalian memang licik sekali!"

"... entahlah kalau soal licik, tapi kau berdarah dan babak belur sekali, lho!" ucap Toma sambil tersenyum lebar sementara warna kemerahan memenuhi wajahnya, lelaki itu kemudian memasang kembali maskernya karena gamau kena Covid. "... dan aku sangat suka... gadis dengan luka dan babak belur sepertimu, Hero!"

"... (Name), awas!" seru Midoriya mendadak ketika Toma langsung saja menerjang ke arah (Name) dengan pisau yang sudah siap, Midoriya pun ikut menggunakan Quirk-nya dan menerjangku hingga kami terhindardari jalur serangan Toma. "U-Ukh! Kau baik saja!?"

"Y-Ya, tapi jangan menyentuhku, Deku! Sarung tanganku tadi sudah dia potong jadi dua!" seruku sambil mengalihkan pandangan dari Midoriya yang kini berada di atasku dan menahan tubuhnya sendiri dengan meletakan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri (Name). "Lagipula kau juga kedeketan!"

"M-Maafkan aku!" Midoriya buru-buru bangun dariku dengan panik dan wajah memerah padamu."T-Tadi itu—"

"Izukuu!" seru Toma kesal dengan mendadak. "Kau memang temanku, tapi kalau kau sampai merebut dia dariku, maka aku mesti membunuhmu, lho!"

"... e-eeh!? I-Ini bukan—"

"Deku! Jangan teralihkan!" (Name) berseru mengingatkan, dan mendadak suara sirene pun memasuki telinga Toma. "... ah! Para Hero sudah di sini... sekarang, Toma! Menyerahlah!"

"... ah... ini memang berbahaya..." ucap Toma sambil tertawa pelan, lelaki itu kemudian tersenyum dan bersalto ke belakangsambil loncat dari dinding ke dinding hingga akhirnya dia ada di atas salah satu gedung. "... sayang sekali aku sudah mesti kembali... ya sudah, sampai jumpa, (Name), Izuku~! Aku akan menanti pertemuan kita selanjutnya~!"

(Name) dan Midoriya kembali berseru, tapi Toma sudah keburu meloloskan diri dengan menyamar menjadi warga di sekitar dengan secepat kilat.

Selagi ia berjalan pergi melewati para Hero dan polisi tanpa dicurigai sehabis menyamar, lelaki itu tersenyum lebar dan wajah memerah padam. "... namanya (Name)..." ulang sang lelaki sambil tersenyum lebar. "... kenapa aku belum pernah bertemu dia sebelumnya, sih...? Aku jadi tidak sabar untuk bertemu (Name) lagi~!"

***

"Kau bertemu Toma? Wah, itu memang bahaya..." ucap Tsuyu pelan. "... waktu dia bertemu aku dan Ochako di kemah waktu itu, kami nyari mati, ribbit. Untunglah Midoriya-kun membantumu, yah?"

Aku mendesah dan menunduk menatap jalanan yang aku dan Tsuyu lalui menuju ke asrama. "Tidak bisa dibilang 'untung' juga, sih... dia bahkan sampai melepaskan sarung tanganku ini... aku malah merasa sial sekali bertemu dengan Toma..." gumamku pelan. "... tapi, dari yang kulihat itu, ada sesuatu menganai Toma yang beda dari yang lainnya."

"Hmm? Apa maksudmu, ribbit?" tanya Tsuyu sambil memiringkan kepalanya. "... apa jangan-jangan... kau menyukainya yah, ribbit?"

Aku membeku, "T-T-T-Tunggu!! Apa maksudmu!? Tentu saja tidak! Maksudnya! Maksudnya... dia itu Villain yang cukup menyeramkan! Dan rasanya... cara dia membuatku jadi tidak berdaya itu... dia cermat dan hebat sekali."

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang