Devil

1.5K 107 18
                                    

by: Mayang

"... ukh, aku jadi gak ingat apa-apa karena terlalu banyak pakai Quirk tadi," gumam Kaminari sambil mendesah pelan dan berjalan meninggalkan tempat ujian penerimaan di Akademi Yuuei. Apa aku bisa lulus, yah...?

Saat dia tengah sibuk berjalan sambil berpikir, mendadak telponnya berdering. Lelaki itu langsung saja mengeluarkan telponnya dan hendak mengecek siapa yang menelponnya. Namun sialnya, telpon yang tengah ia genggam justru malah jatuh ke tanah.

Yang makin sial lagi, saat itu dia tengah berada di tanjakan sehingga telpon Kaminari yang jatuh pun meluncur menuruni tanjakan tersebut. Aah! Aku sial sekali hari ini! Kaminari buru-buru mengejar telponnya sebelum telpon tersebut menghantam batu dan rusak atau semacamnya.

Kaminari akhirnya berhasil mengejar dan menghentikan telponnya itu. Lelaki itu mendesah lega, kemudian membungkuk untuk mengambilnya, namun belum juga dia bisa kembali berdiri, ujung kepalanya serasa mengenai sesuatu.

Sang lelaki perlahan mendongak, dan dia langsung disambut tatapan tajam dari seorang gadis yang berdiri membelakanginya dan tadi tidak sengaja ia senggol. "... kau," ucap gadis itu dingin dan jijik. "Apa yang kau lakukan, hah?"

Kaminari membeku, kemudian buru-buru berdiri dengan gugup. "I-Itu!" ucap lelaki itu buru-buru. "Maafkan aku, tadi telponku—"

Tanpa menunggu jawaban Kaminari, sang gadis langsung saja melayangkan tendangan pada Kaminari. Tendangan itu pas mengenai wajah Kaminari dan membuat belakang kepala lelaki itu menabrak pohon yang ada di belakangnya.

Baru saja Kaminari meringis sambil mengusap belakang kepalanya, kaki gadis itu menendang perut lelaki itu dan tetap menahan di sana, menjepit Kaminari dengan pohon dan kakinya. "... oi, sekali lagi aku bertemu denganmu..." ucap gadis itu sambil menatap tajam, perlahan kakinya pun bergerak ke bawah. "Bukan hanya lambungmu yang akan hancur..."

Kaminari menelan ludah, "I-Iya! Maafkan aku! Maaf!"

Saat sang gadis masih menatap tajam, mendadak dia mendengar suara seseorang memanggil, "(Name)! Kalian sedang apa? Ayo pulang, ujiannya sudah beres dari tadi, kan?"

Gadis itu diam sejenak, kemudian kembali memasang posisi biasa dan tersenyum manis ke arah orang yang memanggilnya, "Iya, Ei!! Tunggu sebentar!"

Sang gadis menoleh tajam sekali lagi pada Kaminari, kemudian langsung berjalan pergi menyusul sosok yang tadi memanggilnya. Kaminari membeku melihat perubahan sikap sang gadis, Gila. Muka dua dianya... ya ampun, lebih baik aku masuk kelas 1-B atau 1-C daripada harus ketemu sama gadis ini di Yueei...

***

"... Eii! Payah, kenapa kau meninggalkanku!?" ucapku di telpon sambil berlari cepat-cepat memasuki gedung sekolah. "Kelas 1-A dimana, coba...!?"

"Ahaha, maaf yah, (Name)," ucap Eijiro dengan menyebalkannya. "Tapi aku yakin kau akan baik saja. Di lantai satu, akan ada penunjuk jalan dan... bla bla bla..."

Mengikuti semua arahan Eiji, aku akhirnya bisa melihat tanda kelas 1-A yang dimaksud. Aku sudah buru-buru hendak memasuki kelas, ketika mendadak ada yang keluar dari dalam kelas itu dengan buru-buru juga.

Untungnya aku masih bisa mengerem, tapi sosok yang keluar itu gak dapat menghentikan langkah cepatnya. Sosok itu menabrakku, kemudian langsung jatuh terpental ke belakang.

"... aduduh..." ucap lelaki itu sambil meringis pelan, aku langsung terdiam menatap lelaki itu. Bukan karena rasa bersalah, tapi karena...

"... kau..." ucapku dingin, dan sosok itu langsung membeku. Perlahan lelaki itu mendongak dan menatapku horror. "... apa yang kukatakan soal jangan pernah muncul di depanku lagi...?"

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang