Queen Of Hearts 2

447 46 4
                                    

Lagunya terngiang-ngiang di kepala aing :) ~Ma

Dikit lagi Something Wrong udahan nih :") ~Mi
~~~~~~~~~~~

"... apa masalah lelaki ini sebenarnya!?" Shigaraki banting gelas saking keselnya sama sosok makhluk coklat-ungu-merah-ijo yang namanya Chisaki tapi disamarkan sama abang2 dari reportase investigasi supaya jadi Dadang atau bisa dipanggil Overhaul. "Dia benar-benar membuatku kesal saja! Dunia tanpa Quirk... peluru penghapus Quirk... akan kubunuh dia!"

"Shigaraki, kau sama sekali gak bisa bertumbuh dewasa, yah?" ucap AFO masih dari seberang layar. "All Might sudah kalah, tidak heran para Villain makin menjadi-jadi. Malahan... kalau bukan karena kematian palsuku, mungkin saat ini para Villain teri dari segala sisi dunia sudah bersimpuh di bawah kaki kita dan dunia sudah hancur."

"Ya! Sayangnya Shigaraki terlalu kekanak-kanakan dan sembrono untuk bisa memimpin pasukan sebsar itu!" ucapku sambil tertawa kecil dan duduk di atas meja bar dengan sengaja, membuat Shigaraki makin esmoshi karena merasa direndahkan dalam berbagai sisi.

"Apa sebenarnya maumu!? Urus saja si sialan Overhaul itu sendiri kalau memang bisa!" seru Shigaraki sudah kelewat kesal. "Aku mau lihat bagaimana caramu menghadapinya...!"

"Apa maksud perkataanmu itu?" aku kembali tertawa pelan, kemudian turun dari atas meja bar dan menghampiri Shigaraki sambil tersenyum. "Tentu saja dengan ketenangan dan kedewasaan! Dia minta kita, Aliansi Villain, bekerjasama dengannya... untuk menghadapi itu, pertama kita harus bekerjasama dan bersikap koperatif dulu dengan mereka!"

Aku lalu tertawa pelan dan perlahan meraih lengan Shigaraki, lelaki itu membeku tapi tak bergerak sama sekali saat aku meraih pergelangan tangannya dan menyentuhnya lembut. Aku lalu mendongak dan menatap ke arah Shigaraki yang menatapku dengan agak aneh dan sebuah rona yang jarang kulihat di wajah Shigaraki belakangan ini.

"... setelah kau dapatkan kepercayaan mereka," lanjutku sambil mengusap pelan punggung tangan sang lelaki. "Heh, baru kita hancurkan mereka!"

Aku lalu membanting Shigaraki ke lantai dan tersenyum puas sambil meletakan kedua tangan di pinggang. Dabi dan Toga yang ada di dekat sana langsungsaja tertawa, bahkan kini Twice pun ikutan.

"Nah! Itulah caraku melakukannya!" ucapku sambil tersenyum bangga.

"Oi, sialan!! Kau sengaja, yah!?"

Aku tertawa pelan, "Habisnya! Kenapa kau percaya begitu saja padaku saat kupegang lenganmu? Biasanya kau langsung menghancurkannya jadi debu, lho!"

Shigaraki menggemertakan gigi kesal dan perlahan bangkit dari lantai, tapi dia sama sekali gak menjawab. "... sialan..." bisiknya pelan sambil melewatiku. "... wajahmu itu membuatku teralihkan tahu, Sialan..."

Kini giliranku yang membeku akibat perkataan Shigaraki. Perlahan aku menolehkan wajahku yang agak memanas pada lelaki itu, "... eh?"

"Ukh! Lupakan! Ya udah, pergi sendiri aja sono!" ucap Shigaraki sambil berjalan pergi meninggalkan ruangan itu.

Karena AFO tidak mati di kehidupanku yang ini... Shigaraki masih saja sangat kekanak-kanakan, yah? Ah, bukan, kalau kuperhatikan, dia bukan kekanak-kanakan. Mungkin cuman agak 'manja' saja... ucapku dalam hati sambil menatap punggung Shigaraki, perlahan seringaianku pun terbentuk. Aku menunduk untuk menutupi seringai tersebut. Yaa... sesuai dengan rencanaku, semuanya sesuai dengan rencanaku!

"Kenapa malah nunduk begitu, Begok?" tanya Dabi sambil muncul mendadak, lelaki itu lalu memukul kepalaku pelan. "... jangan nunduk-nunduk doang, ayo jalan sekarang."

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang