Mbaknya yang request —> ReinaaMous <—
Aku paham mbaknya request lemon, yang bikin gapaham itu alur ceritanya gimana, mbak? :') ~MiSabar, Mikkun, ini ujian :) ~Ma
Jan protes mulu, napa. Yang request kasian, tuh-_- ~P
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"... oi, Sialan..." panggil Bakugou maunya kasar tapi entah kenapa gak bisa. "Cepetan bangun. Kita sudah sampai, tahu..."
Bakugou bisa saja mengaktifkan Quirk-nya dan membangunkan (Name), walau begitu wajah tenang gadis yang tengah tertidur dengan kepala terlukai di bahu Bakugou itu membuat lelaki itu sama sekali gak bisa bergerak.
"... lima... menit lagi," gumam (Name) pelan, membuat Bakugou kembali ingin memukul kepala gadis itu, tapi dia tidak bisa bergerak sama sekali. Perlahan tangan (Name) lah yang menggapai lengan lelaki itu dan memeluknya lembut. "Tidurlah saja... Kacchan..."
"Tidur saja ndasmu," geram Bakugou, lelaki itu kemudian menggemertakan giginya dan menunduk menatap layar ponselnya. Sial, aku sama sekali gak bisa bersikap normal di dekat cewek sialan ini! Kenapa, sih!? Apa yang salah denganku!?
Bakugou kemudian menoleh sekali lagi pada sosok teman sedari kecilnya itu. Mereka sudah sering begini, gadis itu sudah sering menggunakan bahu Bakugou sebagai tempat bersandar... tapi kali ini entah kenapa terasa berbeda dan aneh bagi Bakugou.
... tch, apa boleh buat... Bakugou mengalihkan pandangannya saat merasakan wajahnya agak menghangat akibat jarak wajahnya dan (Name). Hanya untuk kali ini saja akan kubiarkan kau tidur dulu... dasar merepotkan!
Akhir-akhir ini hal aneh selalu terjadi pada Bakugou saat (Name) ada di dekatnya. Mungkin karena dari dulu (Name) selalu ada di sisinya lah alasan kenapa Bakugou sangat enggan mengakui bahwa saat itu dia tengah jatuh cinta pada sang gadis.
Ya, Bakugou gak akan pernah mengakui ataupun mempercayai bahwa itulah yang tengah ia rasakan sekarang... apapun taruhannya.
"... Bakugou..." panggil (Name) sambil memeluk lengan Bakugou makin erat, gadis itu mengigau pelan. "... selamat malam..."
"Tch, dasar merepotkan..." geram Bakugou kesal, dia lalu menunduk lagi pada telponnya. "... malam... (Name)."
***
"... hei, Deku," panggilku sambil tersenyum pada lelaki yang kini tengah duduk di seberangku itu. "Menurutmu, hadiah apa yang sebaiknya diberikan kepada seorang cowok dari cewek yang mencintainya, yah?"
"E-Eh!? Kenapa kau bertanya padaku!?" tanya Midoriya panik. "Aku sama sekali tidak tahu mengenai hal begituan, (Name)! Seleraku dan cowok lainnya juga pasti beda!"
"Hmm, kalau begitu..." aku berpikir sejenak. "... apa yang kau sukai, Deku?"
Midoriya membeku karena pertanyaanku, kemudian mengalihkan pandangannya. "A-Aku pasti akan menerima apapun yang diberikan kepadaku!" ucap lelaki itu. "... ta-tapi... jujur saja, bagiku hadiah itu tidak terlalu penting..."
"Oh ya? Aku mau dengar saran cinta darimu dong, Deku!"
"I-Ini bukan saran cinta, (Name)! Aku cuman merasa, kalau seorang lelaki benar-benar menyukai seorang perempuan, maka apapun yang perempuan itu berikan tidak akan dipandangan dari harga maupun kualitas. Ketulusan dan kasih sayang yang ada di hadiah itulah yang akan dilihat oleh lelaki itu..."
Kini giliran aku yang terdiam karena perkataan Midoriya. Perlahan aku mulai menepukan tanganku, "Wah, hebat. Aku jadi merasa tercerahkan!"
"(Na-Name), berhenti mengejekku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong
Romance"Selama ini semuanya selalu begini. Tapi mendadak... aku merasa seperti ada yang berubah. Apa yang salah?" FF oneshoot BNHA tentang keanehan, perubahan, dan sesuatu yang disembunyikan BNHA X You WARNING: ~3 admin mencari jati diri//bacot ~Typo berse...