Something Wrong

My Way

Back In Time series
(Name) yang melihat 'akhir bahagia' dari sudut pandang Shigaraki

Mukanya jadi alus, bang :v ~Ma
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

... All For One-sama 'belum' memberikan Quirk-nya padaku di kehidupan kali ini, lalu bagaimana Shigaraki bisa tahu soal Quirk itu? (Name) gak bisa berhenti bertanya-tanya dalam hatinya. ... jangan bilang... dia juga mendapatkan Quirk [Time Rewind]?! Tapi bagaimana...?

"... jangan bengong sendiri sambil mangap lebar-lebar pas natap orang, dong," gumam Shigaraki bermuka alus. "Apa-apaan tatapanmu itu!?"

"Ti-Tidak! Bukan apa-apa!" sang gadis langsung berucap. "Hanya saja... kau kelihatan berbeda, Shigaraki. Maksudnya, sangat-sangat berbeda!"

Shigaraki mendengus pelan, "... nampaknya Quirk [Time Rewind] dari Sensei itulah yang membuatku jadi begini. Nah, sebelum kau bertanya, akan langsung kujelaskan saja... aku gak tahu sudah berapa kali kau mendapatkan Quirk [Time Rewind] ini... tapi di kehidupan sebelum ini, aku sempat merasa curiga padamu dan akhirnya meminta kepada Sensei untuk memberikan Quirk yang sama padaku. Dan aku pun mulai mengawasimu... katamu kau mencari happy ending, bukan?"

Gadis itu diam selama beberapa saat, "... y-yah, itu memang benar, tapi... bukannya Quirk ini sudah diberikan padaku sebelumnya? Lalu bagaimana mungkin kau bisa memiliknya juga!?"

"... huh, yang kumiliki itu hanya sebagian kecil saja... aku gak mau mengakuinya, tapi... saat ini hidupku bergantung padamu, (Name)..."

"Apa maksudmu?"

"Haah... bodoh, aku juga malas menjelaskan! Intinya, setiap kali kau mati dan kembali ke masa lalu alias memulai kehidupan baru, maka aku juga akan ikut mati dan terseret olehmu! Ini semua... karena ikatan dari Quirk kita."

Sejenak gadis itu diam, kemudian mendadak ia sadar akan sesuatu. "Tunggu! Kalau memang kata-katamu itu benar, lalu kenapa kau justru menghampiriku dan menawarkan happy ending!?" tanya (Name) sambil termundur. "[Time Rewind] bukanlah Quirk yang lemah! Mestinya kau meminta itu pada All For One dan memberitahukan padanya bahwa aku mengkhianatinya biar lelaki itu membunuhku! Bukannya malah menawarkan 'happy ending' padaku!"

"... aku tahu itu..." gumam Shigaraki serak sambil perlahan menoleh dan berbalik pada (Name). "Tapi... seperti kataku, aku ingin menunjukan akhir yang bahagia padamu, (Name). Setelah melihat semua perjuangan menjijikanmu... semua pengetahuan kehidupan yang sudah kau kumpulkan... aku menginginkannya..."

Shigaraki kemudian melangkah maju dan mengulurkan tangannya pada (Name), sang gadis pun dengan refleks menangkap tangan lelaki itu di bagian pergelangannya—masa-masa yang mereka habiskan (untuk bergelud) bersama di kehidupan pertama (Name) membuat sang gadis lebih cepat tanggap dengan gerakan Shigaraki.

Shigaraki hanya mendengus geli dan menyeringai, dan walau tanganku tengah menggenggam pergelangan tangannya, lelaki itu malah makin menjulurkan lengannya itu dan meraih ujung rambut pendekku.

Tanpa mengubahnya menjdi busuk, lelaki itu memilinnya pelan dan berbisik tanpa melepas seringainya, "... sebanyak aku menginginkan dirimu itu sendiri, (Name)."

***

"... aku sama sekali gak paham," ucapku untuk kesekian kalinya. "... kenapa... kau menculikku kemari, Shigaraki?"

"Siapa yang menculikmu? Orang aku jalan sambil menyeretmu, eh kamunya ikut-ikut aja!" balas Shigaraki. "Itu gak nyulik! Kamunya aja yang mau!"

"Hmmmm... malunya Aliansi Villain punya pimpinan sengklek kek gini. Gimana gue gak ngikuti!? Jelas banget gue ngelawan dikit nanti tangan gue putus, cuk!"