Dear Fujo/Fudanshi 4

775 53 5
                                    

Full photo-nya berbahaya :v ~Mi

Ututu, cakep.  Jadi mau duren :< ~Ma

tAdi kATanYa bUkaN fUjo lAGi!? ~P
~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah tangan Bakugou—lagi-lagi—terikat dengan borgol di belakang tubuhnya, lelaki itu sudah gak bisa melawan dan hanya menggeram kesal saat melihat muka (Name). ... sial, sial, sial! Bakugou terus mengumpat, dia lalu menunduk dalam-dalam. Mukanya seolah bilang gue gak bisa apa-apa sekarang! Sialaan!

"... nee, Bakugou," panggil sang lelaki sambil meletakan tangannya di bahu Bakugou dan memaksanya mendongak kayak di bab satu Dear Fujo. "Apakah kau akan bertanggungjawab?"

"Tanggungjawab apanya, sialan!?" seru Bakugou. "Lepaskan aku!"

"Tanggungjawab..." gumam (Name) pelan. "... atas po*piip*-ku yang kau buang-buang..."

Bakugou terdiam dengan kesal, "LU KAN, HOLKAY! BELI AJA LAGI, SIALAN! GAK USAH MALAK PAKE BORGOL SEGA—hmmph!!?"

Karena Bakugou bacot, (Name) pun membungkam mulut Bakugou menggunakan mulutnya sendiri. Karena titisan Nagisa, gak sampai lima menit, Bakugou sudah mulai berhenti memberontak dan mulai melemas.

Setelah Bakugou gak melawan lagi, (Name) menarik dirinya dan mengusap mulutnya dengan punggung tangan, itu bukan pertama kalinya, tapi tetap saja... rasanya beda dengan yang lainnya.

"Haah... nggh... oi, Sialan..." geram Bakugou sambil coba mengumpulkan kesadarannya lagi. "Akan kubunuh kau—nnnh!"

(Name) memasukan dua jarinya ke dalam mulut Bakugou, kemudian menjepit lidah Bakugou dan bergerak maju dan mundur di dalam mulut lelaki itu, membuat Bakugou menutup matanya dan nyaris mengigit jari sang lelaki.

Sial, sial, sialaan!! Bakugou masih saja mencaci dalam hati, dia kemudian mengambil satu langkah dan mengigit dua jari (Name) keras-keras, membuat (Name) berucap pelan.

"... ah..." gumam sang lelaki sambil menarik jarinya dari mulut Bakugou, dia kemudian mengusap sudut bibir Bakugou dengan jarinya. "Ya, aku bisa beli lagi... tapi sekarang aku cuman mau po*piip* yang itu saja..."

(Name) menempatkan lututnya di antara kedua kaki Bakugou, menyebabkan lututnya bergesekan dengan anu-nya Bakugou dan menjaga supaya kakinya tetap terbuka, "U-Urrgh!"

"Kalau tidak..." lanjut (Name) sambil menempatkan bibirnya tepat di bawah leher Bakugou, dia lalu berbisik pelan. "... aku cuman mau kau, Bakugou..."

(Name) mengigit leher lelaki di depannya, membuat Bakugou mengepalkan tangannya erat-erat. "Sa-Sakit, Sialan!" seru Bakugou, walau begitu (Name) mengabaikannya dan mulai menghisap di sana. "Ah... s-sialan..."

Tidak seperti tangan Bakugou yang terikat, tangan (Name) bebas dan memegangi sisi lain leher Bakugou dan menahannya supaya gak bergerak-gerak, tangan (Name) yang hangat membuat Bakugou makin menggemertakan giginya untuk menahan diri.

"Bakugou..." panggil (Name) setengah berbisik, dia lalu menjilat bagian pinggir leher Bakugou. "... kau tahu, kan?"

"Ha-Haah!?"

(Name) kembali mengigit leher Bakugou. "Jangan pura-pura gak tahu," ucap lelaki itu. "... atau aku akan betul-betul meminummu sampai habis... kau tahu bahwa... Midoriya dan All Might punya hubungan, kan?"

Bakugou menegang, "... a-apa hubungannya dengan ini!?"

"Tidak ada," ucap (Name) sambil menarik dirinya, dia kemudian mengusap kulit leher Bakugou yang mulus dan mengalirkan cairan merah. "Tapi kau cepat sekali keluar, jadi... aku bisa lebih fokus pada bagian lainnya..."

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang