PKKMB

812 293 152
                                    

Aku yang mencintai tapi kenapa dia yang kau terima?

•HukumCoulomb•




Icha melihat Ragil tidak membalas sesuai ekspektasinya, dia akan mencoba lagi. Dia tidak semudah itu untuk menyerah, tidak boleh lemah.

"Gue pengen lo bales DM gue!" kali ini ucapan Icha terlihat seperti membentak.

"Lo siapa?" tanya Ragil sambil menaikkan satu alisnya yang tebal.

"Gue Natasya Almira, dan gue adalah orang yang sering nge-DM lu!" bangga Icha.

"Oh." Ragil pergi begitu saja meninggalkan Icha.

"Gue pastiin lo akan nyesel!" jerit Icha dan tidak dihiraukan oleh Ragil.

"Cabut! Gue gak selera lagi sarapan." ucap Ragil ke teman-temannya.

Ragil and the genk pergi begitu saja meninggalkan kerumunan anak-anak kampus yang penasaran apa yang sedang terjadi dengan seorang Ragil.

Icha kesal. Mengapa susah sekali buat pria itu jatuh cinta padanya. Kenapa dia begitu sulit? Baru kali ini Icha ditolak mentah-mentah.

Banyak bisik-bisik yang mengitari Icha, mungkin mereka kasihan dengan nasib gadis ini. Tapi Icha tidak peduli, seakan urat malunya sudah putus. Memang begitu kalau orang sedang jatuh cinta, buta.

🌙🌙🌙

Sekarang Icha dan Tiara sudah sampai di basecamp tempat tinggal mereka. Tidak terlalu jauh, sehingga berjalan kaki pun bisa.

Hari ini adalah hari yang mengenaskan bagi Icha. Selain ekspetasinya yang gagal, juga dia tidak menemukan lagi seorang Ragil setelah kejadian itu. Manusia itu menghilang seketika, mata Icha yang sudah melihat semua sudut kampus pun tidak menemukannya.

Icha membantingkan tubuhnya di atas kasur dan membuka hpnya.

Ketika dia ingin mengecek DM-nya apakah sudah dibalas oleh Ragil, tiba-tiba ...

"Aaaaaaaaaaaaaa!!!" jerit Icha histeris.

"Astaghfirullah, eh buset dah lo ngapa?" Tiara yang sedang makan cemilan pun langsung terperonjat kaget mendengar teriakan Icha.

Icha menunjukkan layar hpnya kepada Tiara dengan antusias. Ingin melihat reaksi sahabatnya ini, apakah sama terkejutnya?

"Ha? Sumpah demi apa? Followers lo naik drastis? Lo beli followers atau bajak Ca?" polos Tiara dengan spontan.

"Aelah, ya kali gue beli ataupun bajak followers. Kalau gue pingin, dari dulu udah gue lakuin."

"Jangan-jangan ini gara-gara lo narik cowok tadi? Dia artis kan Ca?"

Tiara bertanya yang mana pertanyaannya itu sudah pasti dia ketahui. Hanya basa-basi saja, karena dia tahu kalau Icha adalah tipe orang yang suka dengan tanggapan yang antusias.

"Mungkin."

"Oke, sepertinya gue akan mulai strateginya." ucap Tiara dalam hati.

Icha tak begitu senang, karena dari banyak followers-nya itu, nama seorang Ragil tidak ada diantara timbunan-timbunan manusia pengikutnya.

Icha mencoba nge-DM lagi pria itu, berharap bahwa kali ini akan ada balasan. Tidak ada yang salah kan berharap lebih?

Natasya.Almira : Hai! Gue tadi yang
                                narik tangan lo.
Natasya.Almira : Gue yakin bahwa
                                lo akan jadi pacar 
                                gue!

Kali ini dia sudah tidak pakai 'aku- kamu' lagi. Karena memang menjadi diri sendiri sepertinya lebih baik. Sungguh topeng berpura-pura itu sangat tidak nyaman.

Entah obsesi apa yang merasukinya kali ini, dia benar-benar kehilangan seluruh akal sehatnya.

🌙🌙🌙

Tak terasa hari kembali pagi, kali ini adalah hari :
PROGRAM PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU(PKKMB)

Semalam itu mahasiswa baru dikasih kebebasan satu hari untuk mengelilingi kampus dengan sesuka hati. Tapi hari ini mereka berkeliling kampus dengan bimbingan.

"Ca! Topinya pakai sama bet namanya, ntar lo kena marah!" seru Tiara.

"Ah bentaran, gue mau benarin make up gue dulu."

"Udah 10 kali lo buka tutup tuh kaca, ntar lagi pecah gue jamin."

"Udah. Udah selesai nih jangan ngomel mulu."

"Ca? Lo menor banget." cengir Tiara.

Kali ini dandanan Icha begitu menor, menurutnya dengan dia berpenampilan seperti ini seorang Ragil akan meliriknya.

Tiara menarik tangan Icha untuk menuju ke lapangan utama. Sudah tidak ada waktu lagi.

"Pelan-pelan dong, ntar gue keringet kan luntur make up-nya. Sia-sia aja gue dandan." ucap Icha yang tidak digubris oleh Tiara.

Akhirnya mereka sampai di lapangan utama, dan langsung saja mereka mengambil tempat disalah satu barisan. Katanya, ada beberapa kata sambutan dahulu sebelum acara intinya dimulai.

Seorang pria tampan dan terkenal naik ke atas podium, dia memperkenalkan dirinya.

"Selamat datang kepada mahasiswa baru Universitas Negeri Bandung, saya harap kalian senang dan betah. Perkenalkan saya Ragil Akbar Pratama, saya adalah ketua PKKMB."

Semua begitu kaget dan senang mendengarnya. Apalagi Icha. Hatinya terasa sedang berada di taman bunga.

Icha senyum-senyum sendiri dan membatin, "Emang ya, kalau jodoh itu gak kemana."

Dan kini giliran cewek judes kemarin yang maju ke atas podium.

"Seketika musim dinginku berganti dengan kemarau." batin Icha.

"Perkenalkan saya Syifa Azzura, saya sekretaris dari Ragil."

"Tugas pertama kalian adalah meminta tanda tangan dari kami, panitia PKKMB. Silahkan kalian lihat dimading nama-nama panitianya. Jika kalian tidak mendapatkan satu saja tanda tangannya, maka ada hukuman untuk itu. Batas waktu jam dua, dimulai dari sekarang!" tambah sekretaris tersebut.

"Semendadakan ini?" batin Icha.

Icha dan Tiara langsung lari ke papan mading dan mencatat nama-nama panitianya.

"Akhirnya siap, yuk Ra kita ca-" belum siap Icha berbicara, dia melihat sekelilingnya tapi Tiara sudah tidak ada.

"Oke fine! Gue ditinggalin!"

Ditempat lain, Tiara sudah mendekati Ragil.

Tiara duduk di bangku panjang yang tidak jauh dengan tempat Ragil berada, dia memperhatikan kerumunan manusia haus perhatian yang berada didekat pria itu.

Ragil yang sibuk menandatangani buku-buku para peserta PKKMB pun  tiba-tiba melihat Tiara, dan dia terfokus ke arah Tiara.

"Cewek itu beda! Target gue berikutnya!" ucap Ragil dalam hati.

Dua orang ini mempunyai tujuan yang sama. Hanya ingin mendapatkan, lalu dengan tega mencampakkan. Seperti hati cuma mainan yang bebas disakiti. Tidak kah pernah terpikir bahwa setiap tindakan itu ada balasannya? Tidak takutkah akan karma?

Memang begitu, bukan? Semua orang hanya memikirkan tujuannya tanpa berpikir akan keadaan kedepannya.

Hukum Coulomb [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang