Natasya Almira, si gadis halu yang memiliki banyak mantan. Playgirl, tepatnya. Dia memilih masuk ke kampus sang artis idamannya. Ragil Akbar Pratama, si pria playboy.
Bagaimana kisah mereka? Kisah gadis yang selalu mengejar seorang pria, dan kisah...
Hai semua! Masih suka gak sama ceritanya? Udah bosen? Jangan ya sayang. Jangan tinggali cerita ini. Cukup dia aja yang ninggalin pas sayang-sayangnya, wkwk.
Btw di mulmed ada Angga sama Becca. Emang gak nyambung sih videonya yang senang gitu sama part ini yang sedih, tapi itu jadiin bonus aja ya sayang.
Aku tidak menepati janji bukan karena aku sengaja. Jadi, maaf. Semoga suatu hari kamu mengerti. Dan yang perlu kamu ketahui, sampai nanti pun aku akan tetap memiliki rasa yang sama sepertimu.
•HukumCoulomb•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Natasya Almira ( Rebecca Klopper )
Icha mengerutkan dahinya, bingung dengan aksi manusia ngeselin di hadapannya. Dan satu tangan Icha pun terulur untuk mengambil poto dari tangan Tomi.
"Ngapain lo tanya ini ke gue? lo buta kak? heran gue." pekik Icha yang menunjukkan poto tersebut di depan mata Tomi.
Icha sangat heran dengan manusia bernama Tomi ini. Di saat seperti ini saja bisa-bisanya dia mengajak bercanda. Oh bukan, tepatnya mengajak baku hantam.
"Udah pake acara jatuh di mobil, eh rupanya ketukar juga di rumah." batin Tomi meratapi nasibnya.
"Siapa tahu entar lo kangen sama gue." bangga Tomi sembari mengelak dari rasa malunya.
Dengan pasrah Icha membawa poto tersebut, tidak ada waktu lagi untuk Icha meladeni aksi yang tidak diketahui kapan ujung penyelesaiannya.
"Semuanya, gue pamit ya." senyum Icha sambil melambaikan tangannya.
Icha melangkah maju dengan berlari kecil. Sementara itu, mata Ragil masih tak teralihkan dari badan Icha yang sudah mulai menjauh.
Raka mengetahui apa yang dirasakan Ragil, Raka juga tidak pernah melihat Ragil secinta ini kepada seorang gadis. Raka pun mengalungkan tangannya dibahu Ragil sambil menepuknya pelan untuk menenangkan.
"Selo man!"
"Ha? Snowman? Lo berdua ngomong apaan sih?" Tomi ikut nimbrung tanpa tahu apa yang sedang dibahas.
🌙🌙🌙
Akhirnya Icha sampai ke alamat hotel yang sudah diberitahu oleh pihak perlombaan.
Sesampainya Icha di depan pintu kamarnya, dia malah terdiam bingung. Icha melihat seorang pria yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Dari belakang, sepertinya Icha tahu siapa dia. Tapi untuk membenarkan perkiraannya, dia harus membuktikannya.
Dengan sopan Icha menepuk pelan pundak pria tersebut, "Permisi?"