Hujan seperti kamu, berkah

193 22 23
                                    

Aku sangat bahagia saat ini.
Aku mohon, lebih lama lagi.

•HukumCoulomb•

Natasya Almira ( Rebecca Klopper )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natasya Almira ( Rebecca Klopper )







Ragil langsung berbalik badan karena lemparan itu. Dia mendongak ke atas, melihat Icha yang ketawa bahagia.

"Awas lo ya." ucap Ragil. Ragil melototkan matanya sambil meletakkan kedua tangannya dipinggang, seperti emak-emak yang akan memarahi anaknya.

"Gak takut." ejek Icha lagi masih dengan tawanya.

Ragil langsung memanjat pohon tersebut. Dan ketika dia sudah sampai di atas, tepatnya di samping Icha, Ragil langsung menggelitiki gadisnya ini.

"Ih, geli!" Icha sangat kegelian, tangannya memegang ranting pohon di sampingnya supaya dia tidak terjatuh.

"Rasain."

"Aaaa!" jerit Icha yang hampir saja terjatuh.

Ragil berhasil menarik tangan Icha. Memeluk tubuh gadis ini dengan sangat erat. Iya, Icha jatuh kepelukan pria di sampingnya ini.

"Kalau jatuh gak ada gantinya." tutur kata manis dari Ragil ini berhasil membuat jantung Icha berpacu dua kali lipat, dan pipinya berhasil blushing.

Mereka menikmati angin yang melintas ke arah mereka. Angin yang membuat rambut Icha berterbangan.

Ragil memperhatikan sisi samping wajah Icha. Wajahnya sangat cantik dan manis, membuat orang yang melihatnya jadi tidak bosan.

Ragil mengambil bunga matahari yang ada dikantongnya, yang tadi sempat dia ambil karena disuruh oleh Icha. Lalu Ragil mematahkan batangnya menjadi lebih kecil dan meletakkannya dikuping Icha.

Icha melihat ke arah Ragil. Pria ini tersenyum manis ke arahnya. Dia benar-benar menjadi wanita bahagia saat ini. Jika waktu bisa diberhentikan, dia ingin saat ini waktu tidak berputar lagi.

Icha menyenderkan kepalanya pada bahu Ragil. Dan Ragil pun merangkul gadisnya ini.

"Ternyata pacar gue bisa manjat pohon juga."

Icha bangkit dari rangkulan Ragil. Dia mendekatkan wajahnya ke pria ini. Memicingkan matanya dan memajukan beberapa senti bibirnya. Imut.

"Iya dong. Dulu di tempat tinggal gue banyak pohon, jadi sebagai orang yang gabutan, gue manjat pohon deh." cerita Icha panjang lebar.

Ragil hanya manggut-manggut mengerti.

Icha menyenderkan kepalanya lagi ke pundak Ragil dan sama seperti tadi, Ragil merangkul gadisnya ini.

"Lo mau dengar puisi gue untuk saat ini gak kak?"

"Gue mau."

Icha memejamkan matanya, menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya. Icha dapat merasakan detak jantung Ragil.

Hukum Coulomb [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang