Pacar Kontrak

400 140 55
                                    

Jangan bermain-main dengan hati. Perlu diingat kalau hati punya caranya sendiri yang akan membuat akal yang selama ini lo pakai mematung di tempat.

•HukumCoulomb•



🌙🌙🌙

Kini cahaya alami terpancar di wajah cantik Icha, siapa lagi kalau bukan sang matahari. Sinarnya masuk dari sela-sela gorden jendela yang berwarna putih. Icha terbangun dan meraba sampingnya. Tiara tidak ada?

"Loh, Tiara mana? Gue gak telat, kan?" tanya Icha bingung kepada dirinya sendiri.

Icha melihat jam di dinding kamarnya, masih ada waktu satu jam lagi. Lalu di mana Tiara? Icha mendengar suara rintikan air di dalam ruangan ngeram telur alias kamar mandi.

"Mandi toh."

Tak lama kemudian, Tiara keluar dan sedikit heran melihat tatapan tajam milik Icha.

"Tiara! Lo semalam kok ninggalin gue? Gue ada dongeng nih panjang banget, maunya tadi malam lo dengerin sebelum tidur." tatapan tajam Icha berubah seperti tatapan anak kecil ingin dibelikan permen.

Icha mencoba memeluk Tiara, tapi Tiara terus-terusan mengelak. Marah? Bukan.

"Ca, lo masih bau iler. Gue udah mandi kembang tujuh rupa tau."

Icha mematung dengan bibir yang dimajukan beberapa senti.

"Napa lo? Pms?" tanya Tiara santai.

"Lo suka sama kak Ragil?" pertanyaan bagai petir di pagi hari seketika menyambar Tiara.

"Ngawur." elak Tiara memalingkan wajahnya.

"Jadi, lo gak suka? Syukurlah, awas aja lo sampai suka ya!" gertak Icha mengentakkan kakinya lagi-lagi seperti anak kecil.

"Lo suka? Mau dijadiin berapa bulan?"

"Tiara, gue kali ini serius. Gue benar-benar suka, gue udah tobat."

"Yakin?"

"Iya, makanya gue bilang ini sama lo biar lo tau perasaan gue."

"Teguh amat, entar roboh nangis loh." sindir Tiara yang dianggap candaan oleh Icha, padahal ini adalah kenyataan yang akan terjadi.

"Intinya, gue mau tobat dan gue yakin true love gue itu kak Ragil Akbar Pratama!" tanpa menunggu jawaban dari Tiara, Icha langsung melesat masuk ke dalam kamar mandi.

"Ntar tobatnya kw kayak kemarin!" jerit Tiara.

                           🌙🌙🌙

Hari di kampus dari pagi sampai siang sangat membosankan bagi Icha. Tak ada puisi, tak ada rangkaian kata. Cuma sekedar berbagi cerita, alias ceramahan dari dosen yang tak ada capek-capeknya.

Selesainya jam pelajaran hari ini Icha tidak langsung keluar dari kelas seperti yang lain. Icha memilih meletakkan kepalanya dimeja, mencoba menenangkan otaknya yang mencoba untuk bunuh diri.

"Ca, pulang yuk! Tapi sebelumnya kita ke kantin dulu." tanpa Icha mengangkat kepalanya, dia sudah tahu itu siapa.

"Iya Tiara, untuk lo apasih yang enggak." jawab Icha malas-malasan, pengaruh dari obat penenang otaknya.

Ketika ingin memasuki kantin, mereka dijegat oleh Upin Ipin.

"Minggir dong minggir dong minggir dong, Natasya Almira mau lewat. Jangan dilihat lihat entar kamu terpikat." nyanyi Icha dengan penekanan penuh.

Hukum Coulomb [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang