Pacar Baru

295 63 26
                                    

Aku terlalu bodoh mencintaimu begitu dalam, sampai aku lupa bahwa hatiku juga butuh kebahagiaan.

Ingat, kamu akan kehilangan bulan di saat kamu sibuk menghitung bintang.

•HukumCoulomb•






🌙🌙🌙

Mobil Raka sudah memasuki area basecamp tempat Icha dan Tiara tinggal. Dia menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah kedua gadis itu.

"Makasih kak." serentak Icha dan Tiara.

Kali ini tak ada yang menyangkal ucapan Icha karena si biang debat sudah tertidur lelap dan tidak ada yang tahu sejak kapan pria itu masuk ke alam mimpinya.

Tiara berjalan duluan di depan Icha, dan sesampainya di pintu masuk ia mendengus pelan.

Tiara menunduk, mengambil sesuatu. "Coklat lo."

"Iya," Icha mengambil coklat yang ada ditangan Tiara.

"Siapa sih orang yang setiap hari ngasi nih coklat? Apa dia punya pabrik coklat?"

Benar saja, Tiara sampai saat ini belum mengetahui siapa orang yang setiap hari mengirimi Icha sebuah coklat. Mungkin sekarang waktunya buat Icha memberitahukannya pada Tiara.

"Ini dari kak Raka."

"Lo lagi bercanda?"

Icha mendengus kasar, lalu dia menunjukkan surat yang ada dicoklat itu pada Tiara.

"Jadi, lo nurut aja gitu disuruh pura-pura gak tau siapa pengirimnya?" tanya Tiara dan dibalas anggukan oleh Icha.

Lagi-lagi Tiara mendengus pelan. "Mending besok lo datangin dia, bilang makasih. Mungkin dia juga berharap lo bilang makasih."

"Kan disuratnya udah jelas dibilang kalau gue harus pura-pura gak tau,"

"Ca, itu mungkin cara dia buat uji coba lo tuh peka atau enggak."

"Oke, besok gue datangin dan bilang makasih."

"Gitu dong!" Tiara merangkul Icha sambil berjalan masuk ke dalam.

"Tapi lo ikut." Icha langsung lari menuju kamar meninggalkan Tiara sambil tertawa. Tiara pun hanya bisa mengelus dada.

🌙🌙🌙

Icha kini sudah duduk di kantin setelah menyelesaikan kelasnya, dia sibuk membuka tutup aplikasi chat. Menunggu Tiara yang izin ke toilet setelah lima belas menit sangat membosankan. Dia punya firasat buruk bahwa Tiara meninggalkannya karena tak mau menjadi nyamuk.

"Ca," suara berat memanggil namanya, membuat si pemilik nama menoleh ke belakang.

"Kak Raka, nih udah gue pesanin minuman." bohong Icha karena sebenarnya minuman itu tadinya dia pesan untuk Tiara yang sudah melarikan diri.

"Maaf gue telat, tadi abis nenangin peliharaan dulu."

"Peliharaan? Emang boleh ya kak bawa peliharaan ke kampus?" bingung Icha.

"Loh, lo belum tau?"

"Ha? Bukannya diperaturannya ..." Belum selesai Icha berbicara, Raka sudah tertawa.

"Si Tomi maksudnya Ca, biar dia gak ngikutin mulu." kini Icha pun ikut tertawa, tetapi tertawa canggung.

"Jadi, ada apa lo ngajak gue ketemuan? Tumben amat."

Hukum Coulomb [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang