Patah dan Cemburu

129 14 0
                                    

Saat salah, tak mau disalahkan. Dan disaat benar, selalu membanggakan diri.
Oh, jangan sampai kita yang seperti itu.

•HukumCoulomb•

Natasya Almira ( Rebecca Klopper)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natasya Almira ( Rebecca Klopper)




Semakin dekat, dan ...

"Ba!" jerit Ragil mengagetkan Icha.

Saat itu juga Ragil bangkit, itu membuat Icha terjatuh dan menarik tangan Ragil. Kini Icha tertidur di rumput dengan Ragil dihadapannya. Bukan, Ragil tidak menimpa Icha, hanya saja wajahnya yang sangat dekat dengan wajah Icha.

Dua jantung kini sedang beradu kecepatan. Tidak ada yang bisa mengontrolnya, ini membuat mereka terdiam untuk beberapa saat dengan keadaan yang belum berubah dari tempatnya. Mata mereka saling beradu pandang.

"Aku gak pernah nyangka anganku untuk bisa dapatkan kamu itu bisa jadi kenyataan, tapi aku juga gak nyangka kita bakal berpisah." batin Icha.

Apapun yang diusahakan dengan sungguh-sungguh serta diiringi juga dengan do'a, niscaya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Dan yang penting kuncinya itu satu, sabar.

"Hmm..." keduanya saling bergumam dan bangkit secara bersamaan.

Gugup, keadaan menjadi canggung.

"Maaf." ucap Ragil.

Mendengar itu Icha malah tertawa, dia bahkan sama sekali tidak marah.

"Apa yang lucu?" tanya Ragil.

"Ternyata seorang Ragil bisa ngejutin, lucu tau." ucap Icha, dia tidak sengaja menepuk kaki kiri Ragil.

"Aww,"

"Eh? Kenapa kak?"

"Sakit, terkilir mungkin." Ragil memegang kakinya.

"Bukannya tadi bohong ya?"

"Yang bohong itu pingsannya Ca."

"Jadi tadi beneran sakit? Sini aku lihat!" Icha langsung mengecek kaki Ragil.

Tangan Icha mulai mengusuk pelan kaki Ragil, tapi... Ragil malah berteriak kesakitan.

"Sakit ya?" tanya Icha polos. "Yaudah deh, ke tukang urut aja." tambahnya.

Icha membantu Ragil untuk bangkit dan dia juga menuntun Ragil berjalan. Tangan Ragil dikalungkan ke leher Icha. Ragil pun terpaksa berjalan dengan satu kaki terangkat.

🌙🌙🌙

Icha kini sudah duduk dikursi pengemudi, dengan Ragil di sebelahnya. Sudah sepuluh menit Icha belum juga menjalankan mobilnya. Alasannya tunggu sebentar.

"Ca? Emang mau nunggu apa sih?"

"Bentar kak." jawab Icha masih sibuk mengetik dilayar hpnya.

"Kamu mau ngapain?"

Hukum Coulomb [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang