Kalau suka bilang, jangan main kode-kodean buat cemburu. Lo kira gue brangkas?
•HukumCoulomb•
🌙🌙🌙
Akhirnya kelas Icha hari ini selesai juga. Dia merenggangkan otot-ototnya, menghela nafas gusar. Lalu segera menyusun bukunya kembali dan memasukkannya ke dalam tas, tapi ada sebagian buku yang harus ditenteng supaya tasnya tidak berat. Kemudian Icha keluar kelas dan berjalan ingin menghampiri Tiara di kelasnya.
Icha melihat ke dalam kelas Tiara yang dapat dilihat hanya tersisa dua orang lagi dengan kegabutannya di dalam kelas itu.
"Permisi," Icha mengetuk pintu terlebih dahulu, "Tiara Humaira-nya ada?" sambungnya bertanya sambil celingak-celinguk mana tahu Tiara juga ada di dalam kelas.
"Baru saja keluar sama kak Ragil,"
"Kak Ragil?"
"Iya,"
"Oh, makasih ya." ucap Icha tersenyum, lalu dia pergi begitu saja.
Lagi-lagi Icha ditinggal, ah sudahlah. Dia lebih memilih langsung pulang ke rumah atau basecamp-nya, dari pada harus keliaran dulu. Icha lelah.
"Hei Icha! Buru-buru amat dah!" panggil Tomi, pria itu menyamakan langkahnya dengan Icha.
"Capek." balas Icha singkat. Icha kali ini sangat lelah fisik dan hati, dia tak mau menambah beban hati karena harus bicara dengan manusia setengah gesrek.
"Entar malam gue jemput ya." kini Raka yang berbicara.
"Iya kak."
"Jemput gue juga ya, Ka." pinta Tomi.
"Ogah. Lo kan bawa mobil."
"Mobilnya lagi di bengkel, karena semalam baru minta putus sama gue." jawaban yang sangat mengenaskan dari seorang Tomi.
"Jomblo karatan!" jerit Icha sambil berlari pulang meninggalkan dua cowok itu.
"Dari pada lo, jomblo mengenaskan!" balik jerit Tomi yang menurutnya candaan, tapi sangat menusuk bagi Icha.
Icha pulang dengan berjalan kaki. Ucapan Tomi masih terngiang-ngiang ditelinganya. Memang pria itu kalau ngomong tidak pernah dipikirkan dulu apa orang lain itu tersingkung atau tidak.
Tak terasa, dia sudah sampai di rumah. Langsung saja Icha buru-buru masuk ke dalam kamar.
"Tinggalin aja, gue gak pa-pa." ucap Icha ketika baru memasuki kamar.
"Maaf Ca, tapi tadi kak Ragil maksa."
"Maksa?" tanya Icha, dua alisnya terangkat bersamaan.
"Iya."
"Dia yang maksa, atau lo yang mauan?" batin Icha. Dia cemberut sambil memiringkan satu sudut bibirnya.
🌙🌙🌙
Kini terang sudah berganti gelap, tugas matahari sudah digantikan oleh bulan. Suara klakson mobil terdengar dari luar, membuat Icha dan Tiara langsung buru-buru keluar.
Ternyata sudah ada dua mobil mewah yang terparkir di depan basecamp mereka. Dan juga sudah ada tiga pria tampan yang berdiri di depan pagar. Icha dan Tiara sekarang sedang berdiri di hadapan ketiga orang tersebut. Tak ada yang menyadari kalau seorang Ragil sedang memandangi cewek yang ada di depannya. Bukan Tiara, melainkan Natasya Almira.
Dua sudut bibir Ragil terangkat, tapi menit kemudian dia tersadar dan balik ke dunia nyata.
"Ca, yuk." ucap Raka sambil menggenggam telapak tangan Icha, membuat mata Ragil yang melihatnya tiba-tiba membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Coulomb [ SELESAI ]
Fiksi RemajaNatasya Almira, si gadis halu yang memiliki banyak mantan. Playgirl, tepatnya. Dia memilih masuk ke kampus sang artis idamannya. Ragil Akbar Pratama, si pria playboy. Bagaimana kisah mereka? Kisah gadis yang selalu mengejar seorang pria, dan kisah...