Menyenangkan bukan bila satu hari berteman tanpa melibatkan rasa?
•HukumCoulomb•
🌙🌙🌙
Icha kini duduk dengan keadaan setengah sadar, dia beranjak keluar tenda ingin mencari udara pagi yang segar. Tapi bukannya mendapatkan kesegaran, paginya sudah dibuka dengan kekesalan. Meyebalkan, bukan?
"Hei Neneng, gue kira lo bangunnya nanti kalau mataharinya udah turun lagi." cengir Tomi yang melihat Icha baru saja keluar dari tendanya.
Icha tidak menggubris, dia tidak mau paginya hancur karena manusia aneh ini. Icha memilih untuk duduk di rerumputan sambil memandangi Ragil, Raka dan Tomi yang sedang memasang gawang kecil untuk mereka bermain bola.
Icha tersenyum melihat Ragil yang sedang fokus memasang gawang, sungguh aura Ragil sangat memikat Icha. Ingin sekali dia berada di sebelah pria itu, tapi dia akan tetap profesional dengan syarat yang Raka ajukan.
Tanpa sadar, Raka sekarang sudah duduk di sebelah Icha yang sedang memandangi Ragil sehingga kehadirannya pun tidak disadari, dia sadar bahwa Icha sudah memakukan hatinya hanya pada Ragil.
"Ca!" akhirnya Raka membuka pembicaraan dan membuat Icha balik lagi ke dunia nyatanya.
Icha kaget dan spontan dia melihat ke arah Raka yang berada di sebelahnya, entah sejak kapan dia pun tidak tahu. "Ha iya kak?"
"Lo kenapa?"
"Gak pa-pa sih kak. Gue ngelihat kak Ragil hidupnya tuh sempurna banget, tapi kenapa ya mukanya tuh datar bahkan mengalahkan tembok dan sifatnya mengalahkan es batu. Mending cuma dingin, nah ini ditambah juga cuek sama judes."
"Dia dingin cuma sama lo Ca, kalau cuek itu baru ke semua orang. Tapi lo suka, kan?"
Icha gelagapan, bingung dengan hatinya. "Hmm... i... iya sih kak."
"Jangan lihat orang dari luarnya aja. Sepertinya lo belum tahu betul seperti apa Ragil dan kehidupannya." Raka bangkit dan kembali lagi ke tempatnya semula.
"Dia kenapa? Cemburu? Iya kali ya." batin Icha.
Tak lama kemudian, Tiara keluar dari tenda dan disusul juga dengan Syifa yang ikut keluar.
"Kebo banget lo berdua." sindir Raka melirik ke Tiara dan Syifa bergantian.
"Seumur-umur rumah gue belum pernah tuh kedatangan kebo." sahut Tomi.
"Malah lo harusnya bersyukur kak, biasanya kan di rumah lo adanya simpanse." balas Icha ikut menyambung.
"Emang ada?"
"Ya ada lah kak, coba aja lo berdiri di depan kaca." tawa Icha pecah dan dibantu dengan tawa Tiara dan Raka.
Syifa tidak jemu-jemunya menempel di badan Ragil, apa dia tidak mempunyai tulang?
"Capek gak Gil?" tanya Syifa yang membuat Ragil berusaha berkali-kali untuk menghindar.
"Perjanjian." senyum Raka pada Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Coulomb [ SELESAI ]
Teen FictionNatasya Almira, si gadis halu yang memiliki banyak mantan. Playgirl, tepatnya. Dia memilih masuk ke kampus sang artis idamannya. Ragil Akbar Pratama, si pria playboy. Bagaimana kisah mereka? Kisah gadis yang selalu mengejar seorang pria, dan kisah...