Natasya Almira, si gadis halu yang memiliki banyak mantan. Playgirl, tepatnya. Dia memilih masuk ke kampus sang artis idamannya. Ragil Akbar Pratama, si pria playboy.
Bagaimana kisah mereka? Kisah gadis yang selalu mengejar seorang pria, dan kisah...
Kalau lagi berantem jangan cepat cari pelampiasan, tapi coba cari alur penyelesaian.
•HukumCoulomb•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tomi Aldi Ramadhan ( Endy Arfian )
"Gue mau di kelas."
"Ha?" Icha melototkan matanya. Dia takjub mendengar pernyataan dari Tomi ini.
Icha berpikir Tomi sangat mencintai masa sekolahnya, sampai-sampai nikahan pun dia mau diadakan di kelas.
"Lo serius kak?" sambung Icha bertanya.
"Iya. Biar berkelas."
Icha mengepalkan kedua telapak tangannya, rasanya ingin sekali dia mengubur hidup-hidup orang di hadapannya ini.
"Pengen tak ihh!" kesal Icha.
"Gue duluan Neng. Makasih udah bertanya, gue hargai pertanyaan lo. Tinggal lo chat aja gue kasih nomer rekening lo." ucap Tomi lalu pergi begitu saja sambil melambaikan tangannya.
"Patrick rebus, goreng, panggang, bakar, kukus!" omel Icha yang masih kesal, walau Tomi sudah tidak mendengarkan perkataannya itu.
"Gue dengar!" teriak Tomi yang sudah jauh.
Icha membuka mulutnya lebar-lebar, tangannya tak berhenti mengelus dada. Dia lagi-lagi salah berprasangka. Tomi tetaplah Tomi. Jika dia berkata aku serius, jangan percaya, itu bohong! Mustahil.
Icha mengambil botol yang ada di sampingnya. Ternyata botol itu sudah kosong gara-gara manusia aneh tadi. Icha melemparnya ke sembarang arah, sepertinya Icha lupa bahwa dia masih berada di kampus. Salah satu peraturan di kampus yaitu tidak boleh buang sampah sembarang.
Botol itu mengenai kaki seorang pria. Pria itu menunduk dan mengambil botol tersebut. Pria itu semakin mendekat ke arah Icha dan akhirnya duduk di sebelah Icha.
"Udah lupa sama peraturan di sini? Apa mau gue laporin?"
"Eh jangan-jangan, gue minta maaf deh." ucap Icha sangat ketakutan.
Pria itu tertawa pelan, merasa lucu dengan tingkah Icha yang ketakutan. Dia berjalan sedikit ke tong sampah terdekat lalu membuang botol tersebut. Setelah itu dia balik lagi duduk di sebelah Icha.
"Gue Vino." pria itu mengulurkan tangannya.
"Icha." senyum Icha sambil membalas uluran tangan pria itu.
Icha dan Vino berbincang ringan. Membahas kelas mereka tadi yang sangat membosankan. Icha dan Vino satu kelas, tapi entah kenapa baru saat ini mereka berkenalan.
Bagaimana Icha bisa berkenalan dengan kawan kelasnya, dia saja setelah selesai kelas ataupun sebelum kelas selalu nempel sama Tiara di kantin. Dan dia juga sekarang tidak berminat dengan cowok-cowok di kelasnya, karena dia sudah tobat dan telah memiliki Ragil.