Hukum Coulomb [ SELESAI ]

Rumput kuning

Setiap orang mempunyai topeng. Namun kapan akan dikeluarkan dan seperti apa, itu rahasia si pemiliknya.

•HukumCoulomb•

Natasya Almira ( Rebecca Klopper )

Icha langsung turun dari motor Ragil tanpa melepaskan helmnya, dan dia berdiri di bawah pohon yang di atasnya ada seorang Tomi.

"Lo ngapain di atas kak? Mau nambahin spesies monyet?" cetus Icha menjerit.

Lalu Ragil juga berada di sebelah Icha. Dia bukan langsung membantu Tomi untuk turun, tapi Ragil malah menertawakan nasib miris sahabatnya ini.

"Woi Ragil gila, bantuin gue!" jerit Tomi lagi.

Sepertinya manusia ini benar-benar tidak tahu adab meminta pertolongan.

Ragil tidak membalas cercaan Tomi, bisa-bisa sampai lusa dia akan berada di sini. Kemudian Ragil memilih untuk langsung menyusul Tomi naik. Dia mengulurkan tangannya ke arah Tomi. Tapi sayang, Tomi tidak menerima tangan itu.

"Cepat!" teriak Ragil.

"Lo ambilin dulu tuh layangan!" tunjuk Tomi ke atas.

Terpampang jelas ada sebuah layangan yang nyangkut di pohon itu. Tapi itu sangat ujung dan tinggi, tempat yang sangat berbahaya.

"Ha? Kalau lo mau mati jangan ngajak-ngajak orang kak!" Icha kembali berteriak dari bawah.

Tak ada yang menggubris omelan Icha. Ragil menuruti begitu saja permintaan Tomi, dan akhirnya Ragil berhasil mendapatkan layangan itu. Hebat.

Tomi loncat duluan ke bawah, dan ...

'Bukkk'

"Aduh..." keluh Tomi mengelus pantat dan pinggangnya.

Icha bukannya membantu, tapi dia malah tertawa. Memang ya, itu baru namanya teman. Kalau hp yang jatuh baru panik, tapi kalau teman jatuh malah ditertawakan.

"Lo kok bukan nangkap gue Ca!"

"Lo nanya atau bentak gue?"

"Rangkap dua."

"Ya kali. Badan gue lebih kecil dari lo Petrick!"

Icha masih tidak membantu Tomi untuk bangkit. Kini Icha mengulurkan tangannya untuk meminta Ragil memberikan layangan itu kepadanya, biar pria ini bisa turun dengan selamat.

Ragil memberikan layangan tersebut kepada Icha. Tapi, Tomi bangkit dan langsung merebutnya begitu saja.

"Punya gue!" picik Tomi.

"Cowok gue yang ngambil!"

"Bodo!"

Ragil kini sudah turun, dia menghampiri dua orang yang tidak pernah akur tersebut.