LUNAS

142 13 2
                                    

"Terkadang kamu itu membingungkan. Kemarin kamu menghindariku dan menyakitiku, tapi kini kamu malah membantuku dan menyelamatkanku. Entah rumus matematika apa yang akan aku terapkan untuk mencari arah pola pikirmu."

•HukumCoulomb•

Ragil Akbar Pratama (Angga Aldi Yunanda)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ragil Akbar Pratama (Angga Aldi Yunanda)











🌙🌙🌙

"Ra, haakhh!" Icha menangis uring-uringan di kamar.

Tiara sebagai sahabat baik sibuk menenangi dan berusaha menghibur. Icha menangis dipelukan Tiara, sedihnya begitu dalam. Belum habis masalah yang satu, sudah ada saja masalah yang lain. Itulah yang dialami oleh Icha.

"Jadi rencana lo selanjutnya apa?"

Icha tidak menjawab pertanyaan dari Tiara, dia malah memperkuat jeritan tangisnya itu. Dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya, sekarang dia hanya pasrah.

Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Jika belum menemukannya, maka harus berusaha lebih lagi. Karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

🌙🌙🌙

Icha dan Tiara baru saja memasuki gerbang kampus. Hari ini mereka mendapat jadwal siang, ini sangat kebetulan sekali kelas Icha dan kelas Tiara mendapat jam kelas yang sama. Icha sangat mensyukuri hal ini, jadi dia tidak pergi ke kampus sendirian hari ini.

Icha lagi-lagi harus berpura-pura bahagia, menampilkan senyuman fake-nya itu. Walau dalam sekali lihat orang pun bakal tahu gadis ini habis menangis semalam, karena matanya yang bengkak. Tapi dia punya pendirian bahwa orang lain tidak perlu tahu kesedihannya, karena ini hidupnya bukan milik bersama.

"Ca, lambat banget jalan lo." omel Tiara yang selangkah lebih cepat berjalan di depan Icha.

"Ya sabar dong."

"Aww!"

Tiara memutar badannya, dia melihat Icha yang sedang ditarik paksa. Pria itu, pria yang ingin Icha hindari, tapi malah bisa-bisanya pria itu datang menghampiri.

"Lepas!" bentak Icha. Semua orang yang ada di sekitaran mereka melihat ke arah suara.

Tiara menarik tangan Icha yang satunya lagi, niat ingin menyelamatkan sahabatnya.

"Lepas lo bilang?! Hari ini lo kan udah janji bakal bayar hutang lo?!"

Diam, Icha tidak lagi bersuara. Badannya membisu, tidak sepatutnya dia melawan. Ini masalahnya, bagaimana pun dia harus menghadapinya.

Hukum Coulomb [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang