2.New School

17.1K 852 20
                                    

Sesampai di sekolah,ternyata gerbang belum ditutup,Adel yang melihat pun menghembuskan nafas sambil mengucap syukur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampai di sekolah,ternyata gerbang belum ditutup,Adel yang melihat pun menghembuskan nafas sambil mengucap syukur.

Motor Adit pun berhenti diparkiran khusus untuk anggota The Rebels.

"Mmm...ma-makasih,udah ngebolehin Adel numpang,mungkin kalau nggak ada kamu,Adel bakalan telat"ucap Adel sambil tersenyum.

Cowok itu hanya mengedikkan bahunya acuh dan langsung bergegas menuju kelas.

Adel yang melihat pergerakan dari si cowok itu pun,langsung menghentikkan langkahnya.

"Tu-tunggu,kita belum kenalan"cegah Adel.

Adel sebenarnya tidak peduli siapa cowok itu,tetapi melihat ekspresi cowok itu yang selalu datar dan cuek,membuat adel bingung

Apakah Adel buat salah sama dia?sampe dia kayak nggak suka ngelihat Adel.~batin Adel.

"Emang kenalan penting?"sarkas Adit.

"Ya seenggaknya aku tahu nama kamu,kan kamu udah nolongin Adel"jawab Adel polos.

"Nggak perlu kenalan sama gue,karena lo bakalan tau sendiri"Balas Adit sambil berjalan meninggalkan parkiran.

Adel masih berdiri di parkiran sambil memikirkan kata-kata cowok tadi.

"Gimana aku bisa tau nama dia?kan dia belum nyebutin namanya?"gumam Adel.

Dasar cowok aneh~batin Adel.

Lamunan Adel pun buyar,ketika ada seseorang yang menepuk bahunya.Adel pun langsung terjengkit kaget.

"E-eh sorry,nggak bermaksud ngagetin,lo murid barukan?"tanya seorang cewek berparas cantik bak barbie.

"I-iya,ada apa?"jawab Adel

"Itu acara MPLS nya mau dimulai,semua siswa baru harus kumpul dilapangan"

"Oh oke makasih yaa udah dikasih tau"balas Adel sambil tersenyum ramah

"Bareng aja yuk,soalnya gue disini belum dapet temen"ajak cewek itu.

"Iya boleh"respon Adel

~~~

Selama berjalan dikoridor,Adit mendapat tatapan memuja dari cewek-cewek,bahkan dari mereka ada yang menjerit histeris ketika si most wanted melihat kearah mereka.

Oh ayolah siapa yang tak terpesona dengan paras Adit yang nyaris sempurna itu.

Adit hanya bersifat acuh,tidak merasa risih ataupun terganggu,karena kejadian barusan sudah menjadi sarapan bagi dirinya.

Adit pun berjalan menuju kelasnya,yang kebetulan dilantai paling atas,yaitu lantai 3.Dengan gaya memasukkan tangan kedalam saku celananya dan jangan lupakan iris mata cokelatnya yang tajam bagai belati.

Bad boy vs Innocent girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang