23.Mulai suka?

7.7K 459 3
                                    

Malam ini di ruang keluarga tampaklah dua keluarga yang tengah membicarakan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini di ruang keluarga tampaklah dua keluarga yang tengah membicarakan sesuatu.Siapa lagi jika bukan keluarga Adit dan Adel.

"Jadi kita semua berkumpul karena ingin memberitahu kalian sesuatu,mungkin kalian akan kaget ketika mendengarnya tapi percayalah ini demi kebaikan kalian"papa Yudha membuka suara.

Adit dan Adel mengernyit bingung dan menunggu kalimat selanjutnya.

"Kita semua sepakat akan segera menikahkan kalian berdua,jadi acara pertunangan diganti dengan acara pernikahan"sambung ayah Harry.

Adel membuka mulutnya tidak percaya,sedangkan Adit berekspresi datar walaupun sebenarnya ia pun terkejut.

"Adit besok sepulang sekolah kamu ajak Adel ke butiknya mama ya buat fitting baju"ujar mama Anin.

Adit hanya mengangguk pasrah

Sebenarnya ia belum siap menerima semua ini.Pertunangan saja sudah membuat ia pusing memikirkannya apalagi sekarang pernikahan,hal yang sangat sakral.

"Maaf,Adel nggak bisa"Adel bersuara

Semua langsung menatap Adel

"Kenapa sayang?"tanya bunda

Adel menatap bundanya sendu,terlihat air matanya sudah mengumpul di kelopak matanya.

"Adel nggak siap bun,Adel masih mau sekolah,Adel mau ngejar cita-cita Adel"air mata Adel seketika tumpah.

Bunda Reny langsung memeluk Adel menenangkan.

"Sayang dengerin bunda,lihat mata bunda"

"Kamu masih bisa sekolah,kamu masih bisa ngejar cita-cita kamu.Ini semua demi kebaikan kamu sayang.Bunda sebenarnya juga nggak mau kamu nikah secepat ini tapi ini semua demi kebaikan kamu sayang jadi bunda nerima"bunda menangis.

Sebagai seorang ibu,ia juga tidak mau anak semata wayangnya menikah secepat ini.

Karena bunda paham sikap Adel yang masih bergantung dengan orang lain, yang masih manja bahkan umurnya belum ada 17 tahun tapi harus dihadapkan dengan sebuah hubungan sakral disebut pernikahan.

"Kamu sama Adit bisa belajar sama-sama dalam menjalani semuanya"kata bunda.

Adel menatap Adit sebentar lalu beralih menatap ayahnya.

"Adel maafin ayah karena sudah membuat keputusan ini,tapi tidak mungkin ayah membuat keputusan yang buruk untuk putrinya"ayah menatap Adel dengan perasaan bersalah.

Adel menghampiri ayah lalu memeluknya.Bagaimanapun ayah tetap menganggap Adel sebagai putri kecilnya.

~~~

Motor Adit tengah melaju menuju butik mamanya,seperti biasa ia membonceng Adel.

Kali ini Adel lebih banyak diam sedari tadi.Adit tak mendengar celotehan Adel yang sering ia dengar biasanya.

Bad boy vs Innocent girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang