27.Posesif

11.5K 592 1
                                    

Pagi ini seperti biasa Adel dan Adit berangkat sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini seperti biasa Adel dan Adit berangkat sekolah.Pihak sekolah memang belum tau perihal pernikahan keduanya maka dari itu mereka tidak dikeluarkan dari pihak sekolah.

Hari ini pun Adel dan Adit sudah menempati rumah barunya yang ternyata letaknya tak lumayan jauh dari sekolahnya.

Sikap Adel masih malu-malu dengan Adit tidak seperti dulu yang suka mengoceh.

Semenjak mereka nikah Adel justru berubah jadi pendiam dan bicara seperlunya dengan Adit.

Berbeda dengan Adit yang biasa saja sikapnya seperti biasa.

Adel turun dari motor Adit.Adel memberikan helmnya ke Adit dan diterima langsung oleh Adit.

Saat Adel hendak masuk tangannya dicekal oleh Adit membuat Adel menoleh.

"Nanti pulang sekolah gue ada latihan basket buat lomba.Terserah lo mau nungguin gue atau mau balik langsung"jelas Adit

"Oh yaudah nanti Adel nebeng sama Aurel aja"

Adit menganggukan kepalanya dan Adel langsung beralih masuk ke kelasnya.

"Buset pengantin baru udah berangkat aja"celutuk Qilla

"Qilla ngomongnya jangan keras-keras nanti kedengeran yang lain"Adel was-was

"Upss sorry"Qilla menyengir sambil berpose peace

"Lo kok udah masuk sekolah Del?"tanya Aurel

"Iya,daripada bosen dirumah mending sekolah aja"balas Adel

"Bener sih"

Seharusnya Adel dan Adit akan libur dulu selama 2 hari itupun perintah dari orang tua mereka.

Tapi karena Adel dan Adit merasa bosan jika berdiam dirumah terus mereka memutuskan berangkat sekolah saja.

Bel istirahat berbunyi Adel Aurel dan Qilla langsung bergegas ke kantin.

Ditengah tengah mereka sedang menikmati makannya dikagetkan oleh kehadiran seseorang

"Hay"

"Dara?ya ampun lo kemana aja sih?dari kemarin ngga kelihatan"ucap Qilla sambil memeluk Dara erat.

Dara hanya menyengir dan ikut duduk

"Iya gue selama beberapa hari kemarin pergi ke Bandung soalnya nenek gue disana lagi sakit.Jadi keluarga gue harus kesana buat njenguk nenek gue"

"Oh pantesan."

"Oh ya Del maafin gue ya nggak bisa dateng di acara pernikahan lo"Dara menatap Adel

Dara memang diberitahu tentang pernikahan Adel dengan Adit.Dirinya pun ingin hadir tapi tidak bisa karena masih di Bandung.

"Iya gapapa kok.Lagian nenek kamu lebih butuh kamu"

Mereka pun melanjutkan acara makannya dengan sesekali diiringi ocehan yang tak bermutu dari Qilla.

~~~

Bel pulang sudah berbunyi.Adel membereskan seluruh peralatannya dan memasukkan ke dalam tas.

"Aurel Adel boleh numpang pulang bareng ngga?"tanya Adel

"Lo ngga balik bareng kak Adit?"tanya Aurel heran

"Kak Adit ada latihan basket.Adel ngga mau kalau nungguin kak Adit pulang sampe sore"

"Boleh ya?"tambah Adel

"Aduh gimana ya Del bukannya gue ngga mau nganterin lo masalahnya gue juga hari ini dijemput sama nyokap gue.Soalnya mobil gue lagi diservice"

"Kalau lo mau sih bisa gabung sama nyokap gue juga"tawar Aurel

"Eh-eh jangan-jangan.Adel ngga enak sama mamanya Aurel.Yaudah gapapa Adel naik taxi aja"

"Yaelah nyokap gue baik kali.Ikut aja gue udah"

"Ngga usah Rel,Adel bisa naik taxi atau angkot.Yaudah ya Adel duluan"Adel langsung meninggalkan Aurel begitu saja.

Adel tidak mau merepotkan mama Aurel dengan mengantarnya dan merasa tak enak juga.

Adel berjalan melewati lapangan yang sudah penuh dengan anak-anak basket yang sedang pemanasan.

Matanya juga menangkap Adit yang tengah meregangkan otot-ototnya.

Adel berjalan menuju ke arah gerbang.Tapi belum sampai ada yang memanggil namanya

"Adel"

Adel menoleh dan mendapati Rafi yang menghampirinya.

"Mau pulangkan?"tanyanya

"I-iya ini Adel mau pulang"jawab Adel seadanya

"Yaudah bareng gue aja yuk"ajaknya

Adel bingung harus menerima atau tidak.

Disatu sisi dirinya ingin segera pulang ke rumah untuk mengistirahatkan badannya dan ditambah Adel belum tau akan pulang naik apa tapi disisi lain jika dirinya diantar pulang Rafi otomatis Rafi akan tau rumah barunya yang ia tempati dengan Adit.

Bisa saja Adel meminta Rafi mengantarnya ke rumah bundanya tapi masalahnya bunda dan ayahnya sedang balik ke Semarang kemarin karena ada urusan.

Kalau diantar ke rumah mama Anin ia tak enak apalagi jika tau kalau ia diantar pulang bukan dengan Adit tapi dengan cowok lain,walaupun temannya sekalipun.

"Gimana mau kan?"tanya Rafi sekali lagi karena Adel tak kunjung menjawab pertanyaan.

"Ehmm.."

"Dia balik bareng gue"sahut seseorang

Adel membulatkan matanya ketika melihat Adit dengan seragam basketnya sudah berdiri disebelahnya.

"K-kak Adit"

Adit langsung menarik pergelangan tangan Adel menuju ke arah parkiran.

"Kak Adit mau kemana?"Adel bingung ketika ia sudah berhenti diparkiran.

"Pulang nganterin lo"

"B-bukannya kak Adit ada latihan basket?nanti kakak bisa dimarahin pelatihnya.Ngga usah kak,Adel bisa pulang sendiri"

Adit menoleh menatap tajam ke arah Adel.

"Gue lebih baik dimarahin sama pelatih daripada ngebiarin lo pulang bareng cowok itu"tegas Adit

Adel tertegun mendengar jawaban Adit.

Kenapa kak Adit jadi posesif gini?biasanya juga bodo amat~batin Adel

"Cepet naik"tukasnya

"I-iya"Adel langsung menaiki motor sport milik Adit.

Dalam hati Adel masih bingung dengan sikap Adit yang berubah jadi seperti ini.

Bukannya biasanya laki-laki itu tidak akan peduli dan bersikap bodo amat jika menyangkut dirinya.Kenapa sekarang gini?mungkin Adit salah memakan sesuatu.

Sedangkan Adit bergumam dalam hati

Gue ngga akan biarin lo deket sama cowok siapapun selain gue.Lo milik gue Del.You're mine~batin Adit

Jangan lupa tekan bintang pojok kiri bawah☆

Bad boy vs Innocent girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang