25.Sah!

9.7K 507 35
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Adel dan Adit.Adel menatap tubuhnya di cermin yang sudah cantik terbalut dengan gaun mewah.

Adel tak percaya ia akan menikah secepat ini.Adel belum bisa menerima semua ini.

Pintu kamar terbuka menampilkan wanita paruh baya yang sangat mirip dengannya.

"Bunda"

"Kamu sudah siap sayang?"tanya bunda Reny.

Adel mengangguk menatap bundanya sendu.Sebentar lagi ia akan meninggalkan kedua orang tuanya.

"Lho kamu kenapa nangis Adel?"

"Bunda,Adel ngga mau ninggalin ayah sama bunda"rengek Adel.

"Husstt Adel dengerin bunda.Kamu masih bisa dateng ke rumah buat ketemu ayah sama bunda"

"Tapi Adel pinginnya tinggal sama kalian"Adel memeluk bundanya erat.

Bunda melonggarkan pelukannya,menangkup wajah putri satu-satunya ini yang akan sebentar lagi akan menjadi istri orang.

Sejujurnya bunda juga sedih harus berpisah dengan Adel tapi bunda berusaha tegar agar Adel tegar.

"Sayang kamu ngga boleh gini.Bagaimanapun sebentar lagi kamu bakal jadi istrinya Adit.Kamu jadi tanggung jawab Adit sekarang.Dan kamu harus nurut apa kata suami.Jangan egois Adel,disini bukan kamu aja yang merasa berat dengan semua ini.Pasti Adit juga sama kaya kamu dan Adit sudah berusaha menerima,masa kamu belum?"nasihat bundanya.

"Kamu dan Adit harus sama-sama belajar mengenai rumah tangga kalian.Udah ya jangan nangis lagi nanti make up nya luntur loh udah cantik juga"bunda mengusap air mata Adel.

Adel tersenyum.Betul juga apa kata bundanya.Pasti Adit juga seperti dirinya yang belum bisa menerima semua ini.

Harusnya Adel bersikap dewasa menyikapi ini.

Sedang ditempat lain.Adit sangat gugup.Dirinya menatap sang penghulu didepannya.

Adit mengatur nafasnya berusaha untuk tenang agar lancar dalam acara ijab qabul.

Penghulu menjabat tangan Adit membuat Adit jadi gugup lagi.

"Jangan gugup bismillah"bisik papanya.

"Baiklah saya akan memulainya.Bismilahhirrahmanirrahim.Saya nikah dan kawinkan saudara Aditya wijaya saputra bin Yudha saputra dengan saudari Adelia putri salsabila binti Harry Setiawan dengan seperangkat alat sholat,sepasang cincin berlian dan emas seberat 100 gram dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Aditya wijaya saputra dengan Adelia putri salsabila dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

"Bagaimana para saksi?sah?"

SAH

"Alhamdulillah"

Adit bernafas lega.Rasa gugupnya tadi sudah hilang seketika.

Tak lama Adel turun dibantu bundanya dengan gaun cantiknya,bibir tipisnya mengukir senyum indah tak pula wajah polosnya yang dihiasi make up membuat kesan dewasa di wajah Adel.

Adit menatap Adel terpesona.

Benarkah ini Adel si gadis polos itu?

Adel duduk disebelah Adit.Adit masih betah memandangi wajah Adel.

"Ehem Adit tatap-tatapannya nanti dulu.Sekarang kamu cium kening Adel"ucap mamanya.

Adit langsung sadar.Ia berusaha menormalkan ekspresinya.

Wajah Adit perlahan maju.Sedangkan Adel langsung tersentak ketika merasa benda kenyal yang menyentuh keningnya.

"Sekarang Adel cium tangan Adit"

Bad boy vs Innocent girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang