(FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA)
Real Imajinasi✔️
Kisah seorang gadis polos bernama Adel yang berhasil masuk ke kehidupan aditya.
Aditya yang tidak pernah percaya adanya cinta,seakan dihipnotis oleh seorang adel,dan berhasil membuat benteng pertaha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selepas latihan basket,Adit langsung menuju ke kantin,tadi ketika bel istirahat berbunyi anak-anak basket masih tetap latihan,karena mereka tadi mengajari adek kelas jadi belum sempat latihan.
Bel masuk sudah berbunyi sedari tadi,Adit dan anak-anak basket lainnya masih betah dikantin.
Adit tiba-tiba memikirkan Adel,apa gadis itu baik-baik saja?mengapa ia tak kembali lagi ke lapangan?.
Adit seperti punya firasat buruk tentang Adel,tapi Adit mencoba positif thinking,itu hanya firasatnya karena terlalu mengkhawatirkan Adel.
Adit berdiri sambil menenteng keranjang bola basket,ia berniat mengembalikan bola basket diruang olahraga.
"Gue ngembaliin ini dulu"
Mereka hanya merespon mengangguk
Selepas menaruh bola basket ditempatnya,Adit langsung keluar dan langsung mengunci pintu.
Adit berjalan dikoridor,ia sengaja memilih lewat arah ke gedung belakang sekolah dulu untuk mengulur waktu.
Saat melewati gedung belakang sekolah,ia mendengar suara seperti tangisan perempuan,Adit mendekati pintu,menempelkan telinganya untuk memastikan apa yang ia dengar itu benar atau tidak.
Adit benar-benar mendengar suara tangisan perempuan dari dalam sana,tanpa merasa takut atau apapun,Adit menggedor pintu dengan keras sambil berucap.
"Apa ada orang didalam?"teriak Adit dari luar.
Tidak ada jawaban apapun,yang ia dengar hanya sebuah tangisan yang semakin kencang.
Adit langsung mendobrak pintu itu.Satu kali percobaan gagal,dua kali percobaan gagal,tiga kali percobaan berhasil membuka pintu yang berbahan kayu jati itu.
Pintu terbuka,Adit kaget melihat apa yang ada didepannya,disana Adel tengah terduduk sambil menekuk lututnya dengan seragam yang kotor,dan rambut acak-acakan.
Adit langsung berlari menghampiri Adel yang masih menangis sesegukan,tanpa merasa jijik sedikitpun ia membawa adel ke pelukannya.
"Ssttt udah jangan nangis"Adit mengusap punggung Adel berusaha menenangkan.
Adel mendongak menatap wajah Adit dengan berkaca-kaca.
"A-adel t-takut"ucap Adel terbata-bata
Setelah itu pandangan Adel kabur,lalu semuanya gelap.Adel pingsan di pelukan Adit.
