Setelah sampai di rumah Adit dan Adel.Mereka segera masuk ke rumah.Adel menuntun Adit ke kamar untuk mengganti bajunya dulu.Sedangkan yang lainnya duduk di sofa.
"Kalian pada mau minum apa?"tanya Adel
"Ngga usah Del.Nanti kita bisa ambil sendiri kok.Lo ke atas aja siapa tau kak Adit butuh sesuatu"balas Aurel
"Bener tuh dedek emes"timpal Bagas ikut-ikutan
Aurel menatap tak suka ke arah Bagas.
Nyambung aja nih kakel~batin Aurel
"Yaudah Adel ke atas dulu yaa.Kalau butuh apa-apa ambil sendiri aja ngga usah malu-malu"Dibales anggukan oleh mereka.
Bagas dan Kevin langsung bermain ps milik Adit.Sedangkan Rey hanya fokus pada ponselnya.
Aurel,Qilla dan Dara tengah bergosip ria.
Adel masuk kekamarnya.Adit sudah berganti baju menjadi kaos hitam dan celana selutut dan sedang duduk dipinggir ranjang sedang bermain ponsel.
Adel mendekat ke arah Adit.Tetapi Adit belum menyadari kehadiran Adel.
"kak Adit butuh sesuatu?"
Adit langsung mendongak mendengar suara Adel.
"Bisa pijitin gue?"tanya Adit.Adel mengangguk lalu duduk di samping Adit.
Adit langsung membelakangi Adel.Menyuruh Adel memijat bagian bahu belakangnya.
Adel pelan-pelan memijat bagian tengkuk Adit.
"Pijatan lo enak juga ya"puji Adit
Adel hanya diam.Lalu Adit meminta Adel berhenti memijatnya saat ia rasa sudah cukup.
Adel berniat ingin turun untuk menemani teman-temannya.Karena merasa tidak enak ada tamu malah dirinya berada dikamar.
"Kak,Adel mau turun dulu ya.Nemenin yang lain"
Tangan Adel dicekal membuat Adel menoleh.Ia menyatukan alisnya bertanya ada apa
"Lo mau nemenin mereka.Trus lo ngebiarin gue sendiri gitu?"tanya Adit
"Bukan gitu kak,Adel ngga enak sama mereka.Mereka kan tamu harusnya dilayani,dibuatin minum gitu"
"Ck mereka bisa ambil sendiri.Lo tetep disini nemenin gue"tegas Adit
Adel hendak memprotes tapi melihat Adit yang menatapnya tajam akhirnya ia menghembuskan nafasnya pasrah menuruti permintaan Adit.
Sebenarnya ada alasan lain mengapa Adel menghindari Adit.Adel jujur masih canggung dengan Adit setelah menikah.
Dan jika hanya berduaan dengan Adit seperti ini membuat jantung Adel dag-dig-dug ser.
~~~
Hari sudah beralih menjadi sore.Teman-teman Adit dan Adel pun sudah pulang ke rumah masing-masing.
Adel tengah mandi sedangkan Adit duduk ditaman belakang rumahnya menikmati rokoknya.
Adel keluar dari kamar mandi sudah memakai pakaiannya.Ia menyadari tidak melihat keberadaan Adit.
Adel menuruni tangga untuk mencari Adit siapa tau sedang menonton tv.
Tapi di ruang tengah tidak ada Aadit.Adel langsung bingung kemana perginya suaminya itu?
Adel berkeliling untuk mencari Adit.Di dapur tidak ada,di teras tidak ada tapi ada satu tempat yang belum Adel cek yaitu taman belakang.
Dan benar disitu ada Adit tengah bersandar dikursi kayu dengan rokok ditangannya.Adel langsung menghampiri Adit.
"Kak Adit ngerokok?"tanya Adel sambil menatap rokok yang ada ditangan Adit.
Adit menatap rokok yang ada ditangannya sebentar lalu menganggukan kepalanya.
"Adel ngga suka kalau kak Adit ngerokok"ujar Adel
Adit menaikkan sebelah alisnya"Gue juga ngga suka lo deket sama Rafi"
Adel langsung menatap Adit."Kenapa?Rafi kan temen sekelas Adel.Jadi wajar dong kalau Adel deket sama Rafi."
"Pokoknya gue ngga suka lo deket sama dia.Dia bahaya buat lo"
"Bahaya?emang Rafi penjahat?Rafi itukan temen sekelas Adel kak"ucap Adel.
Dia memang bukan penjahat.Tapi dia adik dari musuh gue~batin Adit
"Lo harus nurut apa kata gue.Kalau gue bilang lo ngga boleh deket sama Rafi.Ya udah turutin"Adit meninggikan suaranya.
"Kok kak Adit jadi gini sih?Kenapa sekarang kak Adit jadi possesif gini?"ucap Adel tidak terima.
Adit tidak menanggapi ocehan Adel.Ia langsung beranjak meninggalkan Adel yang tengah mendumel.
"Nyebelin banget sih"gerutu Adel
Setelah baradu mulut ditaman belakang tadi.Keduanya hanya diam tanpa mau membuka suara.Keduanya sama-sama gengsi untuk berbicara.
Adel berdiri dari duduknya karena ingin ke kamar mandi.Mereka berdua tengah duduk di sofa dengan menonton tv.
Adit ingin sekali bertanya Adel hendak kemana,tapi terkalahkan oleh gengsinya.
Saat dikamar mandi,Adel menghembuskan nafasnya.Pantas saja ia sedikit emosian daritadi ternyata ia kedatangan tamu.
Adel langsung keluar dari kamar mandi menuju lemari untuk mengambil pembalut.Tapi Adel langsung teringat ia tak sempat membeli pembalut waktu belanja kemarin.
Adel berdecak malas harus keluar untuk membeli pembalut.Mau tak mau Adel mengambil jaketnya untuk ke supermarket.
Ia keluar dari kamar lalu berlalu saja ketika melewati Adit yang masih menonton tv.
Adit mengkerutkan dahinya waktu melihat Adel memakai jaket dan keluar begitu saja tanpa pamit dengan dirinya.
Lagi-lagi keduanya dikalahkan dengan rasa gengsi.Adel gengsi ingin berpamitan dengan Adit.Dan Adit gengsi ingin menanyakan kemana perginya gadis itu.
Kok partnya pendek sih?
Ya maaf aku lagi sibuk banget mulai sekarang gais
Ini aja aku nyempetin nulis supaya kalian ngga kecewa karena ngga update cepet
Mohon dimaklumi yaa,karena aku lagi sibuk sama tugas daring.Jadi harus bagi waktu buat ngerjain dan buat nulis ini.🙏🙏🙏
Aku butuh semangat dari kalian.Semangatin dong☺dengan cara kasih vote and komen.Itu aja udah cukup bagi aku🤗
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy vs Innocent girl (END)
Teen Fiction(FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA) Real Imajinasi✔️ Kisah seorang gadis polos bernama Adel yang berhasil masuk ke kehidupan aditya. Aditya yang tidak pernah percaya adanya cinta,seakan dihipnotis oleh seorang adel,dan berhasil membuat benteng pertaha...