01. First Kiss

5.8K 529 21
                                    

Happy Reading💚









Sekarang taera sama somi lagi duduk di taman belakang sekolahnya sambil menghalukan bias-bias mereka dalam pikirannya.

"Eh ntar kita eskul ya?." Tanya somi.

Taera sedikit berpikir sebentar lalu mengangguk untuk menjawab pertanyaan temannya. "Gua males banget lagi masuk eskul, tapi kalo gua pulang di rumah sendirian. Bang tiwai ada kuliah sore juga dia."

"Kita cabut aja gimana?." Sambung taera, gak tau kenapa ide nakalnya terlintas di pikirannya saat itu.

"Gila lo! Lo mau di semprot sama bang chanyeol? Gua sih ogah."

Taera yang tadi sedang tersenyum nakal kini mempoutkan bibirnya. "Ahh! Lo mah gak asik som."

"Bukan gitu, masalahnya kan dikit lagi kita bakal ada turnament sama sekolah tetangga. Masa iya lo kapten basket cewek gak mau dateng."

Taera kembali menatap ke arah temannya lalu menghembuskan nafasnya kasar. "Ya udah deh gua eskul, gak jadi cabutnya."

Somi tersenyum mendengar ucapan temannya ini. Somi tau kalo taera berniat cabut dari eskul pasti dia bakal cabut beneran. "Nah gitu dong jangan jadi cab---."

"Siapa yang mau cabut eskul nanti?!."

Taera dan somi seketika menegakkan kedua tubuhnya mendengar ucapan seseorang yang udah gak asing lagi di telinga mereka berdua. Perlahan mereka menengok ke arah belakang tubuh mereka. Dan benar saja, di sana sudah ada cowok bername tag park jisung sambil menatap ke arah taera dan somi dengan tatapan tajam.

"A-anu sung, k-kita gak mau cabut kok." Somi mulai gelagapan saat ditatap tajam oleh jisung.

Sedangkan taera, ia sedang mengabsen semua nama hewan yang ada di kebun binatang tanpa suara. Jisung yang melihat taera seperti berbicara sendiri langsung mendekatkan tubuhnya ke arah taera.

"Lo dah gila?."

Taera menatap ke arah wajah jisunh lalu membuang tatapannya ke arah murid yang juga ada di sekitar taman ini.

Merasa gak di jawab ucapannya, jisung langsung menarik paksa pergelangan tangan taera dan membawanya keluar dari taman. Sebelum pergi taera mengodekan pada somi supaya menunggunya di kelas.

"Sakit bego!." Gumam taera. Seakan tuli, jisung terus menarik tangan taera dan membawanya ke dalam ruangan yang biasa digunakan untuk mengganti pakaian saat mau eskul.

"Hsss... lo apa-apaan sih? Sakit bego!." Kata taera sambil memegangi pergelangan tangannya yang sudah di lepas oleh jisung.

"Sakit?." Jisung menatap wajah taera lekat-lekat, perlahan ia mulai memajukan tubuhnya mendekat ke arah taera.

Taera yang merasa jisung semakin mendekat ke arahnya, langsung memundurkan dirinya sampai menyentuh dinding ruangan tersebut.

"Kenapa diem? Tadi lo dibelakang gua ngomong mulu? Sekarang didepan gua kok diem hm?." Ucap jisung yang wajahnya hampir deket dengan taera, bahkan kedua sepatunya sudah menyentuh sepatu milik jisung dibawah.

"L-lo mau a-apa?! Jangan deket-deket sama g-gua."

Jisung tersenyum sambil terus menatap ke bola mata coklat milik taera. Detik berikutnya taera dapat merasakan sebuah bibir yang menyatu dengan bibirnya.

Awalnya jisung hanya menempelkan bibirnya pada bibir taera, namun lama kelamaan ia mulai menggerakkan bibirnya pada bibir taera dengan lembut.

Taera masih diem ditempat sambil menatap kedua mata jisung yang dari tadi udah tertutup, jisung kaya nikmatin banget.

"Bales ra." Ucap jisung di sela-sela ciuman mereka.

Pertamanya taera kaget mendengar ucapan jisung, namun dengan ragu ia mulai membalas ciuman jisung dan mulai menutup kedua matanya seperti yang dia lakukan.

Ciuman mereka berhenti, namun jisung masih enggan menjauhkan wajahnya dari wajah taera. Dahi mereka masih menyentuh satu sama lain, taera terus mengambil udara sebanyak mungki.

"Cherry?." Kata jisung masih dengan dahi yang masih menyatu pada dahi taera.

"Lo gila! Mau buat gua mati kehabisan nafas ha!." Taera mendrong tubuh jisung agar menjauh, namun sia-sia saja. Tenaga jisung lebih kuat dari pada tenaganya.

Jisung gak ngejawab, dia cuma ketawa pelan sambil menatap ke arah bibir taera yang sedikit bengkak akibatnya. "Pertama ya ra?."

Taera melotot mendengar ucapan yang keluar dari mulut jisung, dengan cepat ia mencubit perut jisung dengan sangat kencang sampai jisung merintih kesakitan karna cubitannya.

"S-sakit ra! Nakal banget lo ya."

Jisung memajukan wajahnya lagi, sebelum bibirnya mendarat di bibir taera. Dengan gerakan secepat kilat, taera pergi keluar dari ruangan tersebut meninggalkan jisung yang sedikit kesal di buatnya.

Jisung tersenyum karna dapat mengambil ciuman pertama taera dan pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan senyum yang terus terukir di wajahnya.

Gimana gaiss ceritanya?
Komen dan vote pliss~

k a p t e nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang