Sekarang gua lagi ada dicafe yang jaraknya sangat sangat jauh dari rumah gua ataupun rumah jisung. Gua gak tau mau ngapain disini, yang gua butuhin saat ini cuma ketenangan itu aja.
Gua udah pesen coffe dingin, setelah memesan gua cuma memainkan ponsel gua. Hanya membuka beranda instagram, line, dll.
Instagram
Taeyong1lee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
628.269 likes Taeyong1lee Love you big baby💜@Taera1lee
View all comments . . .
Doyoungkim love you too💜 Fanssdotae ASKSKSK DOTAEEE💚😍 Fanssdoyoungtaeyong KE AKU NYA KAPAN😍 Fanstaedolovers GILA AKRABBB NIH💚😘 Nakamotoyut gila gini aja lo pada heboh, apa lagi si taeyong sama doyoung satu atap. Tawuran dikolom komentar kali ya kalian. Johnnyseo anjayy ngakak😂 @Nakamotoyut Kuntilanak gua rasa lebih parah dari pingsan dah @Nakamotoyut Somsomi lop banget sama @Taera1lee💜 Marklee_ dimana? @Taera1lee Taeyong1lee maaf ana kaga kenal sama ente @Doyoungkim biasa fanss emang gitu kan gua sama doyoung gantengan gua @Nakamotoyut bae-bae gihi lo lepas @Johnnyseo mati mungkin? @Kuntilanak
Saat asik ngeliatin komentar di kolom instagram bang taeyong, dari belakang gua ngerasa ada yang nepuk pundak gua. Otomatis gua menengok tapi engga ngebalikin badan gua.
"Daniel?."
Kenal daniel kan? Temen satu sekolah yang pernah di cemburuin sama jisung kalo gua deket sama dia. Gua liat daniel berdiri dibelakang gua sambil senyum juga kedua tangan yang memegang minuman coffe.
"Gua boleh duduk didepan lo gak?." Tanya daniel dan gua hanya mengangguk.
Setelah daniel duduk dikursi depan gua, suasan sedikit menjadi canggung. Sampai-samlai daniel membuka obrolan terlebih dahulu.
"Lo ngapain disini sendirian ra? Mana jisung?." Tanya si daniel dengan kedua mata yang seperti sedang mencari keberadaan jisung.
"Ah! Gua engga sama dia, g-gua cuma lagi mau sendiri dulu aja hehe."
Daniel menatap lurus ke arah taera lalu meminum kopinya dan meletakkan kembali didekat tangan kirinya.
"Lagi ada masalah ya? Kalo mau cerita, cerita aja. Gua bakal tutup mulut deh, janji." Ucapnya dengan diakhiri jari kelingking yang ia tunjuki ke depan gua.
Gua senyum sebentar, lalu menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.
"Jadi, sebenernya itu gua sama dia udah putus niel kemarin. Gua gak tau dia kenapa mutusin gua gitu aja disaat gua masih sayang-sayangnya sama dia. Dia engga ngasih tau alesan kenapa dia mutusin hubungan secara sepihak dan tadi dia dateng ke rumah buat ngebujuk gua makan karna jujur aja gua lagi gak mood makan." Jelas gua secara singkat ke daniel.
"Lo nanya gak penjelasannya?."
Gua mikir sebentar lalu ngegelengin kepala. Benerkan gua gak nanya alesan dia kenapa mutusin gua?
"Ya lo nya juga salah ra, seharusnya lo juga tanyain ke dia kenapa alesan dia mutusin lo."
"Ya tapi kan niel." Jeda gua sebentar sambil memikiri perkataan daniel tadi.
"Ya risih lah, seharusnya dia tuh peka niel kalo jadi cowok!." Sambung gua dan membuang muka agar tak bertatapan dengan mata coklat milik daniel.
"Ra, cowok itu bukan roykiyosi yang bisa baca pikiran orang. Kalo cewek cerita, pasti cowok paham. Jadi gak usah main kode-kodean kaya gitu, gua nih yang dulu SMP pernah sekolah di indonesia dan ikut eskul pramuka gak tau kode-kode gituan."
Gua menatap ke arah daniel malas, dan lebih memilih melanjutkan meminum coffe gua. Gua liat daniel juga diem dan ngelanjutin minum coffenya. Gak lama keheningan di antara kita terganggu karna ponsel gua yang tiba-tiba berbunyi.
Haechan🐒 calling you . . .
Gua liat ada notif panggilan telpon dari haechan, gua menekan tombol berwarna hijau dan mengangkatnya dihadapan daniel yang menatap ke arah gua.
"Hallo chan ada apa?."
"Han! Hikss... l-lo harus ke sini sekarang hiks..."
"Lah? Lo kenapa? Kok nangis anjir, banci tau gak."
"Gua serius han hikss... j-jisung."
"Jisung? Jisung kenapa?."
"Pokoknya lo kesini biar lo liat sendiri hikss...."
"L-lo dimana?."
"Hikss.. rumah sakit xxxxxx, buruan hikss..."
"I-iya, awas aja lo bohongin gua chan."
Pip.
Sambungan telpon diputus oleh haechan, gua menatap layar ponsel gua dengan tatapan heran. Lalu memasukkan kembali ponsel gua ke jaket yang gue kenakan.
"Siapa yang nelpon ra?." Tanya si daniel setelah gua selesai telponan sama haechan.
"Oh ini dari haechan, engga tau dia kenapa nelpon gua sambil nangis dan nyuruh gua bua ke rumah sakit xxxxxx."
Daniel mengangguk lalu meneguk habis coffe miliknya. "Ya udah sana ke rumah sakit itu."