70. Membujuk taera

961 91 10
                                    

Masih bingung gak? Hehe... bentar ya, dikit lagi tamat kok. Wkwk. Vote sama komennya jangan lupa buat kenang-kenangan hehe..

Happy Reading💚

===============

Hari ini taera tidak ingin melakukan hal-hal apapun, iya mengurung dirinya didalam kamarnya. Taeyong dan mark yang merasa khawatir dengan saudaranya itu hanya bisa berdiri didepan pintu kamar taera, berharap ia keluar dan menceritakan semua keluh kesahnya.

"Aduhh banngg taera kapan keluarnya sihh?." Kesal mark yang sedari tadi terus berbolak-balik didepan pintu kamar taera.

"Mana gua tau anjirr.. lo kenapa lagi dari tadi mondar-mandir kaya orang kebingungan."

Mark berhenti lalu berjalan mendekat ke arah abangnya yang tengah duduk sembari menggigiti kuku tangannya.

"Gua naberrrr, gak tahannn lagi huaaa." Kata mark lalu berlari menuruni anak tangga menuju kamar mandi.

"Sialan, punya adek kaya gitu enaknya gua jadiin apaan ya. Ishhh malah si taera engga mau keluar lagi, apa gua telpon jaemin aja ya? Ya jaemin!." Kata taeyong lalu mengeluarkan ponselnya dan menelpon jaemin.

Jaemin pov

Sekarang gua sama yang lain lagi ada dirumah jisung, suasana dikamar jisung engga begitu ramai. Biasanya haechan selalu ngelawak hal-hal yang garing didepan kita-kita, tapi sekarang dia malah diem sambil terus memperhatiin jisung yang lagi tidur diatas ranjangnya.

Saat gua lagi melihat ke arah sahabat gua, ponsel didalam saku celana gua bergetar. Gua buka dan menujukkan notif panggilan suara dari bang taeyong.

Taeyong👹 calling you ...

Gua menjauhkan tubuhnya gua menuju balkon kamar jisung dan mengangkat panggilan masuk dari bang taeyong.

"Halo bang kenapa?."

"Halo jaem, ini gua mau nanya lo ada dimana?."

"Gua  lagi di rumahnya jisung bang."

"Oalah, lo bisa ke sini sama haechan gak? Bantuin gua."

"Bisa bang, tapi bantuin apaan? Kan ada mark."

"Mark lagi eek, lo bantuin gua bujuk taera buat makan ya. Dari tadi pagi dia engga mau keluar kamar."

"Emm.. ya udah bang gua sama haechan meluncur ke rumah lo."

"Ya udah gua tunggu ya jaem."

"Iya bang."

Pip.

Panggilan telpon terputus dari taeyong, gua menaruh kembali ponsel gua disaku celana dan menghampiri haechan yang duduk disebelah ranjang jisung.

"Chan kita disuruh ke rumah bang taeyong buat bantuin dia." Kata gua ke haechan.

Haechan nengok ke arah gua lalu menganggukkan kepalanya. Sebelum pergi keluar kamar jisung, jisung membuka kedua bola matanya dan menatap ke arah gua dan haechan yang sedang memakai hoodie kita kembali.

"Mau kemana lo pada?." Tanya jisung dengan suara lemasnya.

"Gua mau ke rumah bang taeyong, dia butuh bantuan. Lo disini aja sama renjun, jeno, chenle." Jawab haechan.

"Kenapa emang bang taeyong?."

"Bukan bang taeyong, tapi taera." Kata gua dan gua liat wajah jisung yang kebingungan.

"Taera engga mau keluar kamarnya dari tadi pagi, dia juga belom makan kata bang taeyong dari pagi." Sambung gua.

Jisung terlihat kaget sedikit lalu ia membenarkan posisinya menjadi terduduk dan menatap ke arah semua sahabatnya termasuk gua.

k a p t e nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang