V o t e
S e b e l u m
B a c a
A n d
H a p p y
R e a d i n g
💚Setelah berhasil membuka pintu gudang yang sempat terkunci, akhirnya jisungpun menemukan taera dengan kondisi yang lemah. Mungkin karna oksigen di dalam gudang semakin menipis membuat taera lemas dan akhirnya tak sadarkan diri.
Jisung membawa taera ke dalam uks dan menyuruh para PMR yang bertugas menjaga uks untuk membangunkan taera.
"Gimana-gimana? Taera udah bangun belom?." Tanya jisung dengan antusias saat kedua petugas PMR keluar dari ruangan uks.
"Udah kak, kak taeranya suruh makan dulu ya. Soalnya perutnya masih kosong kak." Kata dekel tersebut dan dibalas anggukan oleh jisung.
Dengan langkah cepat, jisung langsung masuk ke dalam uks dan melihay pacarnya itu yang sedang bersenderan dengan wajah pucatnya.
"Kamu belom makan kan? Bentar aku telpon chenle buat anterin kamu makanan." Kata jisung dan mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan menelpon chenle.
"Le beliin gua nasi goreng di kantin sama air putihnya ya"
"Duitnya mana?."
"Pake duit lo dulu, kalo udah bawa ke uks aja."
"Duit gua masih batangan, btw kenapa lo ada di uks?."
"Taera pingsan tadi, udah cepet elah beliin mau duit lo batangan kek, daunan kek."
"Iya-iya gua beliin, gua keilangan black card gua lagi kayanya nih."
Tut~
Jisung mematikan sambungan ponselnya dan menaruhnya kembali ke dalam saku celana seragamnya dan menatap ke arah taera dengan tatapan khawatir.
"Kita pulang aja yuk, kayanya kamu kurang sehat." Kata jisung dengan tangan yang mulai megelus wajah pacarnya tersebut.
"Engga ah, aku gak apa-apa. Paling tidur bentar juga langsung sembuh." Jawab taera lalu tersenyum ke arah jisung dengan lebar.
"Ya udah kalo git---."
"ANNYEONG~~ HAECHAN ANAK BAPAK SOOMAN DATANG DENGAN CHENLE ANAK BAPAK SUHO~ MANA KAMVRET MERAHNYA??."
Ucapan jisung terpotong karna haechan yang tiba-tiba berteriak dengan sangat kencang sambil memasuki ruang uks. Taera yang mendengar langsung menutup kupingnya dengan rapat karn suara haechan yang sangat kencang.
"Berisik anjirr! Mulut lo pengen gua jahit kali ya." Kesal jisung sambil menatap ke arah haechan dengan tatapan tajam.
"Hehe... maafkan aku wahai park jisung." Kata haechan dengan nada sedikit di alay-alayin.
Jisung membuang matanya malas dan menatap ke arah chenle yang hanya menunduk ke bawah manatap ke arah lantai-lantai dingin ruang uks.
"Kenapa lo le?." Tanya jisung
Chenle mengangkat kepalanya sambil menatap ke arah jisung didepannya dan membuang nafasnya dengan kasar.
"Huhftt... black card gua terbang satu karna beli nasi goreng gak ada uang lembaran."
Flashback
"Emba nasgor~ lele pesen nasgornya satu ya, gak pedes, terus dibungkus." Kata chenle ke penjual nasi goreng yang ada di kantin sekolah.
"Siap le, tunggu sebentar ya." Kata penjual nasi goreng tersebut.
Chenle terus berdiri didepan kedai nasi goreng tersebut hingga pesanannya sudah selesai dibuatkan.
"Berapa mba?."
"Semuanya jadi 10 ribu aja."
Chenle mengeluarkan dompet warna hitamnya yang super tebal, ia melihat didalam dompet tersebut hanya di isi oleh black card miliknya.
"Emm..bisa pake black card gak mba?." Tanya chenle dengan wajah polosnya.
"Aduh engga bisa le, emba belom beli anunya." Kata penjual tersebut.
"Anunya? Ya udah deh gak apa-apa, nanti emba harus beli anunya itu ya yang saya engga tau apa maksudnya. Untung black card saya ada yang isi nya cuma sedikit, nih buat emba."
Penjual tersebut mengambil black card dari tangan chenle dan menaruhnya di atas meja yang biasa digunakan untuk menyiapkan pesanan.
"Makasih ya mba, black cardnya jangan taro situ. Kalo mau pamer bilang itu black card saya, dah mba. Black card boleh kasih aja udah sombing dasar." Kata chenle dengan suara yang di pelankan di akhir kalimatnya.
Flashback off
"Ngakak." Mendengar cerita chenle tadi membuat haechan seketika langsung tertawa lepas.
Taera yang tadinya hanya diam juga ikut tertawa kecil bersama dengan haechan. Chenle hanya terus menunduk sambil mengumpat dalam hati untuk penjual nasi goreng tadi.