"Kalian berdua ngapain di dalem ruang ganti berduaan?."
Deg
Taera yang baru keluar dari ruang ganti bersama jisung langsung kaget saat mendengar suara seseorang yang berada dibelakangnya. Jisung yang berdiri disampingnya hanya terdiam lalu membalikkan tubuhnya menatap ke arah belakang. Dan ternyata yang ada di belakang mereka adalah
Jaemin, temen jisung yang terkenal paling lucu.
"Jaemin anjing! Gua kira lo guru tai!." Kata jisung.
Jaemin tertawa pelan lalu berjalan mendekat ke arah taera dan jisung yang masih berpegangan tangan.
"Oh ini taera yang suka lo ceritain di basecamp kita sung? Cantik juga sung, buat gua ajalah ya?."
Tak!
"Sakit goblok." Ucap jaemin dengan nada gak suka karna jisung telah memukul kepalanya dengan sangat keras.
"Sembarangan."
Jaemin tertawa lagi lalu menatap ke arah taera yang hanya diam sedari tadi melihat keduanya yang seperti tom&jerry.
"Lo tau gak? Di basecamp si jisung ceritain tentang lo mulu. Dan katanya dia mau nem---." Jaemin engga jadi ngelanjutin ucapannya karna dapet tatapan tajam dari jisung yang udah berdiri dibelakang taera.
"Mau apa jaem?." Tanya taera penasaran.
"Mau nemplok sama lu terus, nah iya dia mau nemplok. Udah dulu ya ra, gua juga mau eskul basket. Udah ada bang chanyeol soalnya di lapangan, kalo lo gak suka sama jisung sama gua aja oke. Babayy sayang." Jaemin pergi berlari meninggalkan jisung dan taera, sebelum pergi jaemin juga mengedipkan sebelah matanya pada taera dan membuat jisung ingin menghabisinya sekarang juga.
"Udah ayo kita ke lapangan, ada bang chanyeol kan katanya." Ajak jisung dan lagi-lagi menarik tangan taera.
Selesai eskul, taera langsung ngambil tasnya yang ada di kelasnya dan berjalan menuju depan gerbanh buat nungguin bang tiwai ngejemput.
Tinn
Sebuah mobil sport merek ferrari berwarna merah menghampiri taera. Taera bisa ngeliat kalo jisunglah yang punya mobil ferrari merah ini.
"Kenapa?." Tanya taera ke jisung yang dari tadi cuma diem sambil natapin dia.
"Belom di jemput kan lo? Mending bareng gua aja yok." Ajaknya.
Taera membuang bola matanya malas dan melihat ke layar ponsel yang menunjukkan pukul 16:55. Dia berniat mau nungguin bang tiwai, namun gak ada kemunculan abangnya sampai saat ini.
"Ishh!." Kesel taera dan menendang batu kecil yang ada di deketnya.
"Udah gua bilangin lo sama gua aja, abang lo yang nyuruh gua buat anterin lo. Udah ayo buruan! Lelet." Kata jisung.
"DARI TADI GOBLOK BILANG KALO ABANG GUA YANG NYURUH! BEGO SIH LO!." Kesel taera san berjalan membuka pintu mobil jisung yang sebelah.
"Kasar banget bahasa lo, jadi cewek tuh harus lembut. Kalo kasar mana ada yang mau selain gua." Kata jisung dan menatap ke arah taera yang memonyongkan bibirnya kedepan.
"Gemess banget sihh lo jadi cewekk!." Jisung menarik bibir bawah taera menggoyang-goyangkan bibirnya membuat taera semakin kesal.
"SAKIT GOBLOG!." Taera menepis tangan jisung yang menarik bibirnya dan mebuang tatapannya dari jisung.
Jisung senyum lalu mendekatkan tubuhnya ke tubuh taera. Taera yang merasakan ada yang bernafas didekat lehernya langsung menatap ke arah jisung.
Kaget, itu yang taera rasain saat menatap ke arah jisung. Karna sekarang bibirnya engga sengaja menabrak bibir jisung dan itu menbuat di antara keduanya membulatkan matanya kaget. Bukan jisung namanya kalau gak melanjutkan adegan yang biasa dia lakukan akhir-akhir ini dengan taera.
Ia semakin mendekatkan wajahnya pada wajah taera, dan mendalamkan ciumannya pada bibir taera sambil tangannya mencoba memasang seatbelt pada tubuh taera. Lalu menjauhkan tubuhnya.
"Padahal niat gua cuma mau masangin lo seatbelt doang loh ra."
"Tai lo." Gumam taera kesal dan menatap ke luar jendela mobil jisung.
"Gemesinn banget sih ra."
Tangan jisung mulai menguyel-uyel kedua pipi taera sementara taera hanya menatapnya dengan tatapan malas.
Jisung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah taera, selama di perjalanan taera dan jisung hanya berdiam diri satu sama lain. Taera yang masih kesal dengan jisung, dan jisung yang masih fokus pada jalanan di depan.
V o t e nya jangan lupa!!
Gak vote aku doain bisulan nih