Malam harinya, taera, jisung, somi dan teman-teman jisung sudah berkumpul dihalaman belakang rumah taera. Mereka siang tadi merencanakan acara pesta kecil untuk merayakan kelulusan mereka.
"Mau kuliah dimana kalian?." Tanya chenle yang berdiri disebelah renjun dan somi.
"Gua, jeno sama renjun kuliah di korea. Kalo lo le? Njun?."
"Gua kuliah di korea juga, apa gua bareng lo aja ya. Kalo lo dimana njun?." Tanya chenle ke arah jisung yang berada jauh dari nya.
Jisung sedikit berpikir lalu menatap ke arah taera yang tengah asik memakan makanan ringan di tangannya.
"Kamu kuliah dimana ra?." Tanya jisung dan membuat taera berhenti memakan makanan ringannya.
Taera menatap ke arah somi sebentar lalu beralih menatap ke arah jisung disebelahnya yang masih menunggu jawaban dari taera.
"Hhuuftt... aku mau kuliah di canada sung." Jawab taera dengan nada sedikit lemas.
Semua yang mendengar ucapan taera seketika terdiam dari aktifitasnya kecuali haechan dan somi yang memang sudah tau dari awal.
"Canada? Kamu niat buat pergi ninggalin aku?." Kata jisung dengan nada suara yang sedikit kesal.
Taera menggelengkan kepalanya dengan cepat lalu memutar tubuhnya agar menghadap ke arah jisung.
"Engga gitu sung, aku sama mark emang niat mau kuliah dicanada dari dulu."
"Bohong! Kamu tuh kalo udah bosen sama aku seharusnya bilang ra, gak usah kaya gini caranya. Males aku sama kamu." Ucap jisung lalu pergi meninggalkan yang lain dihalaman belakang.
Taera bangun lalu mengejar jisung yang baru saja sampai depan pintu rumahnya. Taera menahan tangan jisung lalu perlahan membalikkan tubuhnya agar bisa menatap satu sama lain.
"Sung dengerin aku dulu." Kata taera mencoba untuk sesabar mungkin.
"Dengerin apaan lagi ra? Udah jelas-jelas kamu bakal pergi buat ninggalin aku, iya kan?!."
"Engga gitu sung, kamu kalo mau ikut kuliah di canada ayo aja sama aku sama mark juga."
Jisung diam dengan kedua bola mata yang menatap ke arah ruangan depan rumah taera.
"Sung, tatap mata aku kalo aku lagi ngomong sama kamu." Suruh taera dengab nada sedikit tegas.
"Aku engga mau kuliah disana, aku mau kuliah dikorea dan kamu harus ikut sama aku juga."
"Kamu kok jadi egois gitu sih? Engga! Pokoknya aku mau kuliah di canada." Kata taera tak mau kalah.
"AKU ENGGA MAU DITINGGALIN KAMU LAGI LEE TAERA!." Teriak jisung dengan suara lumayan kencang hingga mark dan taeyong yang ada dikamar keluar juga semua temannya yang ada ditaman belakang ikut masuk ke dalam.
"S-sung, muka k-kamu kok pucet? Eh h-hidung kamu mimisan sung!." Kata taera yang sudah panik saat kedua lubang hidung jisung mengeluarkan darah.
Dengan cepat mark turun dari atas kamar sambil membawa sekotak tissue besar ke arah taera. Taera mengambil beberapa lembar tissue lalu memberikannya pada jisung.
Setelah membersihkan darahnya dari hidung, taera menuntun jisung untuk berbaring didalam kamarnya.
"Kamu engga apa-apa sung? Ada yang sakit? Apa mau ke dokter aja?." Tanya taera dengan nada yang sudah sangat panik.
Jisung menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lalu mengelus tangan taera yang berada dilengan kirinya. Wajah pucatnya masih setia berada disana.
"Engga apa-apa ra, nanti juga pucatnya hilang." Kata jisung mencoba untuk meyakinkan taera.
Taera mengangguk lalu menggenggam jemarin kiri milik jisung. Jisung memejamkan matanya dan diikuti taera didekat tangannya. Melihat taera yang sudah sedikit terlelap, jisung dengan buru-burunya meminum sebuah obat berwarna putih dari kotak yang ia simpan disaku bajunya, lalu ikut menyusul taera tidur.