Turnamen akhirnya selesai, tim cewek yang memenangkan babak tadi adalah tim SMA Neo City 127. Sekarang, semua udah pada ngumpul di bawah pohon yang ada didekat lapangan basket tadi beserta chanyeol. Sang pelatihnya.
"Saya bangga sama kalian semua, emang bener-bener kalian ini kebanggaannya SMA Neo City 127." Kata chanyeol yang berdiri tepat ditengah-tengah taera dan jisung.
Semua anggota tim basket cewek maupun cowok bertepuk tangan kegirangan, jisung dan taera pun sama. Masih dengan mengenakan pakaian basket mereka.
"Untuk kaptennya, kalo ada yang mau diucapin silakan dimulai dari taera lalu jisung." Suruh chanyeol.
Taera mengangguk lalu maju selangkah kedepan sambil tersenyum ke arah anggota basket ceweknya.
"Kalian emang bisa banget ngebanggain sekolah kita gaiss. Buat ngerayain kemenangan kita, gimana kalian semua dateng ke rumah gua nanti malem. Kita bakal adain barbeque dirumah gua gimana?." Ajak taera dengan senyum di wajahnya.
Seketika semua anggota basket cewek langsung mengangguk dan ada beberapa yang berteriak mau.
"Oke, kalo gitu kalian nanti malem dateng ke rumah gua jam 20:30 oke."
"Ra yang cewek doang gitu? Yang cowoknya gimana nih?." Kata haechan yang duduk di paling belakang dengan wajah capeknya.
"Biar adil, semuanya dah pada dateng ke rumah gua. Tapi entar bersihin lagi ya, gua gak mau berantakan." Itu bukan suara taera. Lebih tepatnya itu suara yang keluar dari orang disebelahnya, lee taeyong.
"Tenang bang, rumah lo gak bakal kebakar kok." Jawab salah satu anggota basket cowok.
"Ya udah jangan lupa! 20:30 gua tunggu di taman belakang rumah gua." Kata taera lalu kembali ke posisinya.
Semua anggota basket cewek dan cowok pun berkumpul dan berfoto didepan piala yang telah mereka raih hari ini. Selesai berfoto-foto, taera, jisung, taeyong dan mark kini berada diparkiran.
"Lo kenapa ngeyel banget sih jadi adek? Gua coret dari kartu keluarga baru tau rasa lo, dibilangin jangan main malah main. Kalo pala lo ke lempar bola basket yang super-super gede itu gimana? Mau lo? Lo tuh kan ad---."
"Bang ngomelin taeranya jangan disini ya, malu." Mark memotong ocehan abangnya tersebut dengan membekap mulut taeyong dengan telapak tangan kirinya.
"Malu kenapa lo lagi?." Sewot taeyong
"Malu lah, banyak ciwi-ciwi yang ngeliatin ke tampanan gua tapi di sampingnya ada emak-emak nagih uang kos." Kata mark dengan santai.
Taeyong menatap ke arah mark dengan muka datarnya, mark yang ditatap hanya berkekeh kecil disebelahnya.
"Maafin gua deh bang, abisnya gua gak mau kalo sekolah gua dimaluin. Jadi gua terpaksa main." Kata taera mencoba dengan nada lembutnya.
Taeyong yang tadi sedang menjewer telinga mark, langsung berhenti dan melepas jewerannya dari telinga mark. Taeyong menatap ke arah taera dengan tatapan bingung lalu tersenyum.
"Ya udah engga apa-apa. Mending lo berdua ke supermarket gih, beli beberapa daging sama sosis. Katanya kan mau pada barbeque, nah sosis sama daging dirumah abis. Jadi kalian beli dulu sana." Suruh taeyong.
Jisung dan taera mengangguk lalu pergi meninggalkan taeyong dan mark menuju mobil. Jisung membawa mobilnya menuju supermarket yang letaknya sedikit lebih jauh dari rumah taera.