11. Tijel

2.8K 290 23
                                    

"Sung, ngantuk." Kata taera setelah lama bermain truth or dare bersama teman-teman jisung lainnya.

"Mau tidur di kamar gua apa disini? Di kamar aja ya, kalo disini ke ganggu." Jawab jisung dan menatap kedua bola mata coklat taera.

"Lo yang nanya lo sendiri yang jawab, ya udah." Taera ingin bangun dari posisinya yang bersender pada dada bidang jisung, namun ditahan oleh tangan jisung.

"Kenapa lagi?." Tanya taera sambil menatap jisung malas.

Jisung gak ngejawab ucapan taera dia bangun dan ngegendong taera ala bridal style dan menuju ke atas kamarnya.

"Mau kemana sung sama taera?." Tanya haechan sebelum jisung benar-benar masuk ke dalam kamar apartemen nya.

"Mau buat debay ratusan." Jawab jisung enteng, taera yang sedang digendongnya langsung memukul bahu jisung sedikit kencang.

"Sembarangan." Kata taera.

"Oalah, yang bener sung masukinnya." Kata jaemin dan disusul tawaan kecil dari yang lain.

"Pasti."

Jisung melanjutkan jalannya menuju kamar apartemen nya. Sampai didalam kamar apartemen, jisung meletak tubuh taera di atas ranjang yang lumayan besar.

"Dah sonoh ke bawah, gua mau tidur jangan ganggu." Suruh taera lalu membelakangi tubuh jisung yang ada dibelakangnya.

Jisung mendekatkan tubuhnya pada tubuh taera, dan membisikkan sesuatu pada taera. "Gak jadi buat debay ratusannya?."

Bugh

Satu pukulan mendarat tepat di dada kiri jisung dan membuat jisung terlentang kebelakang.

"Enak aja kalo ngomong, udah sana." Usir taera sekali lagi. Jisung hanya membuang nafasnya kasar dan berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.

"Lah gak jadi sung?." Tanya haechan dengan kekehan kecil di mulutnya.

"Enggalah, belum halal kalo kata pak jongin mah."

Semuanya yang ada di ruang tamu pun langsung tertawa sedikit kencang. Jisung hanya menatap ke atah temen-temennya dengan tatapan malas dan mengambil tempat duduk disamping jeno.

"Cara nembak cewek gimana ya?." Gumam jisung pelan namun masih bisa didengar oleh jeno disampingnya.

"Lo mau nembak taera sung?." Kata jeno.

Jisung hanya mengangguk dan kembali tertunduk untuk memikirkan bagaimana cara menembak hati taera.

"Kenapa gak lo tanyain sama chenle? Di antara kita kan yang sering nembak cewek si chenle." Saran haechan sambil menunjuk-nunjuk ke arah chenle yang sedang menghitung beberapa uang di tanganya.

"Kenapa?." Chenle yang merasa terpanggil langsung menaruh uangnya ke dalam dompet nya dengan rapat.

"Lo pas nembak si yura gimana le?." Tanya jisung.

"Gampang sih, bilang aja mulai sekarang lo pacar gua terus gua kasih black card buat dia." Jawab chenle dengan enteng.

"Ya lo gak ada cara lain apa?."

Chenle berpikir sebentar lalu menggelengkan kepalanya ke arah jisung, jisung hanya menatapnya datar lalu kembali menundukkan kepala.

"Udah bilang aja gini, ra gua sayang sama lo. Lo mau gak jadi pacar gua, gitu." Kata haechan dan memakan makanan yang ada ditanganya.

"Gua takut taera nolak gua chan."

"Goblok! Bego! Tolol!."

Jisung menatap ke arah jaemin dengan tatapan bingung. "Terus katain lagi gua terus."

Jaemin hanya tersenyum lalu merangkul bahu jisung. "Lo bego banget sih! Mana mungkin taera nolak lo, lo aja sama dia udah kenal dari kelas 10 kan cuma dulu berantem mulu lo nya sama dia. Tapi coba aja deh sung, pasti gua yakin 100% kalo taera bakal nerima lo."

"Hmm.. gua coba deh." Jawab jisung lalu memberikan tos gaya badboynya.

" Jawab jisung lalu memberikan tos gaya badboynya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hhngg... gua dimana ya?." Tanya taera yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Udah bangun hm?." Kata jisung tepat di telinga kiri taera tak lupa pula tangan yang sudah melilit dipinggangnya.

"Hm, temen lo udah pada pulang sung?."

Jisung mengangguk lalu mengusel-usel kepalanya di ceruk leher halus milik taera.

"Geli sung--AW! ANJING KENAPA LO GIGIT BANGSAT!." Kesal taera saat ia merasakan jisung menggigit lehernya.

"Bahasa lo by."

Taera menatap wajah jisung dengan wajah yang menahan emosi sesabar mungkin. Ia kembali membelakangi jisung dan menutup matanya rapat-rapat.

"Ra."

"Hm."

"Gak jadi deh." Kata jisung lalu menyembunyikan kepalanya di pinggang taera.

"Aneh."

"Iya emang."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
k a p t e nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang