Selesai makan taera sama jisung langsung pergi ke toko topi yang jisung maksud, taera mah cuma diem aja di samping jisung. Nunggu jisung yang lagi milih topi kesukaannya.
"Ra, ini cocok di gua gak?." Tanya jisung dengan topi merah hitam yang ada dikepalanya.
"Emm... engga deh, mending kalo cari topi tuh yang satu warna aja sung. Kalo dua warna sebelahan gini lo malah mirip wasit."
Jisung mempoutkan bibirnya dan menaruh topi itu kembali ke atas rak dan mencari yang di maksud taera lagi. Topi dengan satu warna.
"Kalo ini ra? Gimana? Cocok kan gua?." Kata jisung lagi yang cobain topi warna hitam dan ada beberapa ring di sekitarnya.
"Emm.. cocok kok, ya udah itu aja."
Jisung mengangguk dan melepaskan topinya dari kepalanya. "Lo gak mau beli juga?."
"Engga ada yang gua suka topinya." Jawab taera sambil menatap beberapa topi didepannya.
"Couple aja yuk sama gua, modelnya yang kaya gini. Tapi warna putih nih, coba deh pake." Suruh jisung yang memberikan topi putih yang sama dengan topi hitam pilihannya tadi.
"Gimana sung?." Taera menanyakan pendapat jisung yang sedari tadi menatapnya.
"Lo gemesin banget sih ra, pake topi matanya gak keliatan gini." Tiba-tiba jisung memeluknya dengan sangat erat, untung saja pelayan toko ini tidak melihat mereka berpelukan.
"L-lepasin sung, nanti kalo ada yang liatin kita gimana?." Kesal taera dan mencoba untuk melepaskan pelukan jisung dari tubuhnya.
"Ya udah yuk bayar."
Jisung menarik tangan taera menuju kasir dan menbayar topi mereka berdua.
"Semuanya jadi lima ratus ribu rupiah." Ucap sang kasir.
Baru aja taera mengeluarkan uangnya, dengan cepat jisung membayarnya terlebih dahulu dan manariknya keluar dari toko topi tersebut.
"Mau kemana lagi ra?." Tanya jisung.
Taera sempat berpikir sebentar lalu. "Emm.. temenin gua ke toko make up yuk, mau beli liptin nih."
Jisung mengangguk dan menggandeng tangan taera untuk mencari toko make up tersebut.
"Ini ra?." Tanya jisung saat mereka berdua sudah sampai didepan salah satu toko make up.
Taera mengangguk dan menarik tangan jisung agar masuk ke dalam toko untuk membantu mencari liptin yang akan dia beli.
"Emm sung, mendingan rasa strawberry atau cherry?." Tanya taera dengan tangan yang memegang dua liptin.
"Coba dulu lo pake, gua liat di bibir lo cocok gak." Suruh jisung, taera mengangguk dan memakai sedikit liptin yang rasa strawberry ke bibirnya.
"Gimana sun---."
Cupp
Taera membulatkan matanya saat bibir jisung dengan cepat mencium bahkan melumat bibir taera yang baru saja di beri liptin rasa strawberry.
"Gak enak ra, mendingan yang cherry aja coba." Suruh jisung lagi setelah melepaskan ciumannya dari bibir taera.
"Gak perlu di coba, udah gua pilih liptin cherry dua."
"Yahhh, kenapa gak dicoba dulu ra? Takutnya gak sesuai sama liptin rasa cherry lo sebelumnya."
Taera menatap ke arah liptin yang ia pegang lalu mengangguk kan kepala sendiri. "Bener kok, ini liptin yang suka gua pake, dah sekarang temenin gua bayar ini."
Jisung memajukan bibirnya dan berjalan mengikuti taera untuk membayar liptinnya dengan malas.
Selesai membayar, mereka berdua kini kebingungan akan pergi kemana lagi. Jujur jisung masih ingin pergi bersama taera, namun taera ingin pulang dan beristirahat di rumah.
"Sung pulang aja yuk, capek gua." Rengek taera dengan menampilkan aegyo agar jisung luluh.
"Sstt... lo gemesin banget deh, oke kita pulang." Kata jisung sembari memeluk kepala taera.
Taera udah senyam senyum saat jisung bilang pulang dan membalas pelukan jisung.
"Tapi ke apartemen gua ya." Sambung jisung, taera menjauhkan kepalanya dari tubuh jisung dan menatapnya dengan tatapan kesal.
"Kok ke apartemen lo sih? Kan gua mau nya ke rumah gua."
Jisung memeluk taera dari belakang dan menarug dagunya di bahu kiri taera. "Temenin gua doang, apartemen gua bagus kok. Nanti lo betah deh."
Taera masih berpikir dengan bibir yang di majukan dan dahi yang di kerutkan. "Oke, ayo ke apartemen lo. Tapi...."
"Tapi apa?." Tanya jisung yang penasaran dengan kalimat selanjutnya.
"Tapi jangan macem-macem, awas aja macem-macem. Gua bilangin bang tiwai baru tau rasa lo." Ancem taera dengan melototkan kedua matanya ke arah jisung.
Jisung tersenyum lalu mengangguk setuju, mereka berduapun pergi untuk pulang ke apartemen jisung.