Happy reading💚
"Sung, taera kalo sama lo gimana anaknya?." Tanya mark yang berada di luar halaman bersama jisung dan juga taera.
Jisung menatap ke arah taera yang masih mendiaminya lalu kembali menatap ke arah mark. "Dia anaknya kadang keras kepala, susah nurut, gua aja kadang capek bilanginnya."
Taera mengangkat wajahnya dan menatap ke arah jisung dengan tatapan bingung. "Aku gak gitu, ada juga kamu yang keras kepala sama susah dibilanginya!."
"Baru jalan berapa hari hubungan kalian?." Kata mark lagi yang masih sedikit penasaran.
"Emm... baru tiga hari yang lalu gua resmi jadian sama dia."
"Masih anget berarti ya kalian, semoga lo berdua hubunhannya langgeng ya." Kata mark dan dibalas anggukan kepala oleh jisung juga taera.
"WOYYY YANG DI LUARR! GAK MAU MASUK KE DALEM? MAU GUA KONCIIN PINTU? MAKAN DULU CEPETAN! AYO SUNG." Lagi-lagi taeyong berteriak dari jendela atas kamarnya yang langsung mengarah ke taman rumah miliknya.
Sebelumnya taeyong juga berteriak saat sedang memasak didapur, katanya dia melihat seekor kecoak yang sedang ngedance di atas kompor berwarna hitam kesayangannya. Mark yang mendengar hal itu pun langsung tertawa hingga perutnya terasa sakit, mana ada kecoak ngedance? Yang benar saja.
Mark, jisung dan taera yang mendengar teriakan taeyong dari atas kamar langsung pergi masuk menuju meja makan. Sebenernya ini bukan makan malam, karna taeyong, taera dan mark sebelumnya sudah makan malam. Dan sekarang mereka berempat hanya menyicipkan masakan baru yang di buat langsung oleh eomma taeyong hehe.
"Nanti mark tidur di kamar lo yang lama sama jisung ya, lo hati-hati sung si mark kalo tidur biasanya nih. Pertamanya badan dia lurus pas pagi-pagi lansung berubah, kaki ada di kasur kepala ada di bawah lantai." Kata taeyong lalu memasukkan sesendok masakan buatannya ke dalam mulut.
"Gua gak gitu ya bang." Jawab mark tak suka.
"Biasanya, oh ya besok lo bertiga udah masuk sekolah kan. Jisung? Masih pake gips dong ke sekolah?".
"Iya dia harus pake gips sampe seminggu kata dokter, baru boleh lepas gips." Kata taera.
Taeyong hanya mengangguk dan lanjut memakan masakannya.
"Belom tidur ra?." Tanya jisung saat melihat tsera yang tengah duduk sendirian di meja makan. Yang lain seperti taeyong dan mark mungkin sudah sampai alam bawah sadar mereka.
Taera menatap jisung sebentar lalu menganggukkan kepala. "Kamu sendiri kenapa belom tidur?."
"Aku haus, mau ngambil minum." Kata jisung sembari berjalan mendekat ke arah kulkas.
"Kamu masih marah sama aku?." Tanya jisung lagi saat sudah duduk di depan taera.
Taera dia dan hanya menatap wajah jisung sekilas lalu kembali menatap layar laptopnya yang ada didepan. Jisung melirik laptop taera sebentar lalu mentupnya.
"Kok di tutup? Aku lagi nonton drakor loh padahal! Ah kamu mah gak asik." Kesal taera.
"Kalo aku ajak ngomong natap aku." Kata jisung sembari mengangkat dagu taera dengan tangan kanannya.
"Kamu marah?."
Taera menggelengkan kepala.
"Terus? Kenapa kamu diemin aku mulu?."
Taera membuang tatapannya agar tidak bertemu langsung dengan mata coklat terang milik jisunh dihadapannya.
"Hm?."
"Huftt... aku gak marah sama kamu sung." Jawab taera dengan nada lembut membuat sudut bibir jisung terangkat sedikit.
"Terus kenapa tadi kamu kaya nyuekin aku? Cemburu?." Goda jisung setelah melepaskan tangannya dari dagu taera.
"Siapa? Aku gak cemburu! Kerajinan banget." Elak taera dan membuang muka dari hadapan jisung.
"Kamu mau denger sesuatu gak?." Tanya jisung.
Taera menatap ke arah jisung dengan tatapan bingung dengan alis yang terangkat sebelah. "Apaan?."
Jisung tersenyum manis ke arah taera.
"I love you."
Blushhh
Merah sudah pipi taera malam ini, jisung memang orangnya tidak tau tempat untuk membuat pipi taera menjadi merah seperti tomat ini.
"Gembel! Dah ah, aku ngantuk. Mau ke kamar dulu." Ucap taera lalu berdiri dihadapan jisung.
"Ya udah, ayo aku juga mau ke kamarnya di mark."
Mereka berduapun jalan bersama ke atas kamar masing-masing.
Vote!!!!
Vot!!!!
Vo!!!!
V!!!!