Jisung pov
Akhirnya setelah beberapa jam taera tidur, dan sempet gua bangunin. Tadi gua liat taera perlahan mulai menggerakkan jari-jarinya dan perlahan membuka kedua bola matanya.
"Ra, lo engga apa-apa?." Kata mark yang berdiri disebelah kiri taera.
Gua liat taera engga ngejawab ucapan mark, matanya terus ngeliat ke sekeliling ruangan dia. Disini bukan cuma ada gua sama mark, ada yang lain juga. Bang taeyong, temennya bang taeyong, temen gua, dan beberapa temen sekolah taera.
"B-bang ti-tiwai." Panggil taera dengan nada lemasnya juga kedua mata yang mencari sosok bang taeyong.
Jisung pov end
"B-bang ti-tiwai." Panggil taera
Taeyong yang mendengar namanya terpanggil langsung menatap ke arah adiknya yang kini terbaring lemas diranjang rumah sakit.
"Lo udah inget nama gua ra? Secepat ini?." Kata taeyong dengan nada senang.
Taera hanya tersenyum ke arah taeyong lalu kembali menatap ke arah satu-persatu orang yang ada di dalam ruangan tersebut.
"Ekhemm.. permisi, boleh saya memeriksa kondisi pasien?." Tiba-tiba suara dokter terdengar dari depan pintu ruangan taera.
Sontak semua yang ada didalam ruangan mengangguk dan memberi jalan untuk dokter tersebut mendekat ke arah taera.
"Gimana dok keadaan adik saya?." Tanya taeyong ke dokter yang sedang memeriksa taera.
"Adik anda baik-baik saja, dan berita baik. Adik anda sudah bisa mengenal semua masa lalunya, ini bisa dibilang keajaiban. Karna baru kali ini saya melihat pasien yang mengalami amnesia dengan sangat cepat bisa mengingat kembali. Anda juga sebaiknya harus terus menjaga kesahatan adik anda, mungkin ada beberapa memori yang masih belum dia ingat." Kata dokter tersebut panjang lebar lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Taeyong mengangguk sebelum dokter tersebut pergi. Mark yang melihat taera menatap satu-persatu orang disekitarnya langsung mendekat ke samping taera.
"Ra! Lo engga apa-apa? Ada yang sakit?." Kata mark.
Taera menatap ke arah mark sebentar, lalu kembali menatap ke arah semua teman-temannya.
"Ra, l-lo kenal gua gak?." Tanya taeyong yang sudag berdiri disamping mark.
Taera menatap ke arah taeyong lalu tersenyum dengan senyuman sangat manis. "Kenal lah, lo abang terlaknat gua kan?."
Taeyong yang tadinya menampilkan wajah khawatir kini berubah menjadi wajah yang menatap ke arah taera seperti ini
"Canda bang elah." Jawab taera dengan diiringi tawa kecil yang keluar dari mulutnya. Taeyong yang merasa kesal kini kembali tersenyum setelah mendengar tawa kecil yang keluar dari mulut adeknya tersebut.
"Lo kenap gua kaga ra? Pasti kenal lah ya, masa iya cogan kaya gua ini dilupakan." Sambung haechan yang tiba-tiba dari sebelah kiri taera.
Taera menengokkan kepalanya ke arah haechan, sembari menaikan satu alisnya ke atas. "Lo siapaa? Manusia dari mana?."
"Jahat lo ra."
"Canda chan." Kata taera, semua yang ada didalam ruangan pun tertawa melihat tingkah kocak haechan.
¤¤¤tbc¤¤¤