Happy reading💚
"Ra bangun! Lo mau balik atau nginep di uks aja sama gua? Gua sih ayo aja."
Taera membuka matanya perlahan mencoba untuk mengumpulkan semua nyawanya. Ia menatap ke arah sebelahnya udah enggak ada si jisung. Namun, saat dia ngeliat ke arah sebelah kiri. Dengan terkejut ia memundurkan kepalanya lagi.
"Sung! Kenapa ngagetin mulu sih jadi human!." Kata taera dengan wajah kesalnya.
"Lo kalo gak tidur cantik, kalo tidur cantik apa lagi kalo bangun tidur canti banget sih lo. Mau gua cium terus tau gak." Ucap jisung yang sudah menjauhkan wajahnya dari wajah taera.
Taera mendengus kesal lalu turun dari ranjang uks dan berjalan menuju pintu uks yang mungkin masih di kunci oleh jisung.
"Sung, pintunya masih lo kunci? Terus kita keluar gimana?." Tanya taera sambil mencoba membuka pintu namun hasilnya nihil.
"Kan kuncinya gua buang, dan gua lupa minta kunci cadangan sama pak chen. Ya udah disini aja sama gua sampe besok." Jawabnya dengan santai sambil duduk di pinggir ranjang uks.
"Lo gila! Lo lupa kalo sekarang kita ada eskul basket, nanti di marahin sama bang chanyeol gimana?." Kesal taera.
Jisung membulatkan matanya, ia sungguh lupa kalau sekarang ada eskul basket. Dengan gerakan cepat ia mengambil ponsel yang ia taro di deket kotak p3k dan langsung menelpon salah satu sahabatnya.
"Chan! Bawain gua kunci cadangan uks dong, gua ke kunci sama taera di sini! Geceee keburu bang chanyeol dateng."
"WHATT?? SUNG! LO BEGO APA TOLOL? TAERA MASIH POLOS DAH LO AJAK MAIN? GUA GAK NYANGKA SUNG."
"ANJING BEGO! Kuping gua mau copot, udah lo gak usah banyak nanya. Cepet bawa kunci cadangan uks terus buka pintunya. Gua buru-buru chan."
"Gak nyangka gua, kalo sampe bang tiwai tau lo berduaan sama taera di dalem uks. Abis muka babyface lo sama bang tiwai."
"Sekali lagi lo ngomong gua sumpahin muka lo tabah buluk chan."
"Jahat lo sama gua, masih mending gua tolongin."
"GECEEE HAECHAN MARKONAHH!."
"otw sung."
Pip.
Setelah menelpon temennya, jisung langsung ngelempar benda berbentuk persegi panjang berlogo apel tergigit itu ke sembarang tempat.
"Apa kata temen lo?." Tanya taera yang dari tadu berdiri gak jauh dari jisung.
Cupp
Tanpa ba-bi-bu jisung langsung menyambar bibir pink taera dengan lembut, posisi mereka membelakangi pintu uks. Jisung terus melumat bibir taera dengan lembut, hingga kedua matanya tertutup untuk menikmati ciuman mereka.
Saat taera ingin membalas ciuman jisung, tiba-tiba pintu uks terbuka dan menampilkan sosok haechan yang memasang wajah kaget dengan mata yang melotot menatap punggung jisung yang masih menikmati ciumannya.
Taera yang melihat jisung enggan melepaskannya langsung memukul bahu jisung, jisung paham dengan maksud taera. Ia melepas tautannya dan tidak lupa mengecup bibir taera yang sedikit bengkak lalu menatap ke arah belakang yang ada haechan dengan keadaan masih seperti sebelumnya.
"Ngapain lo diem disitu?." Tanya jisung dengan raut wajah santai, sementara taera yang dibelakangnya sudah mulai merasa malu pada haechan.
"Ada juga gua yang nanya, ngapain lo ciuman di sini udah gitu sam--- ASTAGA JISUNG!!! LO NGECIUM SI TAERA?!! WAHH GUA KASIH TAU BANG TIWAI BARU TAU RASA LO SUNG!."
Tak!
Satu pukulan mendarat tepat di kepala haechan, haechan yang di pukul hanya tersenyum sambil memperlihatkan deretan giginya pada jisung dan taera dibelakangnya.
"Ayo ra, anak-anak ntar udah nungguin di lapangan kasihan." Ajak jisung dan menarik tangan taera keluar dari ruangan uks menuju lapangan.