07. Night Kiss

3.8K 345 18
                                    

Vote nya ya^,^
Happy reading💚


"Lu suka sama jemin?." Tanya jisung dengan mulut yang masih penuh dengan nasi gorengnya itu.

Taera yang mendengar ucapan jisung langsung tertawa terbahak-bahak hingga perutnya merasa sakit akibat tertawa.

"Haha.. jisung lo kenapa gemesin gini sih? Telen dulu tuh nasi baru ngomong." Suruh taera, dengan wajah polosnya jisung langsung mengangguk dan menelan perlahan nasi yang ada di mulutnya.

"Emm.. lo suka sama si jaemin?." Ulang jisung dengan wajah yang susah di artikan.

"Jaemin mana? Jaemin temen lo?." Kata taera dan di balas anggukan oleh jisung.

"Idihh, engga lah. Ya kali gua suka sama dia, cakep sih. Tapi sayang ya gitu."

Jisung lagi-lagi mengangguk. "Terus kenapa tadi teriak 'aaaa jaemin aku sayang kamu lohh' gitu?."

"Oh yang tadi gua teriak? Itu tuh di tv ada nct dream. Gua suka sama membernya, soalnya ganteng-ganteng semua." Taera menunjuk ke arah tv yang masih memperlihatkan gerakan dance dari boyband nct dream.

"Masih cakepan gua juga dari pada mereka." Gumam jisung kecil sambil menatap ke layar tv dengan tatapan engga suka.

"Ppftt.. lo cakep? Dari mananya?." Kata taera lalu tertawa kecil.

Jisung memutar bola matanya malas dan duduk di sebelah taera sambil menyenderkan kepalanya ke bahu milik taera.

"ASTAGA ASTAGAA!! JISUNGG! GILAAA ISTRI DI SINI LO NGAPAIN DI SITU HAH?." Teriak taera lagi namun dengan suara yang lebih kencang dari sebelumnya.

"Gua kan disini ra, gak kemana-mana kok." Kata jisung sambil memeluk tubuh kecil taera dan terus meniupi leher halus milik taera.

"Matamu! Bukan lo yang gua maksud, noh jisung yang di tv."

Lagi-lagi jisung hanya menbuang nafasnya kasar dan menyenderkan kepalanya pada bahu taera dan wajah yang menatap ke arah tv juga jangan lupa tangan yang terus melilit tubuh taera.

"Udah mau jam 10 nih sung, tidur yuk. Gua ngantuk." Ajak taera yang udah berdiri di hadapan jisung.

Jisung cuma mengangguk dan menggandeng tangan taera menaiki anak tangga menuju kamarnya. Sampai di depan pintu kamar taera, jisung membalikkan tubuh taera agar menghadap ke arahnya dan mendekatkan wajahnya pada wajah taera.

"K-kenapa sih sung?." Tanya taera gugup dengan wajah jisung yang semakin mendekat ke arahnya.

Cupp

Gak lama kemudian, taera dapat merasakan sebuah benda kenyal dan dingin menyentuh bibirnya. Taera membulatkan matanya saat melihat jisung yang sedang menciun bahkan melumat bibirnya dengan mata yang terpejam.

"Bales ra." Ucap jisung di sela-sela aktivitasnya dengan taera.

Sejujurnya taera sampai sekarang masih ragu untuk membalas ciuman jisung, dengan gugup taera mulai membalas ciuman jisung bahkan ia juga ikut memejamkan kedua matanya seperti jisung.

"Hhmpp.." Peka atas pukulan yang diberi oleh taera pada bahunya, membuat jisung langsung melepaskan tautannya pada bibir taera.

"Kok sekarang rasanya beda sih ra? Bukan cherry lagi? Enakan juga cherry tau ra." Kata jisung setelah menjauhkan wajahnya dari wajah taera.

"A-anu itu gua emmm... ah! Udah malem gua ngantuk, duluan ya. Bye." Dengan cepat taera masuk ke dalem kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan rapat-rapat.

Sementara itu, jisung yang melihat kelakuan taera hanya bisa tersenyum dan ikut masuk ke dalem kamar bang tiwai yang ada disamping kamar taera.

Jisung pov

Pas udah di dalem kamar bang tiwai, gua liat banyak banget foto-foto keluarga di dinding deket meja belajarnya. Gua liat ada foto masa kecil dia sama taera yang lagi main air dihalamn rumah yang gua rasa itu rumah lamanya.

"Taera lucu nya udah dari kecil ternyata." Ucap gua pada diri sendiri dan lanjut melihat satu persatu foto yang ada di sana.

Ada satu foto yang bikin dahi gua berkerut menatapnya bingung, dimana difoto itu ada bang tiwai, taera dan satu lagi anak cowok dengan raut wajah marah. Mungkin aja mereka lagi marahan sama taera dan bang tiwai.

Pas gua lagi liatin foto-foto itu, ponsel gua berdering dan muncul nama salah satu temen gua di layar ponsel.

Chenle💸
Calling...

"Iya hallo kenapa le?."

"Lo kaga ke club nih? Dugem-dugem pada nanyain lo nih."

"Bilang aja gua sibuk, gua lagi males main."

"Hilihh, lo lagi dimana sih sampe males main?".

"Gua lagi nginep."

"Dimana? Rumah renjun? Kan renjun lagi di rumah neneknya."

"Bukan, rumah taera."

"Oh rumah taera---ANJINGG KENAPA LO NGINEP DI RUMAH TAERA? WAHH MIMPI APA BANG TIWAI NGIZININ LO NGINEP?".

"Bangsat! Kuping gua budek nanti lele. Beneran gua lagi nginep di rumah taera, lo nelpon gua jadi ganggu tau gak. Dikit lagi sampe padahal."

"GILA! UDAH GAK WARASSS LO SUNG! UDAH BERAPA RONDE BTW?."

"JANGAN TERIAK BANGSAT! Kaga gua bercanda, gua gak ngapa-ngapain taera. Masa orang yang gua sayang gua mainin."

"Lah tumben?."

"Sekali-sekali lah."

"Bodo ah, gua mau main dulu sama yang lain. Bye."

"Yo."

Pip

Setelah nelpon si chenle gua taro ponsel gua di meja belajarnya bang tiwai dan ngerebahin badan gua di ranjang kamar bang tiwai.

"Goodnight park taera hehe."

Jisung pov end

Jisung pov end

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


k a p t e nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang