Happy Reading💚
Paginya taera bangun seperti biasa, dan langsung menyiapkan sarapan untuknya dan juga untuk jisung. Selesai membuat sarapan baru dia akan pergi mandi.
"TAERAAAA!!! LO DIMANA SIH?." Teriak jisung dari bawah dengan sangat kencang.
"GUA LAGI PAKE BAJU SUNG, DULUAN AJA KALO MAU SARAPANNYA NANTI GUA BISA NYUS--ANJINGGG BABI! KELUAR GAK LO SIALAN! LO GAK DENGER KALO GUA LAGI PAKE BAJU HAH?!." Kata taera dengan nada kesal karna tiba-tiba jisung masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Kenapa emang? Lo malu? Emang seorang lee taera punya malu ya?." Ucapnya santai sambil duduk disofa yang ada di kamar taera.
"LO KELUAR ATAU GUA USIR DARI RUMAH GUA?!." Teriak taera sekali lagi, seperti tuli jisung hanya menatap taera dengan smirk di wajahnya.
"Loh? Kok lo pake seragam sekolah? Mau kemana?." Tanya jisung.
"Mau berenang di belakang, ya mau sekolahlah goblok."
Jisung berjalan mendekati taera yang sedang menatap cermin besar didepannya, tangannya mulai memeluk bagian atas taera dengab erat dan menaruh dagunya di atas kepala taera.
"Kan sekarang hari minggu sayang." Bisik jisung di telinga kanan taera.
Taera membulatkan matanya dan langsung mengecek kalender yang ada di ponselnya, terlihat bahwa sekarang adalah tanggal merah dan tepat di hari minggu. Taera melempar ponselnya ke atas ranjang tidurnya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Kenapa hm?." Tanya jisung masih dengan berbisik di telinga taera.
"LO KALO TAU HARI INI, HARI MINGGU SEHARUSNYA LO KASIH TAU GUA BANGSAT! Ngeselin banget sih."
Jisung terkekeh pelan, dan berjongkok tepat di samping tubuh taera. "Dah jangan ngambek, kita jalan yok. Sekalian gua mau beli topi nih."
Taera membulatkan matanya lalu tersenyum manis ke arah jisung. "Okay, semenit lagi gua siap. Lo tunggu di bawah sarapan aja dulu."
Jisung mengangguk dan mencium bibir taera sekilas sebelum pergi menuju meja makan. Sedangkan taera langsung mencari pakaian yang akan ia kenakan hari ini, simpel aja sih kalo pakaian taera. Dia cuma pakai celana jens hitam panjang dengan robekan di dengkul, ditambah hoodie putih kesukaannya dengan rambut yabg dibiarkan tergerai.
Sekitar 2 menit, akhirnya taera sudah rapi dan turun menemui jisung yang tengah duduk di meja makan.
"Kok lo belom sarapan sih?." Tanya taera.
"Sarapan di luar aja lah ra, ini buat abang lo."
Taera mengangguk dan menutupi makanannya dengan penutup makanan yang ada di meja makan. Mereka berduapun pergi keluar menuju mobil merah jisung yang masih terparkir di bagasi dengan rapi.
Sampai di mall, taera sama jisung langsung pergi ke sebuah tempat makan. Karna saat di perjalanan jisung terus bicara kalau dia bakal makan setelah sampai di mall.
"Pesen apa ra?." Tanya jisung yang enggan membuka buku menu yang ada dihadapannya.
"Gua ikutin lo aja deh." Taera yang sedang mellihat menu makanannya langsung menutupnya dan tersenyum ke arah jisung.
"Gemesss. Bentar gua pesenin dulu ya, lo jangan kemana-mana."
Taera mengangguk paham, lalu jisung pergi meninggalkan taera untuk memesan makanan yang dia inginkan saat ini. Sementara jisung memesan makanan, taera sibuk dengan layar ponselnya yang ada di tangannya, sampai engga sadar kalo ada orang yang sedang berdiri di hadapannya.
"Eh? Taera? Lee taera ya?." Kata orang tersebut.
Taera mendongakan wajahnya agar menatap wajah orang yang ada didepannya, dalam hatinya ia seperti pernah kenal dengan orang ini namun dia lupa di mana dan kapan.
"Maaf, lo siapa ya?." Tanya taera gugup.
"Lo gak kenal gua? Astaga! Cepet banget di dilupainnya ya gua sama lo."
Taera menaikan alisnya mencoba mengingat siapa orang yang ada dihadapannya, namun nihil. Taera tidak mengingat apapun tentanf orang dihadapannya sekarang ini.
"Gua temen SMP lo ra! Masa gak kenal gua
Kang daniel." Ucap orang itu.
Taera kembali mengingat siapa daniel, dan akhirnya dia mengingatnya. Jadi daniel ini temen SMP taera di sekolah Produce 101 dulu, dia emang deket banget sama daniel sampe banyak yang bilang kalo mereka berdua ada hubungan spesial.
"Oh daniel? Kudanil ya? Hahaha... gua inget gua inget, ngapain lo disini?." Tanya taera pada daniel yang masih berdiri di depannya.
"Nih gua cari hoodie, lo kan tau gua anaknya pencinta hoodie hehe."
"Dasar, gak ilang-ilang tuh kebiasaan." Ucap taera lalu tertawa kecil.
"Btw ra, lo sama siapa disini? Sendiri atau sama temen atau sama gebetan ya?." Ledek daniel lalu tertawa sedikit lebih keras.
"Apasih gua sama tem--."
"Hai sayang, maaf lama. Ini pesenan kamu." Omongan taera terpotong karja tiba-tiba jisung datang dan memanggilnya dengan panggilan 'sayang'.
"Siapa ra?." Tanya daniel heran.
"Oh ini park jisung, panggil aja jisung dia tem--."
"Gua pacarnya taera." Lagi-lagi ucapannya dipotong oleh jisung yang lebih dulu ngomong ke daniel.
"Oalah, congrats ya ra. Semoga langgeng, kalopun putus nanti sama gua aja okay." Goda daniel, taera hanya bisa tertawa kikuk ke arah daniel.
"Gak akan putus kok, orang bentar lagi gua sama taera bakal tunangan. Habis tungan langsung nikah, habis nikah kita buat debay ratusan." Ceplos jisung tanpa menengok ke arah taera ataupun daniel di depannya.
Taera yang kaget mendengar ucapan jisung langsung mencubi perutnya dengan kencang, namun jisung hanya menatapnta dengan datar.
"A-ah? Woww cepet banget lo ra, btw nanti kalo kalian nikah undang gua ya. Ra gua juga gak bisa lama-lama nih, adek gua udah nungguin. Gua balik dulu ya." Pamit daniel.
"Ah i-iya hati-hati ya ni--."
"Balik aja sana, sekalian gak usah nemuin taera lagi." Potong jisung lagi.
"Y-yaudah ra, gua duluan ya. Bye, see you next time."
Taera tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah daniel yang pergi keluar dari mall.
"Jisung, gua gak suka ya lo ngaku-ngaku jadi pacar gua, apa lagi ngakunya kita mau tunangan segala." Kesel taera sambil menatap tajam ke arah jisung.
"Emang bener kok, bentar lagi juga lo bakal jadi ceweknya park jisung."
"Tijel lo."