69. Break

988 100 10
                                    

Biasanya kalo di part 69 itu mengunsurkan yang berbau bulgos ya hehe... tapi ini engga kok tenang, ini mengunsurkan kebingungan dan kekepoan wkwk...

Happy Reading💚

===============

Setelah tiga hari dari kejadian jisung tiba-tiba mimisan dan pucat itu sampai sekarang taera belum mendapatkan kabar darinya ataupun sahabatnya.

"Jaem benerapa lo engga tau jisung kenapa?." Tanya taera yang lagi berkumbul dengan jaemin, somi juga renjun.

"Engga taera adeknya bang tiway sodaranya mark."

Taera berpikir sebentar sambil menatap ke arah jaemin, somi dan renjun secara bergantian. Akhir-akhir ini taera memang sedikit sibuk dengan urusan kuliah di candanya sampai dia lupa dengan jisung.

"Apa gua ke rumahnya aja kali ya?."

"Jangan ra!." Jawab jaemin dan renjun berbarengan, taera menatap ke arah mereka berdua dengan tatapam bingung.

"Kenapa?."

"Emm.. anu itu, si jisung. Emmm.. si jisung melihara anak anjing, iya anak anjing." Kata renjun sedikit gugup.

"Serius? Aaaa lucu banget, gua mau ke rumah dia sekarang juga pokoknya." Kata taera yang sudah mengambil ancang-ancang untuk bangun dari duduknya.

"Eh jangan dong ra, masa lo sendiri sih? Engga ngajak kita gitu?". Kata somi mencegah pergerakan taera.

Taera menatap ke arah somi dengan tatapan bingung lalu sedetik kemudian tersenyum manis ke arah somi.

"Lo kan gak suka sama kucing som." Kata taera dengan kedua tangannya yang sudah ia lipat didepan dada.

Somi hanya tersenyum sambil menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal. Taera kembali menatap ke arah jaemin, renjun dan somi yang tengah menundukkan kepalanya.

"Ayo dong kita ke rumah jisung!!! Lama bang---."

"Gak usah ra, aku udah disini kok."

Ucapan taera terpotong karna tiba-tiba suara yang taera kenal muncul dari belakang tubuhnya. Taera dengan cepat membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah jisung yang sedang berdiri dengab wajah pucatnya.

"Kamu?."

"JISUNG?."

Jisung tersenyum manis lalu berjalan mendekat ke arah meja sahabatnya dan juga taera. Ia berdiri disebelah kanan taera sambil menatap ke arah satu persatu sahabatnya tersebut.

"Ra, aku mau ngomong hal penting sama kamu."

Taera menengok ke arah jisung dengan alis yang terangkat sebelah. "Apa?."

"A-aku mau, hubungan kita berhenti sampe disini."

==========

"Hikss.. jahatt! Hikss..."

"Udah ra, mungkin jisung punya alesan yang lain kenapa dia mutusin lo." Kata somi sembari mengelus-elus punggung taera.

Sepulang dari cafe tadi, dan mendengar hal penting dari jisung. Taera langsung mengajak somi untuk menemaninya pulang.

"Hikss.. alesan apa coba?! Gua gak ada salah sama dia, gua gak main belakang sama dia tapi dia mutusin gua gitu aja dan tiba-tiba? Hikss... sakit."

Somi membuang nafasnya kasar lalu mengusap pelan pundak taera dan bangkit dari duduknya untuk mengambil air di dapur.

Sebaliknya, kini jaemin, dan renjun sudah berada di dalam rumah jisung. Sepulang dari cafe tadi mereka berdua berniat untuk mengantar sahabatnya ini untuk beristirahat dirumah.

"Sung, lo beneran ambil keputusan ini?." Tanya jaemin yang duduk disebelah kanan ranjang jisung.

Jisung menengok ke arah jaemin sebentar lalu kembali menatap ke arah langit-langit kamarnya.

"Hufftt... gak ada jalan lagi jaem, gua gak mau dia khawatir sama gua."

Renjun dan jaemin saling bertatapan satu sama lain lalu ikut menundukkan kepalanya. Memang tidak ada jalan lain selain memutuskan hubungan jisung dan taera.

"Terus kapan lo kasih tau ke taera tentang penyakit lo ini?."

"Suatu saat pasti gua kasih tau, tunggu waktu yang tepat aja."

Jaemin dan renjun hanya mengangguk paham lalu kembali mengobrolkan sesuatu agar menghibur sahabatnya yang tengah berbaring di atas ranjang kamarnya.

===============

Bingung gak? Atau kepo sijisung sakit apa? Nanti ya di part selanjutnya hehe. Jangan lupa tinggalin jejak dipart satu ini...

Dan btw cerita ini dikit lagi tamat, dikitttt lagi... bener-bener bakal selesai

k a p t e nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang