53. Jaemin sialan!

1.1K 112 1
                                        

Sampe didepan pintu kamar taera, jisung mengetuk pintunya perlahan namun engga ada jawaban dari dalam.

"Ra, kamu ada didalem? Aku masuk ya?." Kata jisung, masih tidak ada jawaban akhirnya jisung memutuskan untuk masuk ke dalam kamar taera dengan perlahan saat membuka pintunya.

Didalam kamar taera, jisung melihat sebuah selimut yang sedikit menggelembung diatas ranjang tidur taera. Jisung berjalan mendekat ke arah ranjangnya dan duduk dipinggir ranjang.

"Ra, aku bercanda doang kok tadi." Jisung mulai membuka suaranya namun taera masing engga menjawab ucapan jisung.

Jisung menghela nafasnya kasar lalu menggoyang-goyangkan tubuh taera pelan.

"Ya udah kalo kamu masih marah, aku turun ya nemuin yang lain?." Baru aja jisung bangun, dengan cepat taera mengambil tangan jisung dan menariknya membuat jisung terduduk kembali.

Jisung senyum melihat tingkah gemas kekasihnya ini. Taera masih memegang tangan jisung dengan erat tanpa berbicara sedikitpun. Tangan jisung yang satu lagi mencoba membuka selimut yang menutupi wajah pacarnya tersebut. Dilihatnya taera yang sedang memejamkan mata dengan alis yang berkerut.

Jisung mendekatkan wajahnya ke wajah taera lalu mencium kening taera lumayan lama, sampai taera terkejut dan membuka kedua bola matanya. Jisung tersenyum manis ke arah taera dan taera hanya membalasnya dengan mempoutkan kedua bibirnya.

"Oh mau yang di bibir? Bilang dong." Kata jisung yang mulai mendekatkan bibirnya dengan bibir taera.

Belum sampai jisung mengenai bibir taera, dengan cepat taera menaruh bantal ditengah-tengah wajah mereka. Jisung sedikit kesal lalu menjauhkan wajahnya dari bantal putih tersebut.

"Kamu ngapain disini?." Tanya taera

"Mau cari cewek bening, kali aja ada. Eh engga tau nya gak ada, nemunya yang buluk kaya kamu."

"Kamu mah ishh... ambil tuh, uh uh uh." Kesal taera sembari memukul tubuh jisung dengan bantal yang tadi ia ambil buat penengah wajahnya dan wajah jisung.

"Aaa iya ampun ra, engga aku cuma bercanda ra. Aduh sakit ra ampun."

Taera berhenti memukul tubuh jisung dan membenarkan duduknya menjadi bersender. Taera menatap wajah jisung dengan tatapan tajam.

"Hehe, love you." Kata jisung sembari tersenyum lebar ke arah taera, taera hanya memutar bola matanya malas.

"Masa engga dijawab sih? Masih marah? Kan aku cuma bercanda." Rengek jisung sembari merebahkan tubuhnya diatas tubuh taera lalu menenggelamkan wajahnya dileher kiri taera.

Siapapun yang melihat posisi taera dan jisung saat ini, pasti mereka akan berpikiran kalau mereka berdua sedang melakukan hal intim.

"Ishhh geli sung, bangun ah!." Kata taera dengan mencoba memindahkan kepala jisung dari lehernya.

Jisung hanya diam, ia engga untuk bangun dari posisi mungkin bisa disebut posisi ternyaman jisung saat ini🌚

"Kalo kamu engga mau bangun, engga aku maafin." Ancam taera dengan sedikit berbisik ditelinga kanan jisung.

Dengan gerakan secepat kilat, jisung bangun lalu duduk dihadapan taera dengan senyum diwajahnya.

"Hufft.. ya udah aku maafin." Kata taera pasrah.

Jisung menaikan alisnya sebelah dengan kepla dimiringkan sedikit. "Kaya engga ikhlas aja maafinnya."

"Iya park jisung pacarnya lee taera, aku maafin kok kesalahan kamu." Ukang taera dengan nada suara digemas-gemaskan.

Jisung yang sudah gemas mendengarnya langsung memeluk taera hingga kembali ke posisi semulanya.

"YA TUHANNN?? MATA GUA ASTAGAAA! KALIAN BERDUA TIDAK KU SANGKA BERBUAT MACAM-MACAM DI DALAM KAMAR. . . MAAFIN MATA JAEMIN YA TUHAN."

Tiba-tiba jaemin masuk tanpa mengetuk pintu kamar taera dan melihat jisung yang memeluk taera dengan posisi menindih tubuh mungil taera. Mendengar teriakan dari sahabatnya, jisung langsung melepas pelukan dari tubuh taera dan berdiri tegak menghadap ke arah jaemin.

"Taera! Ya ampun? Lo gak apa-apa? Udah berapa kali jisung masukin lo?." Ceplos jaemin yang sudah berada dekat diantara mereka berdua.

TAKK

"Taera gak gua apa-apain." Satu pukulan dan ucapan dari jisung khusus buat si perusak suasana na jaemin.

"Ouh belum dimasukin toh, yah sayang banget."

Taera juga jisung melotot mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut sahabatnya barusan.

Jaemin yang melihat tingkah laku mereka yang saling menatap satu sama lain hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan senyum tak bersalah di wajahnya.

"Hehe... maksud gua bukan itu nya jisung ra. Eh apa tuh? Haechan manggil gua. Gua duluan ya, kalian lanjutin aja." Kata jaemin lalu pergi dengan cepat dari kamar taera menuju taman belakang.

Jisung dan taera hanya memutar bola matanya bersama dengan malas, dan ikut menyusul menuju taman belakang.

k a p t e nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang