Aku mulai menikmati kebersamaan kita.
Saat ini aku suka kepadamu.
Mungkin suatu saat rasa ini akan berubah menjadi cinta.Minggu Siang
🌻
Ponsel Wulan berdering. Ternyata Rhino yang menelepon. Ditekannya tombol terima.
"Hai, Rhino," sapa Wulan dengan riang. Sejak tadi malam suasana hatinya sedang baik dan merasa bahagia.
"Hai, Wulan. Aku di depan pagar kos nih," kata Rhino. "Bukain, dong."
Wulan langsung melompat dari tempat tidurnya dan keluar dari pintu depan. Dilihatnya Rhino berdiri di depan pagar sambil melambaikan ponselnya ke arah Wulan. Wulan tertawa dan bergegas melangkah menuju pintu pagar, lalu membuka gemboknya.
"Yuk, masuk, No," ajak Wulan. Mereka berdua berjalan beriringan menuju teras paviliun dan duduk di kursi teras.
Rhino meletakkan bungkusan yang dibawanya ke atas meja teras.
"Aku bawain keripik dan getuk goreng untuk kamu sama teman-teman. Buat cemilan," kata Rhino sambil tersenyum."Makasih, ya, No. Tadi berangkat dari Purwokerto jam berapa. Lancar perjalanannya?" tanya Wulan.
"Agak siang, sih, tadi berangkatnya. Jam sembilanan kayaknya. Alhamdulillah lancar."
"Jadi, ini baru aja sampai, ya? Belum pulang ke kos?" tanya Wulan.
Rhino tertawa.
"Iya. Langsung ke sini. Udah keburu kangen sama kamu."Entah dia bercanda, entah serius, Wulan tidak tahu. Namun, mendengar Rhino berkata seperti itu, pipi Wulan sedikit merona, tersipu.
Wulan menemui Rhino memakai celana pendek dan kaus oblong. Tungkai Wulan semakin kelihatan panjang saat memakai celana pendek seperti itu. Wulan sedang bersantai-santai di atas tempat tidurnya ketika Rhino meneleponnya. Rambutnya yang panjang terurai di belakang punggung dan sedikit berantakan, membuat Rhino merasa ingin mengulurkan tangannya ke arah rambut Wulan, lalu menyisir dengan jari-jarinya.
"Kamu udah makan siang, Lan?" Rhino mencoba mengalihkan pembicaraan. Dia khawatir suasana akan menjadi canggung seperti minggu lalu.
Wulan tertawa kecil.
"Kalau makan nasi, sih, belum. Tapi udah ngemil Taro, Silverqueen sama bikin milo tadi.""Ha-ha ... memangnya kenyang makan kayak gitu, Lan?"
"Kenyang, sih. Tapi sejam lagi laper ... ha-ha."
"Cari makan, yuk. Aku juga belum makan siang," ajak Rhino. Padahal sebenarnya dia tidak terlalu lapar. Sepanjang perjalanan tadi dia sudah makan 5 buah risol yang dibekalkan ibunya. Itu hampir setara dengan nasi satu piring. Akan tetapi, dia merasa kasihan kepada Wulan kalau hanya makan siang camilan. Perut Rhino bisa dikondisikan, meskipun sudah terisi masih bisa diisi lagi.
"Boleh. Aku ganti baju dulu, ya," ujar Wulan sambil berdiri dan beranjak masuk ke kamarnya membawa bungkusan oleh-oleh dari Rhino.
Tidak lama kemudian Wulan keluar kamar sudah memakai celana panjang denim. Kaus atasannya masih tetap sama seperti yang dia pakai sebelumnya. Rambutnya sudah tersisir rapi. Wulan mengunci pintu paviliunnya dan memasukkan kuncinya ke dalam kantong celana panjangnya.
"Udah siap?" tanya Rhino.
"Udah. Ayok ... berangkat," jawab Wulan.
🌻🌻
"Mau makan apa, Lan?" tanya Rhino, setelah mereka berdua duduk di dalam mobil.
"Terserah aja, sih. Kamu pengin makan apa? Aku ikut aja."
"Aku, sih, semua makanan pengin, Lan ... ha-ha-ha .... Kamu aja yang pilih, ya. Mau menu nasi, atau bakso, atau mie, atau steak?"
"Mmm ... steak aja gimana, No?"
"Boleh. Ke Bentuman aja kita, ya?"
"Ayok."
Rhino mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia tidak terburu-buru ingin cepat sampai restoran yang mereka tuju. Dia ingin menikmati kebersamaan dengan Wulan lebih lama. Sesekali diliriknya Wulan yang duduk tenang di sebelahnya. Hatinya berdesir, merasa bahagia.
Rhino berusaha konsentrasi ke jalan sambil memikirkan tentang Wulan. Dia merasa yakin, saat ini dia sedang jatuh cinta kepada Wulan. Apakah Wulan punya perasaan yang sama kepadanya? Kapankah waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya kepada Wulan?
Rhino khawatir jika terlalu cepat dia bergerak, Wulan akan menolak dan menjauhinya. Mungkin dia akan melanjutkan pendekatannya dalam 1-2 minggu ke depan. Apabila dirasanya Wulan sudah memberikan sinyal, Rhino akan menyatakan cintanya.
Ketika Rhino memikirkan Wulan, sebenarnya Wulan juga sedang memikirkan Rhino. Sikap Rhino kepadanya sangat baik, mengayomi. Keberatan awal Wulan tentang Rhino adalah soal usianya yang jauh lebih muda darinya. Wulan khawatir Rhino masih seperti remaja lainnya yang seumuran dengan dia. Namun, sepanjang dia bergaul dengan Rhino, kekhawatiran itu tidak terbukti.
Sikap Rhino sangat dewasa. Bahkan kadang lebih dewasa dibandingkan sikap Wulan yang lebih tua 4 tahun darinya. Saat ini Wulan mulai merasakan simpati suka, kagum, dan menghormati Rhino. Mungkin saja, suatu saat perasaannya bisa berkembang menjadi rasa cinta. Mungkin saja.
💋💋💋
Hari Minggu ini perasaan Wulan bahagia karena malam sebelumnya dia menghabiskan waktu bersama Surya.
Hari ini Rhino sangat perhatian kepadanya.
Surya adalah sosok yang hanya boleh dikaguminya dalam hati saja.
Dia sudah dimiliki oleh perempuan lain.Sedangkan Rhino, tidak terikat dengan siapapun.
Mungkinkah suatu saat Wulan akan jatuh cinta kepada Rhino?
Ikuti terus episodenya ya.Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.
Komentar kamu juga selalu aku tunggu.Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘
![](https://img.wattpad.com/cover/218828945-288-k559403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap-Sayap Patah #2 (Cinta Segi Lima 18+)
Romance💜 Mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain dan memendam rasa diam-diam tanpa seorang pun tahu 💜 Cerita awal mula perkenalan Wulan dan Surya. WARNING (18+) Ada ADEGAN DEWASA di beberapa episodenya. Jadi yang MASIH DI BAWAH UMUR plea...