24. Biarlah Kusimpan Perasaanku Hanya Dalam Hatiku Saja.

225 7 2
                                    

Biarlah kusimpan perasaanku hanya dalam hatiku saja.
Semoga dengan berjalannya waktu,
rasa ini akan pergi dan menghilang.
Dari hatiku.

💕

"Kami berdua diantar ke rumahku aja, ya," kata Dea kepada Surya saat mobil Surya keluar melewati gerbang rumahnya.

"Ok. Wulan enggak pulang ke kos?" tanya Surya sambil sedikit menoleh ke belakang, ke arah Wulan duduk.

"Enggak. Nanti kami mau keluar nonton," jawab Wulan. Sekarang dia sudah bisa mengobrol biasa lagi dengan Surya. Bisa menikmati kebersamaan dengan Surya sebagai teman, tanpa angan-angan lebih jauh. Wulan sudah menerima kenyataan bahwa Surya sudah dimiliki oleh perempuan lain. Perasaannya cukup disimpan dalam hati saja. Semoga dengan berjalannya waktu, rasa sukanya kepada Surya akan berangsur menghilang.

"Mau nonton apa?" tanya Surya lagi.

"Doraemon." Kali ini Dea yang menjawab.

Surya tertawa. Ternyata selera tontonan mereka sama dengannya. Dia senang menonton serial Doraemon di televisi pada hari Minggu pagi.

"Memangnya udah ada film barunya, ya? Jam berapa mainnya?" tanya Surya lagi.

"Di Citra ada yang jam tujuh. Kami rencananya pulang dulu, sholat Magrib, lalu langsung ke Citraland," jawab Dea.

"Aku boleh ikut, enggak? Daripada entar aku nonton sendirian. Teman-temanku enggak bakalan ada yang mau diajak nonton Doraemon di bioskop. Kalo di tivi, sih, mereka mau."

"Enggak apa-apa, sih, kalau aku. Gimana, Lan?" Dea menoleh ke belakang, meminta pertimbangan Wulan. Sebenarnya bagi dia tidak masalah Surya bergabung dengan mereka, tetapi dia harus menghormati pendapat Wulan sebelum memberi jawaban.

"Iya ... Enggak apa-apa. Ikut aja," sahut Wulan.

Dalam hati Wulan bertanya-tanya. Sekarang, kan, malam minggu, tetapi Surya tidak mengunjungi pacarnya. Ah, mungkin pacarnya sedang punya acara lain. Atau sedang di luar kota, pikir Wulan. Dia tidak mau lagi terlalu memikirkan soal Surya dan pacarnya. Bukan urusan dia.

Ada pesan masuk ke ponsel Wulan. Wulan meraih ponselnya dari kantong rok overallnya. Pesan dari Rhino.

"Sedang ngapain, Lan?" tulis Rhino.

"Sedang di jalan, No. Baru aja selesai bikin tugas di rumah teman."

"Setelah ini, acaramu apa, Lan?"

"Mau nonton sama teman-temanku, No. Kamu lagi ngapain?" Wulan balik bertanya sambil berharap kali ini Rhino tidak meminta ikut bergabung dengan mereka bertiga.

"Aku sedang di Purwokerto. Tapi besok pagi pulang. Kamu mau dibawain oleh-oleh apa?"

"Enggak usah, No. Yang penting kamu pulang ke sini lagi dengan selamat. Hati-hati nyetirnya, ya. Jangan ngebut." Wulan menjawab dengan tulus. Dia memang berharap Rhino baik-baik saja di perjalanannya. Rhino selalu baik kepadanya.

"Aamiin. Makasih, ya, Lan. Selamat menonton. Besok sore aku ke kos, ya."

"Oke," tulis Wulan, menutup pembicaraan mereka.

Mobil Surya sudah sampai di depan pagar rumah Dea. Mereka bertiga turun dari mobil dan berjalan menuju pintu rumah.

"Surya mau nunggu di teras atau di dalam?" tanya Dea.

"Di teras aja, De," jawab Surya sambil tersenyum, kemudian duduk di salah satu kursi di teras rumah Dea. Kursi yang diduduki oleh Rhino dua minggu yang lalu.

"Oke. Kalau begitu kami masuk dulu, ya. Aku mau sholat dan pakai bedak. Biar cantik meskipun nggak mandi," gurau Dea.

💕💕

Mereka bertiga keluar dari bioskop dengan tertawa-tawa, membahas beberapa adegan lucu yang mereka tonton.

"Jadi kita mau makan dimana?" tanya Surya. Tadi sebelum film dimulai, mereka sudah membicarakan tentang makan malam, tetapi belum menentukan di mana lokasinya.

"Kalau jam segini, nasi liwet di depan MPlaza udah buka kayaknya. Makan di sana aja?" tanya Dea kepada kedua temannya. Wulan dan Surya mengiyakan. Lokasi MPlaza berada di seberang Citraland Mal. Mereka tidak perlu pindah parkir mobil, hanya menyeberang jalan kaki saja.

Wulan dan Dea berjalan sambil bergandengan tangan. Surya kadang berjalan di samping mereka, kadang mengiringi di belakang mereka sambil tersenyum mendengarkan obrolan Wulan dan Dea. Mereka berdua sama ceriwisnya. Kali ini Surya melihat diri Wulan yang sebenarnya, ceria dan penuh tawa, serta sangat ramah.

Malam ini rambut Wulan diikat satu ke belakang dengan rapi, tidak serampangan lagi seperti tadi sore. Wajahnya terlihat imut dengan poni barunya yang pendek. Seminggu ini Surya memerhatikan poni Wulan yang lucu, sedikit menggantung di keningnya.

Pakaian yang dikenakan Wulan hari ini semakin membuat penampilannya seperti remaja yang baru lulus SMA. Rok terusan bahan denim dipadu dengan kaus putih dan sepatu sneakers biru. Sepertinya tidak akan ada orang yang menyangka bahwa Wulan hampir berusia 23 tahun dan sudah bekerja.

Malam ini Surya merasa bahagia, sangat bahagia karena bisa melewatkan waktu bersama Wulan sejak sore hingga malam. Besok dia akan lebih berbahagia karena besok pagi ibunya akan datang. Dia sudah sangat rindu kepada ibunya. Surya akan menjemput ibunya di bandara pukul 7 sepulangnya dia dari Misa pagi. Puji Tuhan, minggu ini adalah minggu yang membahagiakan bagi Surya.

💋💋💋

Syukurlah...
Minggu ini berakhir dengan bahagia.
Surya bahagia karena Wulan sudah ramah kembali kepadanya.
Wulan bahagia karena sudah mulai melupakan rasa pedihnya.
Rhino bahagia karena Wulan perhatian kepadanya.

Bagaimana dengan minggu depan?
Akankah mereka bertiga masih bahagia seperti sekarang?

Ikuti terus episodenya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang