30. Melihatmu Bahagia Adalah Kebahagiaan Untukku.

242 7 3
                                    

Aku ingin kamu selalu sehat,

Selalu bahagia
Melihatmu bahagia adalah kebahagiaan untukku

Selalu bahagiaMelihatmu bahagia adalah kebahagiaan untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selasa Sore

💚

Wulan melirik arloji di tangan kanannya. Pukul 16.20. Dirapikannya buku-buku dan alat tulisnya. Kemudian meraih tasnya dari bawah meja dan beranjak keluar ruangannya, berjalan menuju parkiran belakang. Rhino sudah menunggunya di dalam mobilnya. Kelas Rhino sudah berakhir sejak pukul 4 sore tadi, tapi Wulan belum selesai membereskan pekerjaannya jadi Rhino menunggunya di parkiran.

Sebenarnya Wulan sudah meminta Rhino untuk pulang saja. Nanti Wulan bisa pulang naik becak atau menumpang teman yang lain. Namun, Rhino mengatakan bahwa dia akan menunggu Wulan saja. Ketika melihat Wulan berjalan dari kejauhan, Rhino langsung turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Wulan.

Wulan tertawa.

"Rhino ini. Aku enggak usah dibukain pintu terus. Jadi kaya princess aja."

"Kamu, kan, memang princessku, Lan," gurau Rhino.

"Mau langsung pulang atau ada perlu mampir ke suatu tempat?" tanya Rhino sesaat setelah dia duduk di kursinya. Dia nyalakan mesin mobilnya dan mengendarainya keluar dari parkiran, menuju jalan raya.

"Langsung pulang aja, deh, No. Aku pengin rebahan sebentar. Hari ini rasanya capek banget."

Rhino menoleh ke arah Wulan, lalu memandangnya dengan tatapan prihatin.
"Tapi kamu enggak sakit, kan?"

Wulan menggeleng.
"Enggak. Cuma capek aja. Seharian tadi ada audit dari kantor pusat. Kayaknya sampai akhir minggu ini. Mana kuliah juga lagi banyak tugas," jawab Wulan dengan nada sedikit mengeluh.

Wulan merasa nyaman curhat kepada Rhino karena dia selalu sabar mendengarkan tanpa banyak menyela. Kadang curhatan hanya perlu didengarkan, tanpa mengharapkan jawaban atau tanggapan dari pendengarnya. Rhino adalah seorang pendengar yang baik.

"Kamu tadi siang makan jam berapa, Lan?"

"Mmm ... Jam 1-an kalau enggak salah. Tapi cuma makan bolu aja, sih. Enggak sempat makan siang beneran. Kenapa, No?" tanya Wulan seraya menatap ke arah Rhino.

"Di kos ada makanan buat makan malammu?"

"Enggak ada, sih. Nanti makan setelah kuliah aja, gapapa," sahut Wulan.

"Sekarang, kan, kondisi badanmu sedang capek. Kalau makannya juga telat, entar bisa sakit. Kita mampir beli makan dulu, ya," kata Rhino. "Bungkus nasi ayam aja yang gampang. Biar aku yang turun, kamu di mobil aja, ya."

"Ya, udah. Boleh, No. Makasih banyak, ya." kata Wulan dengan penuh rasa terima kasih. Sebenarnya Wulan juga tidak yakin malam ini dia bisa bertahan menunggu makan malam hingga selesai kuliah.

"Sama-sama, Lan," jawab Rhino sambil tersenyum. Kemudian mengarahkan pandangannya kembali ke depan, berkonsentrasi menghadapi kemacetan sore hari. Wulan memandang wajah Rhino dari samping. Bentuk hidung Rhino sangat bagus, mancung dengan ujung yang tajam, seperti elang.

Rhino yang merasa diperhatikan, tiba-tiba menoleh dan tersenyum kepadanya. Wulan tertawa malu karena ketahuan sedang memerhatikan Rhino secara diam-diam.

💚💚

"Lan, bangun. Udah jam 6 lebih nih. Kuliah, enggak?"

Wulan membuka matanya yang masih mengantuk dengan enggan. Suara Tina dan tepukan tangan Tina di bahunya, membangunkan Wulan dari tidurnya. Ternyata Wulan tanpa sengaja tertidur saat berbaring santai setelah makan nasi ayam yang dibelikan Rhino untuknya.

"Iya .... Kuliah, Tin. Kamu duluan aja. Aku, kan, belum mandi," sahut Wulan dengan senyum lebar. Dia rentangkan kedua tangan dan kakinya kuat-kuat untuk mengusir rasa penat dari tubuhnya.

"Yo, wis. Entar kusisain kursi buatmu, ya."

"He-em," jawab Wulan sambil bangkit dari tempat tidurnya dengan pelan, lalu melangkah menuju lemari pakaian dan memilih satu stel untuk dipakainya ke kampus.. Sebenarnya, Wulan ingin membolos kuliah malam ini, tetapi Wulan ingin bertemu dan melihat Surya. Dia tahu sampai kapan pun Surya tidak akan pernah menjadi orang yang spesial untuknya, tetapi hanya dengan melihatnya saja, Wulan sudah merasa bahagia.

💚💚💚

Surya menanti kedatangan Wulan dengan hati berdebar. Tadi Tina bilang, Wulan akan datang terlambat karena tertidur sepulang bekerja. Apakah Wulan sakit hingga tertidur sore-sore? Surya bertanya-tanya dalam hati. Semoga Wulan baik-baik saja.

Saat kuliah sudah berlangsung sekitar 15 menit, sosok Wulan muncul di ambang pintu kelas. Dosen yang melihatnya mengangguk, memberi tanda ijin memasuki kelas. Wulan mengucapkan terima kasih dan berjalan menghampiri bangku kosong di sebelah Tina.

Kali ini Surya sengaja memilih tempat duduk di seberang deretan kursi Tina. Surya tahu, Wulan pasti akan duduk di sebelah Tina. Surya tidak ingin duduk berdekatan dengan Wulan. Mulai hari ini, dia akan menjauh dari Wulan. Surya sadar, jika dia terlalu dekat dan akrab dengan Wulan, akan semakin sulit bagi dia untuk menghapus Wulan dari hatinya. Cukuplah bagi Surya memandang Wulan dari jauh. Dengan bertemu dan melihat Wulan setiap hari seperti ini saja, Surya sudah merasa bahagia.

Dipandangnya Wulan yang berjalan memasuki kelas dengan santai dan tidak terburu-buru. Padahal semua temannya menatap ke arahnya, yang datang terlambat di tengah jam kuliah. Wulan tampak cuek dan tersenyum kepada beberapa teman dekatnya yang dilewatinya saat berjalan menuju kursinya.

Wulan malam ini terlihat sehat. Syukurlah ternyata Wulan baik-baik saja, pikir Surya. Rambutnya yang panjang, terurai di samping wajahnya, terlihat masih setengah basah. Pasti Wulan terburu-buru berangkat sesaat setelah mandi.

Surya melihat malam ini Wulan memakai rok pendek, mungkin sekitar 10 atau 15 sentimeter di atas lutut, Surya tidak bisa memastikan. Saat Wulan duduk dan menyilangkan kakinya, pahanya terlihat sebagian, yang kemudian segera ditutupnya dengan meletakkan tasnya di atas paha. Surya tertawa dalam hati melihat kecerdikan Wulan. Pasti teman-teman lelakinya yang sekarang sedang memandang ke arah kakinya kecewa, seperti Surya.

💋💋💋

Wulan bahagia hanya dengan bertemu dan melihat Surya.
Begitu pun sebaliknya.
Saat ini Wulan dan Surya sama-sama sedang berupaya menghapuskan perasaan yang ada di hati mereka.

Di lain pihak, Rhino dan Wulan sudah semakin dekat.
Akankah Rhino menyatakan cintanya kepada Wulan?
Dan apakah Wulan akan menerima jika Rhino menyatakan cinta kepadanya?

Ikuti terus episodenya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang