54. 💋Aku Tidak Pantas Meminta Yang Lebih Dari Ini.

285 10 7
                                    

Malam ini aku bahagia.
Dicintai dan dimiliki oleh seseorang yang sempurna.
Aku tidak pantas meminta yang lebih dari ini.

Sabtu Malam
Pukul 8

💝

Lucia mengucapkan janji pertunangannya. Dia menerima Surya sebagai tunangannya, serta akan mempersiapkan diri dan membantu tunangannya untuk membangun keluarga menurut tata cara Gereja. Satu pria dengan satu wanita, tak terpisahkan seumur hidup. Lalu memohon berkat dan tuntunan Bunda Maria serta Santa pelindungnya, yaitu Santa Lucia.

Surya menjawab dengan kalimat yang sama. Dia berjanji kepada Lucia atasnamanya.

Kemudian ibunda Surya memasangkan cincin di jari manis Lucia. Diikuti dengan ibunda Lucia yang memasangkan cincin di jari manis Surya.

Ibadat pemberkatan pertunangan dilanjutkan dengan doa pasangan yang bertunangan, doa permohonan, doa Bapa Kami, doa penutup, dan diakhiri dengan lagu penutup.

Rasa lega dan bahagia menguar di sekeliling ruangan. Keluarga Surya dan keluarga Lucia tersenyum bahagia karena acara pertunangan mereka sudah terselenggara dengan baik dan lancar.

Lucia menggenggam tangan kiri Surya yang duduk di sebelah kanannya. Keluarga mereka baru saja selesai menyalami mereka satu per satu dan sekarang sedang berkumpul di teras belakang rumah Lucia untuk menikmati hidangan yang sudah disediakan.

Surya menoleh ke arah Lucia dan tersenyum bahagia. Malam ini dia sudah menjadi tunangan Lucia, bukan lagi seorang lelaki yang bebas. Surya menerima dengan rasa syukur semua yang sudah diberikan oleh Tuhan kepadanya. Keluarga yang harmonis, orang tua yang masih sehat dan menyayanginya, pekerjaan yang sesuai dengan minatnya, serta tunangan yang cantik dan sempurna.

Surya merasa sangat beruntung dan bertekad tidak akan menyia-nyiakan semua kebaikan yang dia terima dalam hidupnya. Surya berjanji, tak akan ada cinta yang lain di hatinya kecuali hanya cinta kepada Lucia.

💝💝

Mobil Rhino memutari alun-alun kota, lalu berbelok ke kiri menuju arah kafenya. Sesampainya di depan kafe, Wulan melihat beberapa mobil yang dia kenal terparkir di halaman depan. Ada mobil pacar Rosita dan pacar Dina. Sepertinya malam ini banyak kenalan dan teman-teman Wulan yang nongkrong di sini.

Rhino menggandeng tangan Wulan memasuki kafe yang terlihat penuh oleh pengunjung. Wulan tidak mengenal para pengunjung yang duduk di meja-meja teras kafe. Mungkin teman-teman memilih duduk di dalam kafe, pikir Wulan.

Sesaat setelah mereka berdua memasuki pintu kafe, terdengar seruan yang hampir serempak.

" Selamat Ulang Tahun, Wulan!"

Terlihat Dea, Riska, Naya, Weni, Rosita, Ani, Dina dan beberapa teman kos Wulan yang lain. Mereka tertawa-tawa dan berseru mengucapkan selamat ulang tahun kepada Wulan. Ada sebuah kue tart besar di meja yang disusun memanjang, di mana teman-teman Wulan duduk melingkarinya.

Wulan tertawa dan menoleh ke arah Rhino, yang juga sedang memandangnya dengan wajah bahagia penuh tawa.

"Kamu yang bikin kejutan ini, No?"

Rhino mengangguk seraya meraih bahu Wulan dan membimbingnya menuju meja. Dinyalakannya lilin yang berada di atas kue. Teman-teman Wulan menyanyikan lagu ulang tahun dan tertawa-tawa saat melihat ekspresi Wulan yang masih bingung dengan kejutan malam ini.

Wulan meniup lilin di atas kue hingga padam, kemudian memotongnya dalam beberapa irisan kecil. Dia kemudian meletakkan satu iris ke dalam piring kecil dan mengulurkannya ke tangan Rhino sambil tertawa.

Rhino menerima piringnya, kemudian menyuapkan sesendok kue ke mulut Wulan, yang menerimanya dengan tersipu diiringi seruan dan gurauan teman-temannya.

"Cium ...! Cium ....!" Mereka berseru dengan ramai dan penuh tawa.

Wulan dan Rhino hanya tertawa. Tidak mungkin mereka akan berciuman di depan teman-teman mereka.

Wulan menyodorkan piring berisi potongan kue kepada teman-temannya. Rhino mempersilakan mereka untuk menikmati kue-kue yang tersedia di atas meja, lalu menggamit tangan Wulan dan mengajaknya beranjak ke belakang. Wulan mengikuti Rhino dengan bertanya-tanya dalam hati. Ternyata Rhino mengajaknya masuk ke dalam ruangan bahan makanan dan minuman. Rhino membuka pintu kulkas dan meraih tangkai-tangkai bunga mawar merah yang diikat pita warna putih dan menyerahkannya kepada Wulan.

"Selamat Ulang Tahun, Cinta," kata Rhino seraya mencium kening Wulan dengan mesra.

Hati Wulan terasa hangat, merasa sangat bahagia. Ternyata seharian ini dugaannya kepada Rhino salah. Rhino tidak melupakan hari ulang tahunnya. Bahkan menyiapkan kejutan untuknya.

Wulan menengadah, menatap wajah Rhino yang sedang menunduk memandangnya.

"Makasih banyak, ya, No. Aku enggak menyangka kalau kamu bakalan bikin kejutan kayak gini."

Rhino tertawa.
"Sama-sama. Kamu, kok, enggak kesal, sih? Aku enggak ngucapin selamat ultah seharian ini."

Wulan menjawab sambil tersenyum malu.
"Sebenarnya aku kesal, tapi enggak aku tunjukkan ke kamu. Karena bagiku kebaikan kamu selama ini lebih penting dari sekedar ucapan ultah."

Rhino menghentikan tawanya, lalu mengulurkan kedua tangannya ke pipi Wulan dan membelainya. Kemudian dia menunduk dan mencium bibir Wulan. Wulan memejamkan mata, menerima ciuman Rhino yang hangat dan mesra. Ini adalah kali pertama Rhino mencium bibirnya. Wulan melingkarkan tangannya ke pinggang Rhino dan memeluk tubuhnya dengan erat. Telapak tangan kanannya yang memegang ikatan bunga mawar, dia jauhkan dari punggung Rhino agar tidak tertusuk duri mawar yang digenggamnya.

Malam ini Wulan merasa sangat bahagia. Sepertinya dia juga sudah mulai jatuh hati kepada Rhino. Bagaimana mungkin dia tidak jatuh hati kepada seorang lelaki yang sempurna. Tampan, baik, pengertian, dan penuh perhatian.

💋💋💋

Malam ini Surya dan Lucia sudah resmi bertunangan.
Saling berjanji untuk setia dan mencintai.

Wulan dan Rhino semakin erat dan mesra.
Sepertinya Wulan sudah mulai jatuh hati kepada Rhino.

Kemesraan ini, sampai kapan akan bertahan?

Ikuti terus episodenya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.

Terimakasih sudah mampir dan membaca
Love love love
😘

14/06/2020 (12.50)

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang