Kamu yang sudah aku coba lupakan,
sekarang kembali datang.
Haruskah aku meninggalkan dia,
yang sudah mengobati lukaku karena kamu?Minggu Siang
💖
"Udah lapar belum, Lan?" tanya Rhino. Dia menoleh sekilas ke arah Wulan yang duduk di sebelahnya sambil membagi konsentrasi ke jalan raya.
"Belum, sih. Baru juga jam 11," jawab Wulan. "Kamu udah lapar, No?"
"Belum juga, sih. Kita nyari makan jam dua belasan aja, ya," usul Rhino.
Wulan mengangguk. Saat ini mobil Rhino sudah berbelok, memasuki gang perumahan dan berhenti di depan pagar kos Wulan beberapa saat kemudian.
"Kita duduk ngobrol dulu di mobil, ya, Lan. Sambil nunggu jam makan siang," kata Rhino seraya menoleh ke arah Wulan.
Wulan tidak menjawab. Sepertinya dia tidak mendengarkan ucapan Rhino. Wajah Wulan menatap ke depan, ke arah sebuah mobil yang diparkir berhadapan dengan mobil Rhino
"Wulan." Rhino memanggil Wulan sambil meraih tangan kanan Wulan dan mengusapnya pelan.
Wulan menoleh dan tersenyum gugup.
"Itu Bintang, No," ucap Wulan pelan. Hatinya bergemuruh oleh perasaan bimbang. Bintang yang sudah berusaha dia lupakan selama 2 bulan ini tiba-tiba datang. Entah apa maksudnya. Wulan menatap wajah Rhino dan mencari kekuatan dari tatapannya yang selalu bisa menenangkan hati Wulan. Namun, saat ini tatapan mata Rhino juga menunjukkan kegalauan hatinya.
Hening beberapa saat hingga kemudian Rhino memutuskan.
"Kamu temui dia, ya. Tanya apa keperluannya datang ke sini," kata Rhino dengan lembut, "Aku pulang dulu aja. Nanti kalau kita jadi pergi makan, kamu kabarin aku, ya."Wulan memikirkan ucapan Rhino beberapa saat, kemudian mengangguk. Rhino sangat pengertian. Sikap Rhino yang seperti ini memudahkan Wulan menentukan sikap.
"Kamu enggak usah pulang, No. Tunggu aja di sini, ya. Aku mau nemuin Bintang sebentar aja."Wulan melepaskan genggaman tangan Rhino, kemudian membuka pintu mobil dan keluar, lalu melangkah menuju mobil Bintang. Bintang yang melihat Wulan berjalan ke arahnya, segera membuka pintu dan melangkah mendekati Wulan. Mereka berdua berdiri berhadapan di depan mobil Bintang.
"Wulan. Apa kabarnya? Sehat?" sapa Bintang. Tangannya diulurkan, mengajak bersalaman. Wulan menjawab sapaan Bintang dengan anggukan kepala dan menyambut uluran tangan Bintang dengan ragu, kemudian segera dilepaskannya kembali.
"Syukurlah," ucap Bintang dengan senyum terkembang. Diulurkannya kembali tangan kanannya ke arah Wulan. Kali ini menuju kepala Wulan, lalu menyentuh rambutnya dan mengusapnya pelan. Wulan sedikit menghindar dan melirik ke arah mobil Rhino. Pasti Rhino sedang memerhatikan adegan ini.
"Tumben rambutmu dipotong pendek. Biasanya panjang terus," ucap Bintang mengomentari rambut Wulan yang baru saja dipotong pagi ini.
"Kamu ada perlu apa datang ke sini?" Wulan menyampaikan isi hatinya kepada Bintang tanpa basa basi. Mereka berdua tidak bisa berlama-lama mengobrol di depan tatapan mata Rhino.
"Aku kangen sama kamu, Lan," jawab Bintang. "Kamu dari mana tadi?" tanya Bintang sambil mengarahkan pandangannya ke arah mobil Rhino.
Hati Wulan masih berdesir mendengar Bintang mengatakan rindu kepadanya. Namun, sekarang dia sudah menjalin hubungan dengan Rhino, yang saat ini pasti sedang menatap ke arah mereka berdua. Mengapa Bintang tidak datang sebulan atau dua bulan yang lalu saat Rhino belum mendekatinya? Mengapa baru sekarang?
"Dari salon, potong rambut," sahut Wulan. "Habis ini kami mau pergi lagi cari makan," lanjutnya, memberi isyarat agar Bintang segera pulang karena dia akan pergi lagi.
"Sama siapa, Lan?" tanya Bintang lagi dengan rasa ingin tahu.
"Teman," jawab Wulan pendek.
Rhino disebutnya sebagai teman di hadapan Bintang. Entah mengapa sulit sekali mengatakan dengan jujur bahwa dia sudah punya pacar baru, yang sekarang sedang duduk menunggu di dalam mobil, di hadapan mereka berdua."Maaf, ya, aku ganggu. Aku datang juga enggak ngabarin," ujar Bintang sambil memandang ke arah Wulan yang masih terdiam dan tidak menanggapi ucapannya.
"Aku pulang dulu aja, ya, Lan. Aku masih seminggu lagi di sini. Nanti aku hubungi kamu lagi, ya."Wulan hanya bisa menjawab dengan anggukan karena tidak tahu harus menjawab apa.
"Sebentar, aku ada oleh-oleh buat kamu," kata Bintang sambil melangkah kembali ke mobilnya dan mengambil sebuah bungkusan kecil dari dalam mobil. Diulurkannya bungkusan itu ke tangan Wulan yang menerima dengan hati gamang.
"Aku pulang dulu, ya. Nanti malam aku telepon kamu." Bintang mengakhiri pertemuan mereka dengan janji meneleponnya. Kemudian tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya ke arah wajah Wulan dan mengecup keningnya. Wulan tersentak dan refleks mundur. Didorongnya dada Bintang dengan kedua tangannya.
"Mas Bintang!" seru Wulan dengan rasa kesal, dan anehnya, sedikit rasa senang. Perasaan rindunya kepada Bintang yang sudah dia coba hilangkan selama 2 bulan ini terobati dengan sedikit kecupan di keningnya. Entah apa yang akan terjadi seandainya Bintang menciumnya di tempat lain, tanpa tatapan mata Rhino yang memandang ke arah mereka.
"Udah, ya. Aku balik lagi ke temanku," kata Wulan sambil membalikkan badan, hendak kembali ke mobil Rhino.
"Oh, iya, makasih oleh-olehnya," kata Wulan sambil menoleh sekilas ke arah Bintang. Sekilas yang sempat membuatnya melihat wajah Bintang yang tersenyum simpul kepadanya. Sepertinya Bintang senang bisa mencuri-curi ciuman ke keningnya.
Saat ini perasaan Wulan bercampur aduk. Antara senang bertemu dengan Bintang dan dicium sekilas oleh Bintang, berpadu dengan rasa galau. Galau memikirkan Rhino yang sekarang pasti masih lekat menatap ke arah Wulan dan Bintang. Rhino yang baik, yang sekarang sudah resmi menjadi pacar Wulan.
💋💋💋
Bintang datang tiba-tiba, tanpa pemberitahuan.
Membelai rambut Wulan dan mencium keningnya di depan Rhino.Wulan galau ....
Bintang yang dirindukannya, datang kembali kepadanya.
Tetapi Rhino yang baik, sudah dia terima menjadi pacarnya.Apa yang harus dilakukan oleh Wulan selanjutnya?
Memilih menuruti perasaannya sendiri, ataukah menggenggam perasaan Rhino?Ikuti terus episodenya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.Terimakasih sudah mampir dan membaca
Love love love
😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap-Sayap Patah #2 (Cinta Segi Lima 18+)
Romans💜 Mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain dan memendam rasa diam-diam tanpa seorang pun tahu 💜 Cerita awal mula perkenalan Wulan dan Surya. WARNING (18+) Ada ADEGAN DEWASA di beberapa episodenya. Jadi yang MASIH DI BAWAH UMUR plea...